Mohon tunggu...
Nabila Indah Prilia
Nabila Indah Prilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010057

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E, Ak.,M.Si.,CIFM.,CIABV.,CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono

25 Oktober 2024   00:15 Diperbarui: 25 Oktober 2024   01:01 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panji Sosrokartono, dokpri Apollo, Prof

Pendahuluan

Gaya kepemimpinan seorang tokoh dapat memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana seorang pemimpin berinteraksi dengan masyarakat, membuat keputusan, dan menginspirasi perubahan. Raden Mas Panji Sosrokartono, seorang tokoh penting dalam sejarah Indonesia, dikenal dengan pendekatan kepemimpinan yang progresif dan inovatif. Artikel ini bertujuan untuk mendalami gaya kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono dengan mencari tahu apa yang menjadi ciri khas gaya kepemimpinannya, mengapa gaya tersebut relevan dalam konteks sejarah dan sosial, serta bagaimana ia menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum kita membahas lebih lanjut, mari kita simak latar belakang Raden Mas Panji Sosrokartono.

Raden Mas Panji Sosrokartono merupakan salah satu tokoh penting dalam pembentukan kebangsaan Indonesia. Ia bukan saja seorang sarjana namun juga seorang aktivis yang ikut membentuk jiwa kebangsaan Indonesia awal abad 20. Banyak hal yang sudah Raden Mas Panji Sosrokartono lakukan selama kuliahnya di Belanda. Salah satunya adalah bergabung dengan Indische Vereniging, induk dari Perhimpunan Indonesia

Raden Mas Panji Sosrokartono terlahir dari keluarga bangsawan, paham bahwa pendidikan merupakan jalan menuju kemajuan. Raden Mas Panji Sosrokartono berasal dari keluarga ningrat Jawa, yang memberinya akses ke pendidikan dan lingkungan budaya yang kaya. Sosrokartono putra ketiga bupati Jepara, juga merupakan kakak kandung dari R.A Kartini. Ia merasakan pendidikan Belanda yang pada masa itu yang bisa dirasakan putra keturunan Belanda dan kaum bangsawan saja. Berhasil menyelesaikan pendidikannya di Indonesia Sosrokartono meneruskan pendidikannya ke negeri Belanda.

Di Belanda berbagai macam kalangan telah datang kesana, mereka adalah pembantu, seniman dan orang yang ingin melanjutkan pendidikan. Tahun 1897 Sosrokartono datang ke Belanda untuk belajar. Ia berhasil datang ke Belanda karena nilai bagus yang didapatnya ketika bersekolah di HBS4. Untuk bisa kesana tentu saja harus memiliki kolega maupun dukungan dari pemerintah Belanda pada waktu itu. Sosrokartono adalah bagian dari pribumi yang berusaha menembus pendidikan formal di Belanda.

Penampilan perdana Sosrokartono di kancah internasional terjadi pada tahun 1899 di Belanda, dalam acara kongres bahasa ke-25 Sosrokartono meminta agar pemerintah Belanda memberikan pengajaran bahasa Belanda kepada rakyat Indonesia sebagai pembuka pengetahuan. Beberapa literatur menyebutkan bahwa pidato Sosrokartono di Gent tersebut juga memiliki peran munculnya politik Etis tahun 1901 di Indonesia.

Semasa di Belanda, Sosrokartono juga pernah menjadi koresponden di surat kabar Bandera Wolanda. Bersama Abdul Rivai, Sosrokartono menyumbangkan tulisannya di surat kabar tersebut. Dalam surat kabar itu Sosrokartono mendapat jatah menulis tentang Buddhisme. Namun hanya sampai tahun 1902 nama Sosrokartono tercantum di surat kabar Bandera Wolanda. Yang selanjutnya tidak diketahui apakah Sosrokatono masih berperan di surat kabar tersebut atau tidak.  Sosrokartono selama 29 tahun Sosrokartono menjelajah Eropa hanya untuk memenuhi keingintahuannya terhadap pendidikan. Tahun 1925 Sosrokartono pulang ke Indonesia untuk menemui ibunya. Sosrokartono juga pernah bekerja beberapa tahun di Taman Siswa di Bandung. Hingga tahun 1927 Sosrokartono memutuskan untuk keluar dari Taman Siswa dan mendirikan Darussalam.

Di Bandung Sosrokartono mendirikan rumah pengobatan, rumah sosial yang digunakan menolong kaum menengah kebawah. Di rumah itu terdapat paguyuban bernama Keluarga Manasuka yang bertugas merawat wisma Darussalam dan keperluannya. Keluarga Manasuka ini terdiri dari sahabat dan orang yang ingin mengabdikan dirinya bersama Sosrokartono. Di Darussalam inilah, bersama keluarga Manasuka Sosrokartono mengabdikan hidupnya sampai akhir hayatnya.

Sosrokartono memenuhi kriteria-kriteria sebagai tokoh dalam pergerakan Indonesia. Pertama, Sosrokartono berhasil di bidangnya, sebagai seorang bumiputera Sosrokartono berhasil belajar di Leiden dan mendapat gelar Doktoral untuk bahasa-bahasa ketimuran. Disaat kuliah di Leiden Sosrokartono bertemu dengan profesor H. Kern yang memasukkannya dalam kongres bahasa ke 25, yang didalamnya Sosrokartono berpidato menuntut agar rakyat Indonesia diberikan pendidikan bahasa Belanda. Menurutnya, bahasa Belanda merupakan pintu untuk pendidikan pada masa kolonial.

Di Belanda bersama Noto Suroto, Sosrokartono ikut menjadi penyusun anggaran dasar Indische Vereniging, dan tercatat sebagai anggota Indische Vereniging sampai tahun 1918. Sosrokartono juga menguasai belasan bahasa timur dan barat. Sosrokartono berhasil menjadi seorang wartawan di New York Herald Time yang membawanya menjadi ahli bahasa untuk Liga Bangsa Bangsa di Jenewa.

Kedua, Sosrokartono meninggalkan karya monumental berupa falsafah hidup. Falsafah ini disampaikan Sosrokartono tidak secara langsung. sehingga pengagumnya memiliki interpretasi sendiri-sendiri. Tata hidupnya, sikap dan tingkah lakunya, pendiriannya dan segala sesuatu dari kehidupan pribadinya tercermin dalam Catur Murti. Ada lagi hasil Pemikirannya yaitu simbol Alif, huruf Alif yang diambil dari huruf Arab yang bermakna Allah. Dalam keseharian simbol Alif digunakan sebagai sarana pengobatan alternatif yang digunakan Sosrokartono di rumah pengobatan Darussalam.

Dari rumah Darussalam inilah nantinya muncul Yayasan Sosrokartanan yang berasal dari para kolega dan pencinta Sosrokartono. Yayasan ini muncul setelah sepeninggal beliau, organisasi ini bertujuan untuk tetap melestarikan ilmu dari Sosrokartono sendiri. Namun, lambat laun yayasan ini tergerus jaman karena para pecinta ajaran dan ilmu tersebut hanya dari kalangan tua dan kurang mendapat perhatian dari yang lebih muda.

Ketiga, Sosrokartono mempunyai pengaruh pada masyarakat di jamannya. Sosrokartono dikenal sebagai seorang yang cerdas dan membela kaum kelas menengah ke bawah. Kemunculan pertamanya yaitu saat dia meminta untuk diberikannya pendidikan bahasa Belanda untuk rakyat Hindia. Hingga dia mendirikan rumah pengobatan alternatif yang diberi nama Darussalam. Dalam beberapa kesempatan beliau juga pernah dimintai nasihat oleh Sukarno sebelum memutuskan sesuatu.

Keempat, Sosrokartono adalah tokoh yang layak untuk disebut tokoh sekaligus ditokohkan. Dengan perjuangannya yang tidak bisa disebut radikal Sosrokartono membela saudara setanah air yang berada di Hindia. Melalui pidato di Gent yang sangat tegas, Sosrokartono menuntut agar rakyat Hindia diberikan pendidikan bahasa Belanda. Lama setelahnya, di Darussalam Sosrokartono memberikan pengobatan cuma-cuma kepada siapa saja yang datang ke Darussalam untuk meminta pengobatan, bahkan dalam kasus tertentu Sosrokartono berkenan datang untuk menemui si sakit di rumahnya.

Fun Fact Raden Mas Panji Sosrokartono

Saya juga akan memberikan fun fact tentang Raden Mas Panji Sosrokartono, antara lain sebagai berikut:

  • Pionir Sastra Jawa Modern: Sosrokartono dianggap sebagai salah satu pionir sastra Jawa modern. Ia menggabungkan elemen tradisional dengan gaya penulisan yang lebih kontemporer, sehingga karyanya dapat diterima oleh berbagai kalangan.
  • Karya Terkenal: Salah satu karya terkenalnya adalah "Siti Nurbaya," yang mencerminkan kehidupan sosial dan budaya pada masanya. Novel ini adalah novel dikenal sebagai novel berpengaruh yang menggambarkan konflik antara cinta yang berhadapan dengan norma-norma masyarakat.
  • Kepiawaian dalam Bercerita: Ia dikenal sebagai pendongeng ulung, mampu menghidupkan kisah-kisah dengan gaya bercerita yang menarik.
  • Aktivisme Pendidikan: Selain sebagai penulis, Sosrokartono juga aktif dalam bidang pendidikan. Ia berjuang untuk meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat Jawa, terutama dalam bahasa dan sastra. Ia sangat memperhatikan penggunaan bahasa Jawa yang baik dan benar dalam karyanya, menjadikannya model bagi penulis lain.
  • Jurnalistik: Selain sastra, ia juga aktif dalam dunia jurnalistik dan menulis untuk berbagai surat kabar, memberikan komentar sosial dan politik.
  • Penghargaan terhadap Budaya: Ia sangat mencintai budaya dan bahasa Jawa, berupaya untuk melestarikan dan mengembangkan karya-karya yang berakar pada tradisi lokal.
  • Pengaruh Politik: Sosrokartono juga terlibat dalam pergerakan politik pada masanya. Ia mendukung gerakan kemerdekaan Indonesia melalui tulisan-tulisannya yang kritis terhadap penjajahan.
  • Warisan Abadi: Pengaruhnya tetap terasa dalam sastra dan budaya Indonesia, dengan banyak penulis dan akademisi menganggapnya sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah sastra.

What: Makna Mental "Jawa"

Maksud makna mental "Jawa" menurut Raden Mas Panji mencakup cara berpikir, nilai, dan perilaku yang mencerminkan kearifan lokal masyarakat Jawa. Mentalitas ini biasanya ditandai dengan kesantunan, kerukunan, dan kedalaman spiritual. Raden Mas Panji, sebagai salah satu pemikir dalam konteks budaya Jawa, menekankan bahwa pemahaman dan perilaku seseorang tidak hanya ditentukan oleh identitas etnis, tetapi juga oleh nilai-nilai yang diinternalisasi melalui pengalaman dan pendidikan.

  • Makna Multidimensional: Kata "roh" memiliki banyak makna, termasuk semangat, nafas, jiwa, dan kesadaran. Ini menunjukkan bahwa pemahaman tentang diri dan kehidupan tidak hanya terbatas pada fisik, tetapi juga melibatkan aspek batin dan spiritual.
  • Konsep Jawa: Istilah "Jawa" lebih dari sekadar merujuk pada suku atau etnisitas; ia mencakup cara memahami dan menjalani hidup. Ini mencakup pemahaman yang lebih dalam, baik melalui pengalaman batin maupun rasionalitas.
  • Praktik Kehidupan: Cara hidup orang Jawa yang dinyatakan dalam praktik dan lelaku menunjukkan bahwa identitas tidak hanya ditentukan oleh asal usul, tetapi juga oleh tindakan dan pilihan individu.
  • Universalitas Budaya: Seseorang dari latar belakang budaya lain bisa mengadopsi nilai dan cara hidup Jawa, dan sebaliknya, orang Jawa juga bisa mengadopsi nilai dari budaya lain. Ini mencerminkan sifat dinamis dari identitas budaya.
  • Kearifan Lokal: Konsep "sadulur ingkang karimatan lan mboten karimatan" menunjukkan pentingnya saling menghormati dan memahami di antara individu, terlepas dari latar belakang budaya mereka.

Panji Sosrokartono, dokpri Apollo, Prof
Panji Sosrokartono, dokpri Apollo, Prof

Identitas Perilaku

Dalam pemikiran dan budaya Jawa, Raden Mas Panji Sosrokartono adalah sosok penting. Perilaku dan pengenalan diri yang dia ajarkan mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal dan filosofi hidup yang mendalam.

  • Jawi Bares. Menggambarkan sikap kejujuran dan keterusterangan. Ini mencerminkan nilai penting dalam budaya Jawa, di mana kejujuran dianggap sebagai dasar hubungan sosial yang baik.
  • Jawi Deles. Menunjukkan komitmen terhadap kebenaran dan konsistensi. Hal ini mencerminkan karakter yang tidak mudah berubah dan berpegang pada prinsip yang benar.
  • Jawi Sejati. Mengacu pada sifat otentik dan ketulusan. Sejati di sini berarti tidak berpura-pura atau menjalani hidup dengan drama yang tidak perlu.

Panji Sosrokartono, dokpri Apollo, Prof
Panji Sosrokartono, dokpri Apollo, Prof

Identitas/Pengenalan Diri

  • Tansah Anglampahi Muriding Agesang. Menunjukkan sikap terbuka untuk selalu belajar dari kehidupan. Ini mencerminkan pandangan bahwa hidup adalah proses pembelajaran yang tidak pernah berhenti.
  • Sinau Ngrosake lan Nyumerapi Tunggalipun Manungsa. Mengajak untuk belajar dan memahami kesatuan manusia, termasuk asal usul dan tujuan hidup. Ini menunjukkan pentingnya empati dan pemahaman antar sesama.
  • Murid, Gurune Pribadi, Murid Pribadi. Menyiratkan hubungan timbal balik antara guru dan murid. Dalam konteks ini, setiap individu memiliki peran sebagai guru dan murid dalam kehidupan masing-masing, saling belajar dari pengalaman dan penderitaan, serta berkontribusi pada kebaikan bersama.

Panji Sosrokartono, dokpri Apollo, Prof
Panji Sosrokartono, dokpri Apollo, Prof

Simbol Warna dalam Representasi Makna

Raden Mas Panji Sosrokartono menggunakan simbol warna dalam representasi makna yang berkaitan dengan filosofi hidup dan spiritualitas. Berikut adalah penjelasan dari setiap warna dan makna yang terkait:

  • Alif Warna Hitam, Dasar Putih. Hitam: Melambangkan perpaduan semua warna, sering diartikan sebagai simbol dari kompleksitas kehidupan dan semua pengalaman yang ada. Hitam juga bisa merepresentasikan sisi-sisi yang belum terungkap atau potensi yang tersembunyi; Putih: Melambangkan cahaya Ilahi, kesucian, dan Tuhan Maha Esa. Putih sering dikaitkan dengan kebaikan dan kemurnian.
  • Alif Putih, Dasar Biru Muda. Putih: Sama dengan sebelumnya, melambangkan cahaya Ilahi dan kesucian; Biru Muda: Simbol dari kedamaian dan ketenangan batin. Warna ini mencerminkan kedalaman emosi dan introspeksi, mengajak individu untuk merenung dan menemukan kedamaian di dalam diri.
  • Alif Putih, Dasar Merah. Putih: Menunjukkan kesucian dan cahaya Ilahi; Merah: Melambangkan keberanian, daya hidup, dan semangat. Merah dapat diartikan sebagai simbol energi, vitalitas, dan kekuatan dalam menghadapi tantangan.

Dengan menggunakan warna-warna ini, Raden Mas Panji Sosrokartono menyampaikan pesan filosofis yang mendalam. Masing-masing warna memiliki arti yang unik. Mereka juga bekerja sama untuk menggambarkan perjalanan spiritual dan karakter manusia. Diharapkan bahwa orang-orang yang memahami simbolisme ini akan dapat mempertimbangkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

What: Apa Itu Gaya Kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono?

Penjelasan Umum dari Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan memimpin dan memengaruhi para pengikutnya. Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas pada saat memengaruhi anak buah. Dengan kata lain, cara pemimpin bertindak dalam memengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinan.

Gaya kepemimpinan yang selama ini diteorikan lebih mengarah bagaimana para pemimpin mampu mempengaruhi para pengikut agar depan sukarela mau melakukan berbagai tindakan bersama yang di perintahkan oleh pemimpin oleh pemimpin tanpa merasa bahwa dirinya di tekan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Gaya kepemimpinan adalah cara pemimpin berperilaku secara konsisten terhadap bawahan sebagai anggota kelompok. Gaya artinya sikap, gerakan, tingkah laku, sikap yang elok, gerak gerik yang bagus, kekuatan, kesanggupan untuk berbuat baik. Sedangkan gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pemimpin untuk mempengaruhi bawahan untuk sasaran organisasi tercapai atau dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola prilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin.

Seorang pemimpin perlu memikirkan gaya kepemimpinan yang paling tepat yakni yang dapat memaksimalkan kinerja dan mudah dalam menyesuaikan dengan segala keadaan dan kondisi dalam organisasi. Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain itu juga mempengaruhi interprestasi mengenai pristiwa-pristiwa para pengikutnya, pengorganisasian, dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan kerjasama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerjasama dari orang-orang diluar kelompok

Menurut Nikmat (2022:42) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya, gaya kepemimpinan dapat berubah-ubah tergantung pengikut dan situasinya. Zaharuddin (2021:50) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, sikap dan perilaku para anggota organisasi bawahannya. Hasibuan (2017:170) mengakatan bahwa gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi bawahan yang bertujuan untuk mendorong gairah kerja, kepuasan kerja, dan produktivitas karyawan yang tinggi agar mencapai tujuan perusahaan yang maksimal.

Setiana (2022:6) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan mewakili filsafat, keterampilan dan sikap pemimpin dalam politik. Gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang untuk mengitegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai tujuan tertentu. Apriyanto (2020:33) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan yang efektif dapat berhasil jika seorang pemimpin mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang situasional dan mau mendengarkan mauskan bawahannya dengan selektif berdasarkan pengetahuan yang baik dan kajian yang dapat dipertanggung jawabkan.  

Tipe kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas pada saat memengaruhi anak buahnya, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan, cara pemimpin bertindak dalam memengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya. Secara teoritis telah banyak gaya kepemimpinan, namun gaya mana yang terbaik tidak mudah untuk ditentukan. Menurut Aswan (2017:45) mengemukakan tipe -- tipe kepemimpinan, yaitu sebagai berikut :

  • Kepemimpinan kharismatik. Kepemimpinan kharismatik adalah kepemimpinan yang tidak diciptakan secara formal. Kewibawaan seseorang dapat disebabkan oleh keilmunnya yang tinggi.
  • Kepemimpinan tradisional. Kepemimpinan tradisional biasanya dimiliki oleh pemimpin adat atau pemimpin suku.
  • Kepemimpinan legal / formal Kepemimpinan formal adalah tipe kepemimpinan yang diciptakan secara struktural, sebagaimana seorang presiden yang dipilih oleh rakyat yang sangat bergantung pada masa jabatannya. Jika ia pensiun, kepemimpinannya tidak mendapat perhatian masyarakat

Sedangkan menurut Purba (2021:55) mengemukakan bahwa tipe -- tipe kepemimpinan yaitu :

  • Tipe otokratik, yaitu seorang yang sangat egois. Egonya yang sangat besar menumbuhkan dan mengembangkan persepsinya bahwa tujuan organisasinya identik dengan tujuan pribadinya.
  • Tipe paternalistik, yaitu pemimpin yang bersifat kebapakan dan dapat dijadikan sebagai tempat bertanya untuk memperoleh petunjuk.
  • Tipe kharismatik, yaitu seorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tertentu itu dikagumi.
  • Tipe laissez faire, yaitu seorang pemimpin yang melihat perannya sebagai "polisi lalu lintas" dan cenderung memilih peranan yang pasif serta membiarkan organisasi berjalan menurut temponya sendiri.
  • Tipe demokratik, yaitu pemimpin yang memandang perannya selalu koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi sehingga bergerak sebagai suatu totalitas.

Panji Sosrokartono, dokpri Apollo, Prof
Panji Sosrokartono, dokpri Apollo, Prof

Analisis Gaya Kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono

Maksud dari nilai filosofis Keiawen atau Lawa dalam konteks perjalanan spiritual yang dilakukan oleh tokoh Werkudara (Bima) mencakup proses transformasi diri menuju kesempurnaan manusia. Dalam kisah Dewaruci, perjalanan ini terbagi menjadi empat tahap yang masing-masing memiliki makna dan tujuan tertentu:

  • Syariat (Laku Raga/Sembah Raga). Tahap awal ini berfokus pada penguasaan aturan dan norma dalam praktik kehidupan sehari-hari. Individu belajar menjalani ritual dan menjalankan kewajiban agama, yang merupakan fondasi bagi pengembangan spiritual.
  • Tarekat (Laku Budi/Sembah Cipta). Pada tahap ini, individu mulai merenungkan nilai-nilai moral dan etika, serta mengembangkan karakter dan budi pekerti. Ini adalah proses pencarian jalan yang lebih dalam dan aplikatif dalam kehidupan.
  • Hakikat (Laku Manah/Sembah Jiwa). Di sini, individu mulai memahami esensi dari segala sesuatu. Mereka mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang diri, hubungan dengan Tuhan, dan realitas. Tahap ini adalah pencerahan yang menghubungkan pemikiran dan jiwa.
  • Makrifat (Laku Rasa/Sembah Rasa). Tahap tertinggi di mana individu merasakan kesatuan dengan Tuhan dan alam semesta. Pada tahap ini, pengalaman spiritual menjadi intuitif dan mendalam, memberikan kedamaian batin dan pemahaman yang utuh.

Secara keseluruhan, perjalanan ini menunjukkan upaya manusia untuk mencapai kesempurnaan, keseimbangan, dan pemahaman yang lebih baik tentang eksistensi dan kesempurnaan secara keseluruhan. Proses ini menekankan bahwa spiritualitas mencakup penghayatan dan praktik dalam kehidupan sehari-hari selain ritual.

Keseluruhan perjalanan ini adalah refleksi dari usaha manusia untuk mencapai kesempurnaan, harmoni, dan kedamaian batin.

Panji Sosrokartono, dokpri Apollo, Prof
Panji Sosrokartono, dokpri Apollo, Prof

Catur Murti

Catur Murti, yang berarti empat nilai penjelmaan, merupakan konsep penting dalam pemikiran Raden Mas Panji Sosrokartono. Konsep ini menggarisbawahi pentingnya integrasi antara pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan yang benar sebagai landasan untuk mencapai kehidupan yang baik dan harmonis. Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing nilai dan dampaknya jika tidak diterapkan:

  •  Pikiran/Kesadaran Benar. - Makna: Pemikiran konstruktif dan kesadaran yang jelas. memiliki pemahaman yang jelas tentang diri mereka sendiri dan lingkungan mereka.
    - Nilai Berlawanan: Kebodohan dan Iri Hati. Pikiran yang salah akan menghasilkan pandangan yang salah, yang pada gilirannya akan mengarah pada tindakan yang tidak baik.
  • Perasaan Benar. -Makna: Perasaan positif dan tulus seperti kasih sayang dan empati. Salah satunya adalah kemampuan untuk memahami dan menghargai perasaan orang lain.
    - Nilai Kontras: Kebencian dan fitnah Perasaan negatif dapat merusak hubungan dan menyebabkan konflik.
  • Perkataan Benar. - Makna: Komunikasi yang tidak menipu, terbuka, dan jujur. Kata-kata dapat membangun atau menghancurkan. -Nilai Berlawanan: Orang yang berbohong dan menipu Salah paham dan ketidakpercayaan dapat disebabkan oleh kata-kata yang salah.
  • Perbuatan Benar. - Makna: Tindakan yang sesuai dengan pikiran dan perasaan yang tepat. - Nilai Berlawanan: Pengkhianatan dan keserakahan (ambisi). Tindakan yang tidak baik akan menciptakan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain.

Why: Mengapa Gaya Kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono Relevan?

Gaya kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono relevan karena beberapa alasan yang terkait dengan visi dan strateginya dalam meningkatkan pendidikan, moral, dan integrasi sosial di Indonesia. Berikut beberapa alasannya:

1) Pilar Pendidikan. Fokus Panji pada pendidikan memberikan landasan yang kuat bagi masyarakat untuk membangun masa depan yang lebih baik. Sosrokartono dibesarkan dalam lingkungan yang sangat membantu pendidikan. Bupati Jepara RM Ario Sosrodiningrat, ayahnya, sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Akibatnya, Sosrokartono disekolahkan di Europeesche Lagere School (ELS) di Jepara pada usia 8 tahun. ELS adalah sekolah Belanda yang hanya menerima siswa keturunan Belanda dan bangsawan pribumi.
Setelah lulus dari ELS, ia pergi ke Hogere Burgerschool (HBS) di Semarang, sebuah sekolah lanjutan yang setara dengan SMP dan SMA modern. Sosrokartono menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu pengetahuan selama masa pendidikannya. Ia mulai mencari informasi dari berbagai buku dalam bahasa Inggris dan Latin, meskipun saat itu sulit untuk mendapatkan buku tersebut. Minatnya pada bahasa juga kuat. Ia sudah mahir berbahasa Belanda sebelum masuk ke ELS, jadi belajar bahasa itu tidak menjadi penghalang baginya untuk berprestasi di sekolah.

Setelah menyelesaikan studi di HBS, Sosrokartono melanjutkan kuliah jurusan Teknik Sipil di Polytechnische School, Delft, Belanda. Pada awalnya, ia memilih jurusan ini dengan harapan dapat kembali ke rumah dan berbagi pengetahuannya untuk meningkatkan kualitas pertanian di Demak, wilayah penghasil beras terbesar di Pulau Jawa.

Sosrokartono sangat memperhatikan pendidikan nasional setelah kembali ke Hindia Belanda. Ia percaya bahwa kaum bumiputra harus diajarkan bahasa Belanda agar mereka lebih mudah mendapatkan pendidikan dan mengurangi sekat sosial antara orang Belanda dan bumiputra.
Ia tetap terlibat dalam bidang pendidikan meskipun tidak dapat mendirikan sekolah karena pengawasan yang ketat dari rezim Belanda. Ia bekerja sama dengan pendiri Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara, dan pernah menjadi guru dan kepala sekolah di cabang Bandung.

Sosrokartono juga dikenal sebagai peletak dasar pendidikan karakter bangsa. Ia mengajar di perguruan Taman Siswa dan mengajarkan filosofi hidup seperti "Sugih Tanpo Bondo" (kaya hati tanpa harta), "Digdoyo Tanpo Aji" (tak terkalahkan tanpa kesaktian), dan "Ngluruk Tanpo Bolo" (menyerbu musuh tanpa pasukan).

Dengan demikian, jelas bahwa fokus Raden Mas Panji Sosrokartono terhadap pendidikan sangat luas dan mendalam, dari pendidikan formal hingga filosofi karakter bangsa. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional dan mengembangkan moral dan karakter generasi masa depan Indonesia. Di tengah tantangan yang dihadapi masyarakat pada masa itu, pendidikan menjadi kunci untuk meningkatkan kesadaran dan kapasitas individu.

2) Pemberdayaan Masyarakat

Raden Mas Panji Sosrokartono adalah tokoh penting dalam sejarah pemberdayaan masyarakat di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Ia dikenal sebagai seorang pemikir, penulis, dan aktivis sosial yang fokus pada pengembangan masyarakat dan pendidikan.

Melalui berbagai karya dan pemikirannya, Sosrokartono menekankan pentingnya pendidikan sebagai alat untuk memberdayakan masyarakat. Ia percaya bahwa dengan pendidikan yang baik, masyarakat dapat meningkatkan taraf hidup mereka dan mengatasi berbagai masalah sosial. Sosrokartono juga aktif berpartisipasi dalam gerakan kebangkitan nasional, mendorong masyarakat untuk sadar akan hak -- hak dan kewajibannya.

Ekonomi, sosial, dan budaya adalah semua komponen pemberdayaan masyarakat yang dia perjuangkan. Ia berusaha menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk saling bekerja sama dan mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama. Metode ini masih dapat digunakan atau masih relevan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.

Gaya kepemimpinan yang mengedepankan partisipasi masyarakat sangat penting dalam konteks sosial Indonesia. Dengan memberdayakan masyarakat, Panji mendorong individu untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan, yang pada gilirannya meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

3) Memberikan Pengaruh Positif

Pengaruh positif Raden Mas Panji Sosrokartono terhadap masyarakat Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan. Ia sadar bahwa pendidikan sangat penting untuk membuka peluang dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Sosrokartono membantu generasi berikutnya menjadi lebih terdidik dan sadar akan pentingnya pengetahuan dengan mendirikan sekolah dan mempromosikan literasi. Banyak anak dari berbagai lapisan sosial dapat mengakses pendidikan karena pendekatan inklusifnya, yang pada gilirannya membentuk fondasi untuk kemajuan sosial dan ekonomi.

Sosrokartono juga membantu meningkatkan kesadaran sosial masyarakat. Melalui tulisannya, ia meningkatkan kesadaran akan kondisi sosial dan ekonomi yang dihadapi rakyat, dan mendorong mereka untuk bersatu untuk mempertahankan hak-hak mereka. Banyak orang pada masa itu tertarik untuk berpartisipasi dalam gerakan sosial dan politik karena ia mengajarkan pentingnya solidaritas dan kerja sama dalam menghadapi tantangan bersama. Kesadaran ini mendorong banyak orang untuk berpartisipasi dalam perjuangan untuk kebangkitan nasional.

Dalam upayanya untuk melestarikan dan mengembangkan budaya lokal, pengaruhnya juga terlihat. Identitas budaya adalah komponen penting dalam pemberdayaan masyarakat, menurut Sosrokartono. Ia mendorong komunitas untuk menghargai warisan budaya mereka sambil tetap toleran terhadap modifikasi. Dengan menekankan keseimbangan antara inovasi dan pelestarian budaya, ia membantu membangun masyarakat yang sadar akan akar budayanya dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Raden Mas Panji Sosrokartono dihormati dan dikenang dalam sejarah pemberdayaan masyarakat Indonesia karena pengaruh ini.

Perjuangan Panji untuk reformasi dan perbaikan sosial memberikan pengaruh yang signifikan dalam mengubah pandangan masyarakat. Melalui pendekatannya yang progresif, ia berhasil membuka mata banyak orang akan pentingnya peran aktif dalam proses sosial dan politik.

4) Relevansi Kontemporer

Nilai-nilai kepemimpinan yang diusung oleh Raden Mas Panji Sosrokartono tetap sangat relevan dalam konteks kontemporer Indonesia, terutama dalam menghadapi berbagai isu sosial, politik, dan pendidikan. Salah satu prinsip utama yang diajarkan oleh Sosrokartono adalah pentingnya kepemimpinan yang inklusif, di mana setiap suara masyarakat didengar dan diperhitungkan. Dalam era demokrasi saat ini, pemimpin yang mampu melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan cenderung lebih efektif dan mendapatkan dukungan yang lebih luas. Kepemimpinan yang inklusif ini dapat membantu mengurangi polarisasi sosial dan mendorong kerja sama di antara berbagai kelompok.

Selain itu, Sosrokartono menekankan bahwa prinsip-prinsip pendidikan dapat membantu orang menjadi lebih kuat. Prinsip-prinsipnya tentang pentingnya pendidikan bagi semua lapisan masyarakat sangat relevan di tengah tantangan seperti aksesibilitas pendidikan yang masih menjadi masalah di Indonesia. Diharapkan pemimpin saat ini membuat kebijakan yang tidak hanya berfokus pada infrastruktur pendidikan tetapi juga pada peningkatan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan. Metode ini dapat membangun masyarakat yang lebih cerdas dan siap menghadapi tantangan di seluruh dunia.

Dalam dunia modern, nilai-nilai sosial seperti solidaritas dan kesadaran kolektif yang diusung Sosrokartono sangat penting. Pemimpin yang mampu menumbuhkan rasa solidaritas dan kepedulian satu sama lain saat menghadapi masalah seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan diskriminasi dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih harmonis. Pemimpin dapat mendorong dukungan dan menyelesaikan masalah dengan mendorong partisipasi masyarakat dalam program sosial dan pembangunan. Prinsip-prinsip kepemimpinan yang diusulkan oleh Sosrokartono dapat digunakan oleh para pemimpin saat ini sebagai panduan dalam menciptakan perubahan masyarakat yang positif dan berkelanjutan.

Panji Sosrokartono, dokpri Apollo, Prof
Panji Sosrokartono, dokpri Apollo, Prof

How: Bagaimana Maksud dari Prinsip -- Prinsip Dasar Hidup Berkeutamaan?

Menurut Raden Mas Panji Sosrokartono, hidup berkeutamaan mencakup prinsip-prinsip dasar yang diperlukan untuk menjalani kehidupan yang baik dan bermartabat.

  • Beres, Mantep, Wani. Artinya adalah hidup yang teratur, teguh, dan berani. Konsep ini menunjukkan kesadaran untuk bertindak yakin, jelas, dan terorganisir. Implikasi: Diharapkan bahwa orang akan menghadapi tantangan dengan keberanian dan ketekunan.
  • Tidak Takut Bahaya, Jangan Berkhanat. Artinya: Menghadapi bahaya dengan keteguhan hati dan tidak mengkhianati kepercayaan orang lain. Implikasi: Penting untuk tetap setia pada nilai-nilai dan prinsip dalam situasi sulit. 
  • Berani Mengakui (Memiliki), Hati, Pikiran, dan Jasmani Baik.  Makna: Memiliki keberanian dalam berbagai aspek, baik emosional, mental, maupun fisik. Implikasi: Seseorang harus memiliki kondisi mental dan fisik yang baik untuk membuat keputusan yang baik.
  • Berani, Tidak Takut, dan Jangan Lari Tanggung Jawab. Makna: Menyadari betapa pentingnya bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan yang diambil. Implikasi: Rasa berani harus dikombinasikan dengan kesediaan untuk menghadapi konsekuensi dari tindakan yang diambil.
  • Efek Berbuat Buruk pada Keturunan. Makna: Setiap tindakan memiliki dampak yang dirasakan bukan hanya oleh diri sendiri tetapi juga oleh generasi berikutnya. Implikasi: Ini mengingatkan orang untuk mempertimbangkan konsekuensi tindakan mereka untuk masa depan, baik untuk diri mereka sendiri maupun keluarga mereka.
  • Jangan Mentang-Mentang, Merasakan Orang Lain, dan Kualat. Makna: Menghindari sikap sombong atau meremehkan orang lain serta memahami akibat dari tindakan yang tidak adil. Implikasi: Menjaga nilai saling menghormati dan menghindari sikap merendahkan, karena sikap ini dapat berbalik dan merugikan diri sendiri.

How: Bagaimana Gaya Kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono Diterapkan?

Gaya kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono diterapkan dengan cara sebagai berikiut:

1) Pelatihan dan Pendidikan

Raden Mas Panji Sosrokartono mendirikan lembaga pendidikan karena dia tahu betapa pentingnya pendidikan untuk memberdayakan masyarakat. Dalam situasi seperti ini, pendidikan tidak hanya dianggap sebagai cara untuk mendapatkan pendidikan, tetapi juga sebagai alat untuk membangun moralitas dan karakter yang kuat. Lembaga-lembaga yang didirikannya bertujuan untuk mencetak orang yang tidak hanya cerdas tetapi juga memiliki moralitas dan komitmen sosial karena fokus yang holistik ini.

Raden Mas Panji Sosrokartono pertama-tama menyadari bahwa pendidikan yang baik dapat mengubah kehidupan orang dan komunitas. Ia memberikan akses kepada masyarakat untuk memperoleh pengetahuan yang relevan dengan perkembangan zaman melalui lembaga pendidikan. Kurikulum yang baik menggabungkan berbagai bidang ilmu, seperti seni, sains, dan humaniora, sehingga memberikan siswa perspektif yang luas. Institusi ini juga menawarkan pelatihan keterampilan praktis, yang dapat meningkatkan daya saing lulusan di tempat kerja.

Selain itu, aspek yang sangat penting dari pendekatan Raden Mas Panji Sosrokartono adalah pengembangan karakter; ia percaya bahwa karakter yang baik adalah dasar untuk menciptakan pemimpin yang bertanggung jawab di masa depan. Institusi pendidikan ini mengembangkan nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, dan empati. Kegiatan ekstrakurikuler seperti program pengabdian masyarakat dan kepemimpinan dimaksudkan untuk mengajar siswa bagaimana menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari.

Akhirnya, Raden Mas Panji Sosrokartono membantu mengubah masyarakat dengan mendirikan lembaga pendidikan yang berfokus pada karakter dan etika. Ia percaya bahwa pendidikan tidak hanya mendidik orang yang sukses secara material, tetapi juga mendidik warga negara yang aktif dan peduli terhadap lingkungannya. Melalui metode ini, Raden Mas  Panji Sosrokartono berharap dapat menginspirasi generasi muda untuk mendukung kesejahteraan umum dan mencapai tujuan pribadi. Oleh karena itu, institusi pendidikan yang Raden Mas Panji Sosrokartono bangun bukan hanya tempat untuk belajar tetapi juga tempat untuk melakukan transformasi sosial yang berkelanjutan.

2) Forum Diskusi

Inisiatif Raden Mas Panji Sosrokartono untuk mengadakan forum-forum diskusi adalah bukti komitmennya terhadap pembelajaran kolektif dan partisipasi masyarakat. Forum ini dibuat untuk menjadi tempat di mana orang-orang dari berbagai latar belakang dapat berkumpul dan berbagi pengalaman dan pandangan mereka. Peserta didorong untuk berpartisipasi secara aktif dalam diskusi dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertukaran ide yang produktif.

Salah satu tujuan utama forum diskusi yang diprakarsai oleh Raden Mas Panji Sosrokartono adalah untuk memungkinkan orang untuk berbicara satu sama lain dengan cara yang konstruktif. Masyarakat diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapat dan kekhawatiran mereka tentang masalah yang dihadapi melalui diskusi. Metode ini tidak hanya membantu anggota komunitas lebih memahami satu sama lain, tetapi juga membantu menemukan masalah yang mungkin terabaikan. Forum ini membantu menanamkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab atas keputusan yang dibuat dengan membuat ruang di mana suara masyarakat didengar.

Forum diskusi juga berfungsi sebagai wadah kolaborasi untuk mencari solusi bersama. Dengan mengumpulkan beragam perspektif, peserta dapat mengeksplorasi berbagai pendekatan terhadap masalah yang ada. Raden Mas Panji Sosrokartono mendorong pendekatan multidisiplin, di mana ide-ide dari berbagai bidang dapat saling melengkapi. Hal ini tidak hanya memperkaya diskusi, tetapi juga meningkatkan peluang untuk menemukan solusi yang lebih inovatif dan efektif. Dengan kolaborasi yang baik, masyarakat dapat merumuskan tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi.

Forum-forum ini tidak hanya membahas isu-isu terkini, tetapi juga berfungsi sebagai platform untuk meningkatkan pengetahuan publik dan meningkatkan kesadaran masyarakat. Peserta dapat mempelajari lebih banyak tentang berbagai topik yang relevan dengan kehidupan mereka melalui presentasi, diskusi panel, dan sesi tanya jawab. Pandai menggunakan forum ini untuk memberi tahu masyarakat tentang pentingnya berpartisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan dan bagaimana hal itu berdampak pada lingkungan sosial dan ekonomi mereka. Forum ini membantu membangun masyarakat yang lebih cerdas dan terinformasi dengan meningkatkan pemahaman.

Terakhir, forum diskusi yang didirikan oleh Raden Mas Panji Sosrokartono juga membantu menghubungkan orang-orang dan organisasi dalam komunitas. Dengan berkumpul dalam satu forum, peserta dapat meningkatkan koneksi profesional dan sosial mereka, membuka peluang kerja sama di masa depan. Interaksi ini menciptakan rasa solidaritas yang tidak hanya memperkuat hubungan antarwarga tetapi juga menumbuhkan semangat kolektif untuk menghadapi tantangan bersama. Forum-forum ini menjadi lebih dari sekadar tempat untuk berbicara; mereka juga berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan solidaritas sosial dan mendukung pertumbuhan komunitas yang lebih kuat dan berdaya.

3) Kegiatan Sosial

Raden Mas Panji Sosrokartono memulai kegiatan sosial yang menunjukkan kepemimpinannya yang berpusat pada pemberdayaan masyarakat. Dengan melibatkan masyarakat dalam berbagai program sosial, Raden Mas Panji Sosrokartono menciptakan ruang bagi orang-orang untuk saling membantu dan bekerja sama untuk mencapai kebaikan bersama. Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan secara langsung, tetapi juga menumbuhkan rasa kepedulian dan solidaritas di antara anggota komunitas.

Salah satu program yang sering dilakukan oleh Raden Mas Panji Sosrokartono adalah bakti sosial, di mana dia mengajak masyarakat untuk melakukan hal-hal baik, seperti membantu orang yang kurang mampu. Melalui program ini, masyarakat diajak untuk berbagi sumber daya dan memperhatikan satu sama lain. Kegiatan ini menumbuhkan empati di kalangan peserta selain membantu mereka yang kurang beruntung. Dalam konteks ini, Raden Mas Panji Sosrokartono menekankan betapa pentingnya bekerja sama sebagai bagian penting dari membangun masyarakat yang peduli dan peka terhadap kebutuhan orang lain.

Salah satu fokus utama Raden Mas Panji Sosrokartono adalah program pelatihan keterampilan. Ini memberikan masyarakat kemampuan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dengan memberikan pelatihan yang relevan dan praktis. Berbagai bidang dibahas dalam pelatihan ini, seperti keterampilan teknologi, pertanian berkelanjutan, dan kerajinan tangan. Dengan menguasai keterampilan baru, orang tidak hanya dapat meningkatkan peluang pekerjaan mereka, tetapi mereka juga dapat membangun bisnis sendiri. Ini membantu ekonomi lokal berkembang dan mengurangi ketergantungan pada bantuan.

Raden Mas Panji Sosrokartono juga aktif dalam mengumpulkan dana untuk berbagai acara sosial. Dengan melibatkan masyarakat dalam proses penggalangan dana, ia meningkatkan kesadaran masyarakat tentang betapa pentingnya mendukung program-program yang bermanfaat dengan dana. Melalui penggalangan dana, Panji dapat memastikan bahwa program sosial dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberikan dampak yang signifikan, karena kegiatan ini tidak hanya memperkuat komitmen masyarakat terhadap proyek sosial, tetapi juga mendorong mereka untuk berpartisipasi aktif dalam memecahkan masalah yang ada.

Selain itu, kegiatan sosial yang diinisiasi oleh Raden Mas Panji Sosrokartono membantu membangun jaringan sosial yang kuat di komunitas. Individu dari berbagai latar belakang dapat saling mengenal, berbagi pengalaman, dan memperluas hubungan mereka dengan berkumpul di berbagai acara. Jaringan ini sangat penting, terutama ketika berhadapan dengan masalah sosial dan ekonomi. Bersama-sama, masyarakat lebih mampu menghadapi tantangan. Oleh karena itu, kegiatan sosial yang dilakukan Raden Mas Panji Sosrokartono tidak hanya berfokus pada penyelesaian masalah dalam jangka pendek; mereka juga membangun dasar yang akan membantu komunitas berkembang dan lebih tahan di masa depan.

4) Advokasi dan Literasi

Dalam kapasitasnya sebagai advokat, Raden Mas Panji Sosrokartono sangat berperan dalam memperjuangkan masalah sosial dan politik yang penting bagi masyarakat. Dia belajar bahwa advokasi bukan hanya berbicara atau menulis; itu adalah tindakan yang dapat mengubah dunia. Dengan berkonsentrasi pada masalah seperti keadilan sosial, pendidikan, dan kesehatan, Panji berusaha menjembatani antara kebutuhan masyarakat dan kebijakan pemerintah, memastikan bahwa suara masyarakat didengar dan diperhatikan.

Sebagai seorang advokat, Raden Mas Panji Sosrokartono aktif terlibat dalam berbagai inisiatif sosial untuk meningkatkan kualitas hidup orang. Ia menyelenggarakan kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang hak-hak perempuan, perlindungan lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi lokal. Ia mendorong masyarakat untuk melakukan diskusi terbuka tentang masalah ini melalui platform yang ada. Melalui keterlibatan langsung, Raden Mas Panji Sosrokartono menciptakan kekuatan kolektif yang dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dan mendorong perubahan yang baik.

Raden Mas Panji Sosrokartono memberi orang kesempatan untuk belajar tentang berbagai masalah sosial, politik, dan ekonomi melalui seminar dan pelatihan yang melibatkan berbagai ahli di bidang mereka, memberikan wawasan dan pengetahuan yang berguna bagi peserta. Dengan memahami konteks sosial dan politik yang lebih luas, orang dapat membuat keputusan yang lebih baik dan berpartisipasi secara aktif dalam proses demokrasi. Selain itu, pelatihan ini memberi peserta kesempatan untuk berbicara dan berpikir tentang apa yang mereka alami.

Raden Mas Panji Sosrokartono berusaha untuk menumbuhkan budaya literasi di masyarakat dengan mengadakan seminar. Ia berharap dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap membaca dan belajar dengan membuat lingkungan yang mendukung pembelajaran sepanjang hayat. Tujuan dari kegiatan ini tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan literasi orang, tetapi juga untuk membangun komunitas yang lebih terorganisir dan siap menghadapi tantangan. Panji membuat masyarakat lebih cerdas, kritis, dan terlibat secara aktif dalam pembangunan sosial dan politik.

Kesimpulan

Gaya kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono menunjukkan bahwa ia adalah sosok yang visioner dan berkomitmen pada pemberdayaan masyarakat. Melalui latar belakangnya sebagai anggota keluarga bangsawan dan pendidik yang berpengalaman, Panji memahami pentingnya akses pendidikan bagi semua kalangan, terutama bagi rakyat pribumi yang terpinggirkan. Dalam konteks sejarah Indonesia awal abad ke-20, kepemimpinan Panji sangat relevan, mengingat periode tersebut ditandai oleh perjuangan untuk hak-hak sipil dan pendidikan dalam menghadapi kolonialisme Belanda.

Falsafah hidup yang ia sampaikan melalui karya-karyanya, termasuk simbol Alif, mencerminkan pandangannya yang mendalam tentang spiritualitas dan kesehatan. Pemikiran ini tidak hanya menginspirasi generasi pada masanya, tetapi juga menciptakan warisan yang terus dipelajari dan dijadikan acuan oleh masyarakat. Yayasan Sosrokartanan yang muncul setelah kepergiannya menjadi bukti nyata dari pengaruhnya yang berkelanjutan dalam pelestarian nilai-nilai dan ajarannya.

Pengaruh Raden Mas Panji Sosrokartono diakui luas, tidak hanya oleh masyarakat pada zamannya tetapi juga oleh tokoh-tokoh nasional di kemudian hari, termasuk Sukarno. Pendekatannya yang tidak radikal tetapi tetap tegas dalam memperjuangkan hak-hak rakyat menempatkannya sebagai tokoh yang dihormati dan dikagumi. Gaya kepemimpinannya yang inklusif, progresif, dan inovatif menjadikannya contoh teladan bagi pemimpin masa depan dalam konteks pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat.

Secara keseluruhan, Raden Mas Panji Sosrokartono adalah sosok yang patut dikenang dalam sejarah Indonesia. Gaya kepemimpinannya yang berorientasi pada pendidikan, kesehatan, dan advokasi sosial menunjukkan komitmennya untuk menciptakan perubahan yang positif. Ia telah membuktikan bahwa seorang pemimpin sejati tidak hanya mengandalkan kekuasaan, tetapi juga membangun hubungan dengan masyarakatnya untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi semua.

Daftar Pustaka

Fadhli, I. (2017). Kepemimpinan di Era Modern: Refleksi dari Sejarah. Yogyakarta: Media Pressindo.

Sidiq, A. (2010). Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Notosusanto, N. (2005). Identitas Budaya Jawa: Perspektif Sejarah dan Sosial. Jakarta: Gramedia.

Mangunwijaya, Y. (1990). Jawa dan Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Soedjatmoko. (1995). Budaya Jawa dan Perubahannya. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Nurjaya., Afifah Mukhtar., A. Nur Achsanuddin UA. (2020). GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI, PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam. 2(1). 35 -- 43.

https://eprints.uny.ac.id/13749/4/BAB%20I.pdf

http://portaluqb.ac.id:808/927/4/BAB%20II%20LIUS%201.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun