Berdasarkan Pasal 35 Ayat 5 Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, dinyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat mata kuliah Pancasila. Tentu saja tujuan mata kuliah ini untuk memberikan pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia. Namun, mengapa pada tingkat perguruan tinggi masih dibutuhkan pelajaran pancasila yang umumnya telah kita pelajari selama 12 tahun sejak sekolah dasar?. Apakah para pelajar setingkat mahasiswa masih belum memahami dan mengimplementasikan peran pancasila setelah 12 tahun lamanya belajar?.
Sebelum itu, mari kita bahas sedikit tentang revolusi industri 4.0 di Indonesia. Industri 4.0 sendiri adalah tren utama dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi siber. Dicetuskan pertama kali oleh Jerman. Industri ini menjadikan teknologi cerdas atau robot sebagai pusat utama untuk menghubungkan berbagai bidang kehidupan manusia, ditandai dengan perkembangan pesat bidang IT, seperti otomasi, analisis big data, teknologi robot, artificial intelligence (AI), hingga internet of things (IoT). Banyaknya e-commerce dan penggunaan AI di masyarakat menandakan revolusi industri 4.0 sedang terjadi di Indonesia. Tentu saja hal ini memiliki dampak yang cukup signifikan pada berbagai aspek di masyarakat kita, seperti halnya pendidikan, moralitas, kesadaran berbangsa dan bernegara dan lain-lain.
Inilah alasan mengapa pemerintah mewajibkan adanya mata kuliah pancasila sekalipun pada tingkat perguruan tinggi, dengan semakin merebaknya revolusi industri maka semakin beragam pula globalisasi yang masuk ke negara kita. Bahkan tanpa kita sadari, kita telah menormalisasi budaya asing yang masuk ke negara kita, menganggapnya sebagai "tren" hingga lupa untuk melestarikan budaya sendiri. Tak hanya itu, paham ideologi kita pun terancam, dengan rendahnya kesadaran dan rasa nasionalisme serta minimnya pengetahuan membuat masyarakat dengan mudahnya menerima segala hal yang mereka "konsumsi" dari media sosial. Dari sinilah istilah urgensi pendidikan pancasila kembali ke permukaan.
Apa itu urgensi pendidikan pancasila?, Apa hubungannya dengan revolusi industri 4.0 di Indonesia?, Mengapa kita membutuhkannya?.
Urgensi Pendidikan Pancasila di Era Revolusi Industri 4.0
Urgensi pendidikan Pancasila adalah pentingnya pendidikan Pancasila untuk membentuk warga negara yang baik dan paham akan hak dan kewajibannya. Sedangkan urgensi pendidikan Pancasila di perguruan tinggi, bertujuan agar mahasiswa tidak tercerabut dari akar budayanya sendiri dan agar mahasiswa memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Namun, mengapa harus dimulai dari tingkat mahasiswa?, Mengapa tidak lebih dini?. Hal ini dikarenakan pada tingkat Mahasiswa, ia telah memasuki fase dewasa dan tahapan kehidupan yang sebenarnya. Tentu saja ini sudah cukup dini untuk generasi muda, mereka masih memiliki semangat muda dan keinginan yang tak terbantahkan. Maka tak heran, demonstrasi kebanyakan di lakukan oleh pelajar setingkat mahasiswa. Berikut urgensi pendidikan pancasila di era revolusi industri 4.0:
1. Â Penguatan Identitas Nasional
Di tengah globalisasi dan pengaruh budaya asing yang semakin kuat, Pancasila berfungsi sebagai dasar identitas dan jati diri bangsa. Pendidikan Pancasila membantu generasi muda memahami dan menghargai nilai-nilai yang membentuk identitas Indonesia, seperti persatuan dan keadilan sosial.
2. Â Pencegahan Radikalisasi dan Intoleransi
Era digital memudahkan penyebaran ideologi ekstrem dan intoleransi. Pendidikan Pancasila berperan dalam memperkuat nilai-nilai toleransi, pluralisme, dan moderasi, sehingga mencegah penyebaran paham radikal dan intoleran.
3. Â Pembangunan Karakter dan Etika Digital
Teknologi informasi dan media sosial seringkali menimbulkan tantangan dalam hal etika dan moral. Pendidikan Pancasila membantu membangun karakter yang kuat dan etika dalam penggunaan teknologi, mengarahkan individu untuk bertindak dengan tanggung jawab dan integritas.
4. Â Mendorong Partisipasi Aktif dan Bertanggung Jawab
Revolusi Industri 4.0 mengubah cara kerja dan interaksi sosial. Pendidikan Pancasila mengajarkan pentingnya partisipasi aktif dalam masyarakat dan tanggung jawab sosial, yang relevan dalam konteks perubahan sosial dan ekonomi yang cepat.
5. Â Menghadapi Ketimpangan Sosial
Era digital seringkali memperparah ketimpangan sosial dan ekonomi. Pendidikan Pancasila mengajarkan prinsip keadilan sosial dan kesetaraan, yang penting untuk mengurangi ketimpangan dan membangun masyarakat yang lebih adil.
6. Â Memperkuat Persatuan dan Kesatuan
Era digital seringkali memperlihatkan potensi perpecahan dan polarisasi. Pancasila, dengan prinsip-prinsipnya tentang persatuan dan kesatuan, membantu menjaga kohesi sosial dan mencegah konflik yang dapat muncul dari perbedaan pendapat dan kepentingan.
7. Â Menumbuhkan Karakter yang Tangguh dan Adaptif
Pendidikan Pancasila berkontribusi pada pembentukan karakter yang tangguh, adaptif, dan mampu berintegrasi dengan cepat dalam masyarakat yang berubah cepat. Hal ini penting untuk menghadapi tantangan dan peluang yang dihadapi dalam Revolusi Industri 4.0.
8. Â Peningkatan Kualitas Kewarganegaraan
Dengan penekanan pada nilai-nilai demokrasi, keadilan sosial, dan hak asasi manusia, pendidikan Pancasila mendukung pengembangan kewarganegaraan yang aktif dan partisipatif, yang sangat penting dalam era digital yang interaktif dan dinamis.
Perlu dipahami bahwa Urgensi Pendidikan Pancasila penting untuk kita pelajari secara umum, dikarenakan untuk menjaga eksistensi jati diri bangsa dan value kita secara pribadi. Tak hanya itu, dekadensi moral yang terus melanda masyarakat yang ditandai dengan mengendurnya ketaatan terhadap norma-norma sosial yang hidup dimasyarakat, hal ini menunjukkan pentingnya penanaman nilai-nilai ideologi melalui pendidikan Pancasila. Sedangkan dalam kehidupan politik, para elit politik (eksekutif dan legislatif) mulai meninggalkan dan mengabaikan budaya politik yang santun, kurang menghormati fatsoen politik dan kering dari jiwa kenegarawanan. Bahkan, banyak politikus yang terjerat masalah korupsi yang sangat merugikan keuangan negara. Selain itu, penyalahgunaan narkoba yang melibatkan generasi dari berbagai lapisan menggerus nilai-nilai moral anak bangsa. Dari segi hukum juga menimbulkan keresahan di karenakan mayoritas aparat penegak hukum saat ini sudah tidak menjunjung tinggi lagi yang namanya hukum, tidak ada lagi kesetaraan di mata hukum, bagi mereka hanya harta dan tahta yang lebih berharga.Â
Lantas jika kita tidak memiliki pengetahuan akan pendidikan pancasila, bagaimana mungkin kita bisa menuntut penyelewengan atas hak dan pengingkaran kewajiban kita sebagai rakyat?, Apakah anda masih mengira bahwa pendidikan pancasila tidak penting?, Lalu, bagaimana cara anda bisa bertahan di era industri 4.0 ini, jika anda tidak berpegang teguh pada ideologi pancasila?.Â
Dengan demikian, pendidikan Pancasila yang adaptif dan relevan dengan perkembangan zaman dapat membantu Indonesia menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di Era Revolusi Industri 4.0 secara lebih efektif. Bahkan secara individu, pendidikan Pancasila selain relevan tetapi juga esensial dalam membentuk rakyat Indonesia menjadi tangguh, berintegritas, dan bersatu di tengah tantangan era Revolusi Industri 4.0 ini.
Referensi : Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi : Kemenristekdikti, 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H