EFEKTIFITAS ETIKA PADA TIM
Nabila Alya Cendana (202401021090)
humas@hayamwuruk.ac.id
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya
      Dari sisi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani, dari kata "ethos" yang artinya kesusilaan atau adat kebiasaan. Dalam konteks ilmu pengetahuan Etika merupakan induknya ilmu pengetahuan. Etika adalah cabang filsafat yang membahas tentang nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia, baik secara pribadi maupun kelompok.
Pada kategori mahasiawa etika dapat didasarkan pada banyak hal. Contoh: etika dalam penugasan tim, mahasiswa harus berlaku jujur dan adil dalam penugasan tim. Mahasiswa juga harus berpartisipasi secara aktif, membagi tanggung jawab secara adil, dan menghargai kontribusi dari setiap anggota tim. Namun pada kondisi saat ini banyak mahasiswa yang mengalami perilaku menyimpang atau tidak sesuai dengan etika yang didasarkan tersebut.
Ada beberapa faktor yang membuat mahasiswa bersifat menyimpang dalam sebuah tim. Bisa jadi karena perbedaan pendapat, perbedaan sudut pandang, ketidakpuasan antar anggota tim dan masih banyak lagi. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyak nya kasus mahasiswa/i yang stress dan akhirnya protes terhadap dosen bahwa rekan tim nya tidak ikut berkontribusi. Tidak sedikit mahasiswa yang stress akan hal ini bahkan ada yang bunuh diri juga. Mahasiswa yang mengalami tingkat stress akademik tinggi cenderung memiliki prestasi belajar yang lebih rendah
Oleh karena itu pengenalan etika perlu untuk diperdalam. Pada dasar nya etika ini mencakup banyak hal. Beberpa poin etika yang bisa diterapkan untuk mengatasi problem tersebut yaitu: cara berpikir positif, membangun kerjasama tim, komunikasi efektif, komunikasi asertif, keterampilan presentasi, dan konsep dasar etika
Cara Berpikir Positif, banyak mahasiswa gagal di awal perkuliahan karena salam dalam membangun pikiran. Yang dipikir hanya kecemasan dan kekhawatirannya akan segala sesuatunya, sehingga hari-harinya dilalui dengan berat dan tidak nyaman. Ada beberapa tips untuk berpikir positif:
- Hadapi masalah dengan tenang, tenang bisa menciptakan keputusan yang jernih
- Fokus pada faktor positif, memberikan perhatian pada tugas atau pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
- Tumbuhkan sikap mental positif, bisa diimplementasikan dengan mudah beradaptasi, menghargai perasaan orang lain, menghormati perbedaan, mengaku salah jika memang salah, menunjukkan antuisme, percaya diri dan kooperatif
- Bersikap proaktif (bertanggung jawab atas hidupnya) bukan reaktif (hanya busa menyalahkan sesuatu)
Berikut merupakan perbedaan penggunaan Bahasa Proaktif dan Bahasa Reaktif:
Bahasa Proaktif
Bahasa Reaktif
Akan kukerjakan
Aku coba lah
Seharusnya aku bisa lebih dari itu
Aku memang begitu kok
Pasti ada jalan
Aku tidak bisa
Membangun Kerjasama Tim, kita perlu menerima dan membuat perbedaan ini tidak sekedar diterima tetapi bisa menjadi kekuatan yang jika digabungkan menjjadi sebuah hasil yang lebih baik dari kerja satu orang. Ada 4 cara membangun Kerjasama tim:
- Membangun kebijakan dan pengghargaan pada orang lain
- Menghargai keunikan diri sendiri
- Sikap menerima sesama individu
- Humor positif
Komunikasi Efektif, komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Bentuk komunikasi yang paling mudah dilakukan adalah komunikasi interpersonal. Ciri komunikasi interpersonal yaitu adanyaarus pesan dua arah, susasana non formal, umpan balik segera, jarak dekat, pengiriman dan penerimaaan pesan yang spontan. Ada pun karakteristik komunikasi interpersonal yang efektif yaitu:
- Keterbukaan (openness), Keterbukaan adalah sikap dapat menerima masukan dari orang lain, serta berkenan menyampaikan informasi penting kepada orang lain. Sikap keterbukaan ditandai adanya keiuiuran dalam merespon segala stimuli komuni, tidak berkata bohong, dan tidak menvembunyikan informasi vang sebenarnya. Dalam proses komunikasi interpersonal, keterbukaan menjadi salah satu sikap positif. Hal ini disebabkan, dengan keterbukaan maka komunikasi interpersonal akan berlangsung secara adil, transparan, dua arah, dan dapat diterima oleh semua pihak yang berkomunikasi.
- Â Empati (Empathy), Empati adalah kemampuan seseorang untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, dan dapat memahami sesuatu persoalan dari sudut pandang orang lain, melalui kacamata orang lain.
- Â Sikap mendukung (supportiveness), Hubungan interpersonal yangefektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung. Artinya masing-masing pihak yang berkomunikasi memiliki komitmen untuk mendukung terselenggaranya interaksi secara terbuka.
- Sikap positif (positiveness), Sikap positif ditunjukkan dalam bentuk sikap dan perilaku. Dalam bentuk sikap, maksudnya adalah pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi interpersonal harus memiliki perasaan dan pikiran positif, bukan prasangka dan curiga. Dalam bentuk perilaku artinya bahwa tindakan yang dipilih adalah yang relevan dengan tujuan komunikasi interpersonal, yaitu secara nyata melakukan  aktivitas untuk terjalinnya kerja sama.
Komunikasi Asertif, gaya individu dalam komunikasi yang dengan jelas menyatakan pendapat dan perasaan, dan dengan tegas membela hak-hak dan kebutuhan pribadi tanpa melanggar hak orang lain. Komunikator asertif akan menghargai diri sendiri, menghargai setiap kesempatan dan orang lain yang ditemui, mengungkapkan perasaan dengan jelas, tepat, dan santun. menggunakan pernyataan "saya" dengan tetap menghormati orang lain, mampu mendengarkan orang lain berbicara, melakukan kontak mata dengan baik, berbicara dengan nada tenang dan suara yang jelas, tetap menjalin hubungan yang akrab dengan orang lain meskipun sedang mempertahankan
Ketika melakukan komunikasi asertif ada beberapa hambatan yang mengganggu proses komunikasi tersebut, yaitu kurangnya kepercayaan pada diri sendiri untuk mampu melakukan komunikasi asertif. Rasa percaya diri yang rendah pada individu akan membuat individu tidak dapat mengekspresikan keinginan, minat, perasaan dan kebutuhannya kepada orang lain
Keterampilan Presentasi, Presentasi untuk mata kuliah yang diwajibkan dosen karena untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi (presentation dan public speaking), presentasi tugas akhir, presentasi proposal kegiatan organisasi mahasiswa, dan presentasi laporan, maupun ide-ide bisnis ketika bekerja. Melakukan presentasi tidak hanya membutuhkan pemahaman atas teori bagaimana melakukan presentasi, tetapi yang justru sangat penting adalah bagaimana mempraktikkan presentasi ini berkali-kali.
Konsep Dasar Etika, Dalam lingkungan kehidupan seperti saat ini yang diwarnai dengan berbagai macam ketidakjelasan aturan, munculnya nilai-nilai baru yang berbeda dengan sebelumnya, dan kurangnya model yang dapat menjadi tauladan dalam bersikap dan berperilaku, pemahaman terhadap etika, nilai-nilai, dan norma merupakan hal yang penting. Mahasiswa sebagai calon penerus pemimpin saat ini dan calon profesional pada masa mendatang seharusnya memiliki pemahaman yang kuat terhadap etika, nilai-nilai, dan norma sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat jika dihadapkan pada problem-problem etis dan moral. Ketidakpahaman terhadap konsep etika ini sebenarnya tidak hanya terjadi pada sebagian mahasiswa, tetapi juga pada sebagian besar anggota masyarakat.
Jadi memang etika ini cukup penting dalam sebuah tim. Tanpa adanya berpikir positif pasti akan salah faham terus antar anggota. Tanpa adanya komunikasi asertif maka bisa saja antar anggota akan salah faham, ada yang merasa tersinggung. Tanpa adanya tata cara presentasi bisa jadi salah satu anggota akan merasa tertinggal karena menurut anggota lain bisa jadi kinerja dalam berpresentasi kurang. Harapannya mahasiswa akan lebih mengenal dan memahami konsep dasar etika ini agar tidak terjadi perilaku menyimpang seperti hal diatas tadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H