Mohon tunggu...
Nabila Alamudi
Nabila Alamudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka nonton animek

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perubahan Sosial, Konsep dan Teori, Serta Pendidikan Islam Sebagai Agen Of Change

19 Desember 2024   19:22 Diperbarui: 19 Desember 2024   19:15 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Beberapa faktor yang menghambat perubahan sosial sering mencegah perubahan sosial berjalan mulus. 

a.Kebiasaan yang sulit diubah, Karena mereka sangat mempertahankan adat istiadat mereka, masyarakat seringkali sulit diubah. 

b.Minimnya interaksi Perubahan sosial dihalangi oleh masyarakat yang jarang berinteraksi dengan pihak luar. 

c.Lambatnya laju perkembangan IPTEK 

d.Perubahan sosial akan terlambat dan masyarakat akan tertinggal. jika IPTEK terus berkembang. 

e.Faktor ideologis, Dalam kebanyakan kasus, masyarakat percaya bahwa transformasi ini akan menghasilkan prinsip-prinsip yang mereka anut telah hancur. 

f.Masyarakat tradisional, Menurut masyarakat tradisional, tradisi nenek moyang mereka akan dihapus oleh perubahan sosial. 

Di mana pun dan kapan pun, masyarakat pasti mengalami transformasi sosial dalam berbagai aspek kehidupannya. Perubahan ini terjadi dalam interaksi (pergaulan) antara sesama anggota masyarakat dan antara masyarakat dengan lingkungannya. Sangat jelas bahwa ada perubahan dalam kehidupan saat ini dibandingkan dengan beberapa atau puluh tahun sebelumny. Baik dalam cara orang berinteraksi satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari, cara mereka berpakaian, kehidupan keluarga, pekerjaan dan kehidupan keuangan, agama, dan sebagainya. Yang membedakan adalah seberapa cepat perubahan itu terjadi dan seberapa besar perubahan itu mempengaruhi aspek kehidupan masyarakat.

Jadi bisa kita ketahui bersama bahwasanya Transformasi dalam interaksi individu dan komunitas yang berkaitan dengan struktur sosial dan nilai-nilai disebut perubahan sosial. Perubahan ini, meskipun tidak direncanakan, mencerminkan upaya masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup.  Tokoh sosiologi seperti Comte, Marx, Durkheim, dan Weber melihat transformasi ini dari berbagai sudut pandang. Mereka melihat transformasi ini dalam intelektual, ekonomi, solidaritas, dan agama, yang menghasilkan pergeseran dari pendekatan konvensional ke yang lebih kompleks. Sebagai agen perubahan, pusat mengembangkan nilai lokal dan institusional. Sekolah, terutama sekolah Islam, berfungsi sebagai "agen perubahan" dengan menggabungkan nilai-nilai ilahiyah dan teknologi untuk kesejahteraan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun