Mohon tunggu...
Nabila Indah Prilia
Nabila Indah Prilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010057

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E, Ak.,M.Si.,CIFM.,CIABV.,CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kemampuan Memimpin Diri dan Upaya Pencegahan Korupsi dan Keteladanan Mahatma Gandhi

22 Desember 2024   19:00 Diperbarui: 22 Desember 2024   19:00 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada slide diatas menjelaskan konsep ahimsa, yang berarti tidak menyakiti, membunuh, atau menggunakan kekerasan. Dalam ajaran Gandhi, ahimsa bukan sekadar tidak melakukan kekerasan fisik, tetapi juga mencakup pengendalian pikiran dan emosi agar tidak menyakiti orang lain secara mental. Ahimsa adalah bagian dari doktrin Panca Yama Bratha, lima bentuk pengendalian diri, yaitu: ahimsa (tanpa kekerasan), brahmacari (kesucian), satya (kejujuran), awyawaharika (tidak berbohong), dan astenya (tidak mencuri). Dalam kehidupan, Gandhi menghadapi tantangan dari enam godaan utama manusia (Sad Ripu), yaitu keserakahan, amarah, kemabukan, kebimbangan, iri hati, dan egoisme. Ia percaya bahwa dengan mengendalikan godaan ini, seseorang dapat mencapai kedamaian batin dan menjadi manusia yang lebih baik. Nilai ahimsa ini relevan dalam kehidupan modern, terutama dalam menghadapi konflik tanpa harus menggunakan kekerasan.

Modul Kuliah Prof Apollo 
Modul Kuliah Prof Apollo 

Melawan Kekuasaan yang Tidak Adil

Terdapat dua pilihan dalam menghadapi kekuasaan yang tidak adil: ketundukan atau perlawanan. Ketundukan sering kali menyebabkan hilangnya potensi manusia karena rasa takut dan dehumanisasi. Sementara itu, perlawanan melalui kekerasan dapat menciptakan siklus kebencian dan balas dendam yang tidak berujung. Gandhi menawarkan alternatif berupa perlawanan tanpa kekerasan sebagai solusi ideal. Perlawanan ini bukan hanya tentang menolak ketidakadilan, tetapi juga menunjukkan keberanian moral untuk menghadapi penindasan dengan cara yang damai dan bermartabat. Strategi ini menekankan pentingnya menjaga integritas dan kemanusiaan bahkan dalam situasi yang sulit. Dengan tidak membalas kebencian dengan kebencian, Gandhi mampu mengubah musuh menjadi sahabat dan menciptakan perubahan sosial yang bertahan lama. Pendekatan ini sangat relevan bagi masyarakat yang ingin melawan ketidakadilan tanpa memperparah konflik.

Modul Kuliah Prof Apollo 
Modul Kuliah Prof Apollo 

Filosofi Cinta Menurut Gandhi

Dalam slide ini, Gandhi menggambarkan cinta sebagai kekuatan yang tidak meminta imbalan dan memberi tanpa syarat. Cinta membawa kedamaian ke kehidupan dan tidak pernah membalas dendam. Filosofi ini menekankan bahwa kebencian hanya membawa kerusakan sosial dan individu. Gandhi berpendapat bahwa cinta adalah energi transformasional yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan konflik dan menyatukan semua orang. Ajaran ini berguna dalam kehidupan sehari-hari untuk menghilangkan dendam dan kebencian, yang seringkali menjadi sumber konflik. Selain itu, prinsip cinta yang tulus dan tanpa pamrih ini menjadi dasar perjuangan tanpa kekerasan, atau nonviolence, yang dipromosikan Gandhi. Ia menunjukkan bahwa kasih yang terus-menerus dapat mengubah hati dan pikiran orang, bahkan dalam keadaan sulit.

Modul Kuliah Prof Apollo 
Modul Kuliah Prof Apollo 

Syarat Ahimsa (Pemurnian Diri)

Hanya jika seseorang memiliki kerendahan hati dan melepaskan ego atau keangkuhan, ahimsa atau prinsip tanpa kekerasan dapat diterapkan. Non-kekerasan tidak cukup jika hanya dianggap sebagai gagasan; itu membutuhkan empati yang mendalam. Gandhi menekankan bahwa cinta kepada Tuhan tidak mungkin berasal dari hati yang penuh dengan kebencian atau niat buruk. Oleh karena itu, ahimsa harus mencakup semua aspek kehidupan, menciptakan suasana yang baik dan aman. Pemurnian diri melalui ahimsa dapat menyebar, membentuk komunitas yang damai dan menghormati. Jika kita ingin mewujudkan harmoni di tengah masyarakat, pesan ini sangat penting karena konflik sering muncul karena egoisme dan keinginan yang tidak terkendali.

Modul Kuliah Prof Apollo 
Modul Kuliah Prof Apollo 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun