Mohon tunggu...
Kournikova Nabila Airlia Putri
Kournikova Nabila Airlia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Video Games Sebagai Alat Diplomasi yang Dapat Mempengaruhi Dunia

10 Oktober 2023   18:49 Diperbarui: 10 Oktober 2023   18:51 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Video games, sebuah bentuk hiburan yang telah menjadi fenomena global yang tak terbantahkan adalah salah satu ekspresi terkemuka dalam budaya populer modern. Jutaan bahkan miliaran orang di seluruh dunia menikmati video games sebagai bentuk rekreasi, hiburan, dan bahkan kompetisi. 

Namun, dibalik pengalaman yang seringkali dianggap sebagai hiburan semata, terdapat dimensi yang lebih dalam dan kompleks yang sering kali terabaikan. Video games memiliki kemampuan yang luar biasa untuk memengaruhi, membentuk, dan memperdalam pemahaman kita tentang berbagai aspek dalam konteks hubungan internasional. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana video games tidak hanya mencerminkan, tetapi juga memengaruhi dinamika dalam hubungan internasional.

Video games bukan sekadar sarana hiburan, tetapi juga merupakan produk budaya populer yang mencerminkan nilai-nilai, konflik, dan aspirasi yang ada dalam masyarakat saat ini. 

Dalam video games, kita dapat mengeksplorasi beragam latar belakang politik, sosial, dan budaya yang menciptakan narasi-narasi yang mendalam dan kompleks. 

Melalui video games, pemain dapat memasuki dunia yang memaksa mereka untuk merasakan tekanan dan konsekuensi dari keputusan-keputusan yang mereka buat, yang kemudian dapat membentuk pandangan mereka tentang masalah-masalah global seperti konflik politik, hak asasi manusia, perdagangan internasional, dan banyak lagi.

Namun, video games bukan hanya cerminan dunia nyata. Hal ini juga merupakan sarana yang kuat untuk membentuk persepsi global dan mempengaruhi perilaku masyarakat ditingkat internasional. Video games, sebagai bagian dari budaya populer, dapat memengaruhi masyarakat secara langsung maupun tidak langsung. 

Ketika pemain memainkan permainan yang mencakup konflik politik atau isu-isu global, mereka dapat secara tidak langsung terpapar pada sudut pandang yang berbeda, menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang kompleksitas isu internasional. Dalam konteks ini, video games dapat dianggap sebagai alat yang kuat dalam diplomasi digital dan pengembangan "soft power" yang merujuk pada kemampuan suatu negara untuk mempengaruhi perilaku dan pandangan masyarakat internasional melalui budaya, seni, dan nilai-nilai yang diakui secara global.

Dengan memadukan konsep dalam kajian budaya populer dengan studi kasus konkret, artikel ini akan menguraikan bagaimana video games dapat digunakan sebagai alat analisis yang kuat dalam memahami berbagai aspek hubungan internasional. Studi kasus seperti "Call of Duty: Modern Warfare" dan "Civilization" series akan membantu mengilustrasikan cara video games dapat menciptakan pemahaman yang lebih dalam tentang konflik militer modern, diplomasi antarnegara, dan peradaban manusia. 

Selain itu, kita juga akan mengeksplorasi ide-ide baru yang muncul dari interaksi pemain dengan permainan dan komunitas video games, yang dapat menginspirasi pemikiran inovatif dalam hubungan internasional. Dengan demikian, artikel ini akan memberikan wawasan yang lebih dalam tentang peran yang semakin penting dan relevan dari video games dalam konteks hubungan internasional yang kompleks dan terhubung secara global.

Untuk memahami bagaimana video games memengaruhi hubungan internasional, kita harus mulai dengan mengidentifikasi argumen utama dalam hubungan ini. Video games, sebagai produk budaya populer, mencerminkan nilai-nilai, konflik, dan aspirasi yang ada dalam masyarakat saat ini. Melalui video games, kita dapat mengeksplorasi dan menganalisis dampaknya pada tingkat internasional.

Argumen utama dalam hubungan ini adalah bahwa video games dapat menjadi alat yang kuat untuk membentuk persepsi, mengedukasi, dan bahkan mempengaruhi perilaku masyarakat global. Ketika pemain memainkan video games yang mencakup konflik politik atau masalah global, mereka dapat secara tidak langsung terpapar pada sudut pandang yang berbeda, menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang kompleksitas isu internasional.

Misalnya, dalam video games "Papers, Please" pemain mengambil peran seorang petugas imigrasi yang harus mengambil keputusan tentang visa dan kewarganegaraan. Permainan ini menggambarkan realitas keras dibalik perbatasan negara dan memaksa pemain untuk berurusan dengan dilema moral yang rumit. 

Dengan bermain permainan ini, pemain dapat merasakan tekanan dan konsekuensi dari keputusan yang mereka buat, yang kemudian dapat membentuk pandangan mereka tentang masalah imigrasi dan perbatasan internasional.

Kajian budaya populer memberikan landasan konseptual yang kuat untuk menganalisis dampak video games dalam hubungan internasional. Salah satu konsep penting adalah soft power. Konsep ini merujuk pada kemampuan suatu negara untuk memengaruhi perilaku dan pandangan masyarakat internasional melalui budaya, seni, dan nilai-nilai yang diakui secara global. Video games adalah salah satu alat utama dalam mengembangkan soft power.

Sebagai contoh, Jepang telah berhasil mengembangkan soft power melalui industri video games mereka. Video games seperti "Super Mario" dan "Pokmon" telah menjadi ikon budaya populer yang dikenal di seluruh dunia. Ini telah membantu Jepang mempromosikan citra positif tentang negara mereka, menciptakan minat dalam budaya Jepang, dan bahkan mendorong wisatawan untuk mengunjungi Jepang. Dengan demikian, video games dapat berfungsi sebagai alat diplomasi yang kuat dalam mempengaruhi persepsi global terhadap suatu negara.

Studi kasus pertama adalah "Call of Duty: Modern Warfare" permainan ini menggambarkan konflik militer modern dan mengeksplorasi isu-isu seperti terorisme, geopolitik, dan perang. Dalam permainan ini, pemain dapat merasakan ketegangan dan kompleksitas yang terlibat dalam konflik internasional. Permainan ini juga dapat memengaruhi pandangan pemain terhadap negara-negara tertentu atau konflik global tertentu.

Studi kasus kedua adalah "Civilization" series, permainan ini memungkinkan pemain untuk memimpin sebuah peradaban dari awal hingga modernitas. Pemilihan kebijakan dan tindakan pemain dalam permainan ini mempengaruhi perkembangan peradaban mereka, termasuk diplomasi dengan peradaban lain. 

Hal ini menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang kompleksitas diplomasi dan hubungan internasional. Salah satu aspek yang membedakan artikel ini adalah penekanan pada bagaimana video games dapat menghasilkan ide-ide baru dalam pemahaman hubungan internasional. Ide-ide ini tidak hanya berasal dari permainan itu sendiri, tetapi juga dari interaksi pemain dengan permainan dan komunitas video games.

Contoh nyata adalah permainan "EVE Online." Permainan ini adalah permainan peran daring multipemain masif (MMORPG) yang memungkinkan pemain untuk berpartisipasi dalam politik, perdagangan, dan perang antarimperium. 

Melalui permainan ini, pemain dapat memahami bagaimana diplomasi dan konflik antarnegara dapat berjalan dalam lingkungan virtual yang sering kali mencerminkan dunia nyata. Selain itu, pemain dalam "EVE Online" sering kali terlibat dalam aktivitas diluar permainan, seperti perundingan diplomatik melalui platform komunikasi online. Ini adalah contoh nyata bagaimana video games dapat menginspirasi pemikiran kreatif dan inovatif dalam hubungan internasional.

Video games adalah salah satu bentuk budaya populer yang memiliki potensi besar untuk memengaruhi dan membentuk hubungan internasional. Mereka dapat berfungsi sebagai alat untuk memahami isu-isu kompleks, mengembangkan soft power negara, dan bahkan menginspirasi pemikiran inovatif. 

Dalam dunia yang semakin terhubung dan global, pemahaman tentang peran video games dalam hubungan internasional menjadi semakin penting. Dengan menganalisis konsep dalam kajian budaya populer dan studi kasus konkret, kita dapat mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana video games memainkan peran penting dalam membentuk dunia kita yang kompleks.

REFERENSI

Adiwikarta, R., & Dirgantara, H. B. (2017). Pengembangan Video games Endless Running Berbasis Android Menggunakan Framework Game Development Life Cycle Rendy. Jurnal Sains Dan Teknologi, 4, 142--148.

Indahtiningrum,  F.  (2013).  Hubungan  antara  kecanduan  video  game  dengan  stres  pada        mahasiswa  universitas surabaya fitriana indahtiningrum. Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya, 2(1), 1--17.

Juariyah, J. (2018). Pengalaman Bermain Video Games Sebagai  Kegiatan Leisure  Class Middle  Lower Remaja Kampung Tanoker. Mediakom, 1(2), 155--175. https://doi.org/10.32528/mdk.v1i2.1575

Penulis: Kournikova Nabila Airlia Putri (Universitas Sriwijaya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun