Apabila tren ini FYP pada akun Tiktok orang-orang yang pernah mengalami kejadian buruk dari sebuah hubungan pernikahan maupun keluarga tentunya akan menjadi pemicu munculnya kenangan buruk yang mungkin sudah berusaha untuk dilupakan. Hal ini juga akan menganggu keseharian seperti, gangguan tidur dapat berupa terlalu lama atau kurang, pola makan yang berubah, sulit fokus, mimpi buruk, menarik diri dari lingkungan, sedih berkepanjangan, stres, bahkan deperesi. Untuk para korban atau hampir menjadi korban dengan adanya tren ini juga dapat mengakibatkan perasaan tertekan, menyalahkan diri sendiri, malu dan rendah diri. Persepsi atau pola pikir seseorang yang berubah atau terpengaruh juga dapat berakibat pada perubahan perilaku, misalnya menganggap laki-laki semuanya kasar baik verbal maupun non-verbal, hal ini akan membuat seseorang menjadi fobia sosial dan membatasi pergerakan untuk menghindari lawan jenis.
Laki-laki juga merasa terancam dan tersudutkan karena adanya stigma buruk terhadap kaum mereka yang akan merugikan wanita saat menikah. Tidak hanya pihak wanita yang sensitif laki-laki juga menjadi gampang tersinggung atau malah menjadi tidak percaya diri saat menjalin hubungan dengan seorang wanita. Pernikahan sendiri merupakan tahapan tugas perkembangan dari seorang individu dewasa, tentunya apabila tugas tersebut tidak dijalankan atau terlaksana akan ada gangguan untuk kedepan.
Menurut saya perilaku abnormal seperti mencintai sesama jenis, dan tinggal serumah walau belum menikah juga kemungkinan akan muncul  menjadi lebih banyak jika tidak memiliki kontrol diri, permikiran yang realistis, salah bergaul, tidak mendatangi pakar atau orang yang tepat untuk memecahkan permasalahan yang menganggu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H