Mohon tunggu...
Nabila Ramadhani
Nabila Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Brawijaya

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Tradisi Sedekah Bumi Desa Tlekung

29 September 2022   23:14 Diperbarui: 29 September 2022   23:23 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang - Upacara Sedekah Bumi atau Rukat Bumi yang biasa disebut oleh warga Desa Tlekung Kcamatan Junrejo, Kota Batu merupakan salah satu upacara adat yang berupa prosesi seserahan hasil bumi dari masyarakat kepada alam, upacara ini biasanya ditandai dengan pesta rakyat yang diadakan di Desa Tlekung. Upacara ini sudah diselenggarakan secara turun temurun sejak tahun 70-an.

Sedekah bumi adalah salah satu upacara tradisional untuk mengungkapkan rasa syukur kepada pencipta karena telah diberikan hasil panen yang melimpah. Sedekah bumi ini menjadi sarana ucapan terima kasih warga Desa Tlekung kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia yang telah diberikan-Nya.

Sedekah Bumi Desa Tlekung ( Dok. PMM UMM Kel. 26 )
Sedekah Bumi Desa Tlekung ( Dok. PMM UMM Kel. 26 )
Pada tradisi sedekah bumi diawali dengan berkumpulnya seluruh masyarakat desa beserta para tetua di suatu tempat untuk menikmati nasi dan lauk pauk yang mereka siapkan. Sebelum acara dimulai pemuka agama memimpin doa sebagai rasa syukur dan nikmat yang telah diberikan, selanjutnya para warga akan berebut lauk pauk yang telah dikumpulkan menjadi satu. Pada penghujung acara terdapat hiburan untuk memeriahkan Tradisi Sedekah Bumi yang tentunya berbeda tiap tahunnya.

Tradisi Sedekah Bumi ini bukan hanya acara biasa yang diselenggarakan setiap tahunnya tetapi tradisi Rukat Bumi ini juga mempunyai makna mendalam yang mengajarkan rasa syukur, tradisi sedekah bumi juga mengajarkan pada kita bahwa manusia harus hidup harmonis dengan alam karena menurut mereka, mereka hidup dari alam untuk alam dan kembali ke alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun