Mohon tunggu...
Nabila Dhea dan Restu Widya
Nabila Dhea dan Restu Widya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

TPA PIYUNGAN YOGYAKARTA DIBUKA, PEMBUANGAN SAMPAH DIBATASI?

7 November 2023   22:20 Diperbarui: 9 November 2023   10:57 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca berita dengan tajuk "TPA Piyungan kembali dibuka 6 September setelah ditutup sejak 23 Juli 2023" cukup menarik bagi kami. Berita ini mengulik tentang volume sampah yang bisa dibawa ke TPA Piyungan mulai 6 September dibatasi maksimal 127 ton per hari dari yang sebelumnya mencapai 700 ton perhari. 

Dibukanya kembali TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Piyungan di Yogyakarta merupakan perkembangan positif bagi pengelolaan sampah di wilayah tersebut. Pembukaan TPA Piyungan dengan membatasi jumlah sampah yang masuk ke TPA Piyungan setiap harinya dianggap sebagai jawaban atas permasalahan sampah di Yogyakarta. Selain itu, TPA yang dioperasikan dengan benar dan memenuhi standar sanitasi merupakan langkah penting dalam melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat. 

Hal lainnya adalah dengan adanya lokasi TPA yang memadai, diharapkan membantu mengelola sampah dengan lebih efisien dan berkelanjutan. Namun, menurut kami, penting juga memastikan bahwa pengelolaan TPA Piyungan dilakukan dengan baik, termasuk pengawasan ketat terhadap operasionalnya, pemantauan dampak lingkungan, serta melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pemantauan dan pengawasan. Upaya untuk mengurangi volume sampah melalui proses daur ulang dan pengurangan sampah juga perlu ditingkatkan, seperti halnya yang dilakukan masyarakat Karangmiri di Giwangan. Mereka mengoptimalkan pengelolaan sampah mandiri dengan cara biokonversi maggot di Kandang Maggot Jogja, Kricak.

Sebagai kesimpulan, dibukanya TPA Piyungan adalah langkah positif dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta, tetapi perlu dikelola dengan baik dan berkelanjutan untuk memastikan dampak positif yang berkelanjutan pada lingkungan dan masyarakat setempat. Oleh karena itu, perlu diperhatikan jika TPA Piyungan bukan hanya menjadi tempat 'membuang' sampah, tetapi sebagai acuan edukasi dan kesadaran lingkungan. Menurut kami, TPA Piyungan adalah tempat yang bisa digunakan untuk mengedukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengurangi, mendaur ulang, dan memilah sampah dengan benar sejak awal. Masyarakat perlu menyadari bahwa setiap harinya mereka menghasilkan sampah dalam jumlah yang cukup besar sehingga permasalahan sampah di Yogyakarta tidak dapat diselesaikan tanpa adanya pengelolaan.

Pengelolaan ini dapat dengan cara menimbun sampah organik di dalam tanah, melakukan daur ulang botol, plastic, dll. Pengelolaan seperti ini bisa lebih kita perhatikan, memilah sampah menjadi bahan anorganik dan bahan organik, memanfaatkan sampah organik untuk dijadikan pupuk, memanfaatkan sampah plastik untuk membuat kerajinan tangan, dan menjual kembali sampah botol plastik. Selain mengelola sampah dengan baik, hal ini juga membantu dari segi ekonomi. Dalam lingkup sekolah, guru sering meminta siswa membuat ecobrick, yang menurut kami cara tersebut cukup efektif untuk mengurangi sampah di Yogyakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun