Semarang (25/07/2022) - Di era adaptasi kebiasaan baru, masyarakat dituntut untuk rajin mencuci tangan dengan sabun serta menggunakan hand sanitizer secara berkala. Perkembangan data menunjukkan kasus COVID-19 ditanah air kembali meningkat. Oleh karena penyebaran virus yang sangat mudah ini, masyarakat dihimbau untuk selalu menjaga kebersihan diri terutama saat melakukan aktivitas di luar rumah.Â
Dengan menjaga kebersihan maka kesehatan tubuh juga akan ikut terjaga, mengingat segala aktivitas kegiatan masyarakat pastilah menggunakan tangan. Hal yang dapat masyarakat lakukan untuk memutus rantai penyebaran virus COVID-19 adalah dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air bersih.
Sabun merupakan pembersih yang dibuat dengan reaksi kimia antara kalium atau natrium dengan asam lemak dari minyak nabati atau lemak hewani. Sabun cair saat ini banyak diproduksi karena penggunaannya yang lebih praktis dan bentuknya yang menarik dibanding bentuk sabun lain saat ini.Â
Cuci tangan dengan air dan sabun efektif untuk menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan secara bermakna mengurangi jumlah mikroorganisme penyebab penyakit seperti virus, bakteri dan parasit lainnya pada kedua tangan.Â
Sabun cuci tangan dapat dibuat sendiri dirumah dengan sangat mudah. Selain untuk menghemat pembelian sabun, pembuatan sabun cuci tangan sendiri dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat sehingga dapat dikembangkan menjadi ladang usaha.Â
Tetapi sering kali masyarakat kurang memanfaatkan bahan alami yang ada disekitar, seperti contohnya lidah buaya. Padahal lidah buaya memiliki banyak manfaat terutama sebagai antiseptic yang dapat dicampurkan kedalam sabun cair untuk mengurangi gliserin.
Lidah buaya (Aloe vera (L.) Webb.) memiliki kandungan saponin yang mempunyai kemampuan untuk membersihkan dan bersifat antiseptik. Selain itu, lidah buaya juga mengandung accemanan yang berfungsi sebagai anti virus, anti bakteri dan anti jamur.Â
Dengan memanfaatkan lidah buaya sebagai bahan pembuatan sabun, tidak hanya mampu membunuh bakteri, tetapi juga dapat melembutkan kulit. Hal ini disebabkan karena adanya lignin yang berguna untuk menjaga kelembaban kulit serta menahan air di dalam kulit, sehingga tidak terjadi penguapan yang berlebihan.
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, Nabila Amalia Izaaz Aanisa sebagai Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro memberikan sosialisasi pembuatan sabun cuci tangan dengan memanfaatkan bahan alami yaitu ekstrak aloe vera untuk ibu-ibu di wilayah Kelurahan Gajahmungkur.Â
Dengan tujuan agar masyarakan Kelurahan Gajahmungkur dapat membuat sabun cuci tangan sendiri dan dapat memanfaatkan bahan alami aloe vera yang mudah dijumpai.
Kegiatan ini dilakukan dengan cara mempraktekan pembuatan sabun cuci tangan secara mandiri kepada warga RW 05 Kelurahan Gajahmungkur dan menjelaskan pentingnya mencuci tangan dengan memanfaatkan bahan alami di lingkungan sekitar.
Dalam kegiatan ini peserta antusias karena berhasil meningkatkan kemampuan pengetahuan dan ketrampilan terhadap pembuatan sabun cuci tangan ramah lingkungan.
Penulis : Nabila Amalia Izaaz Aanisa (Fakultas Sains dan Matematika - Kimia 2019)
DPL : Dr.Eng. Agus Setyawan, S.Si., M.Si.
#KKNtimIIperiode2022 #p2kknundip #lppmundip #undip
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H