Mohon tunggu...
Nabila Azzahra
Nabila Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa IPB University jurusan Ilmu Keluarga dan Konsumen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Melalui Manajemen Sumberdaya Lingkungan di Kawasan Bantaran Sungai

22 April 2024   21:48 Diperbarui: 22 April 2024   21:59 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan  perilaku makhluk hidup yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lain. Setiap keluarga pasti menginginkan lingkungan rumah yang aman dan nyaman. 

Kawasan bantaran sungai menjadi salah satu pilihan tempat tinggal beberapa keluarga di Indonesia. Keluarga yang tinggal di bantaran sungai memiliki tantangannya tersendiri dalam mengelola kehidupannya dan mempertahankan kesejahteraannya. 

Rumah-rumah di bantaran sungai rentan terhadap genangan air yang cepat naik dan bisa mengakibatkan kerusakan struktural pada bangunan. Air banjir juga dapat merusak harta benda, termasuk perabotan rumah tangga dan barang berharga lainnya. Selain itu, kehidupan sehari-hari keluarga bisa terganggu akibat kehilangan akses ke fasilitas penting seperti air bersih dan listrik. Dampak psikologisnya pun tak kalah berat, dengan meningkatnya stres dan kecemasan terhadap keselamatan diri dan keluarga. 

Keluarga yang tinggal di bantaran sungai juga berisiko mengalami kontaminasi air akibat pencemaran oleh limbah industri, limbah domestik, dan bahan kimia berbahaya lainnya yang dapat menyebabkan penyakit serius seperti diare, infeksi saluran pernapasan, dan penyakit kulit. 

Keterbatasan akses terhadap air bersih dan sanitasi dapat memperburuk risiko kontaminasi air bagi keluarga yang tinggal di bantaran sungai tersebut. Keluarga yang tidak memiliki akses terhadap sumber air bersih cenderung menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari, termasuk minum, memasak, dan mandi. Selain itu, keterbatasan fasilitas sanitasi yang layak, seperti toilet yang aman dan tempat pembuangan limbah yang tepat, juga dapat menyebabkan pencemaran air sungai oleh limbah domestik dan kotoran manusia.  

Pengelolaan limbah yang tepat memainkan peran krusial dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Melalui strategi pengelolaan yang efektif, limbah dapat dimanajemen dengan tepat, mencegah polusi yang merugikan lingkungan sungai. Sementara itu, konservasi air juga menjadi hal penting dalam upaya memelihara ekosistem sungai. Dengan melakukan penghematan dan pengelolaan air secara efisien, dapat mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam dan memperkuat ketahanan lingkungan terhadap perubahan iklim serta risiko banjir.

Penghijauan memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem sungai dan mengurangi risiko banjir. Dengan menanam lebih banyak pepohonan di sekitar bantaran sungai, kita dapat mengurangi erosi tanah, menjaga kestabilan aliran air, dan menyediakan habitat yang sehat bagi berbagai jenis flora dan fauna. 

Selain itu, Keberadaan vegetasi yang lebat di sekitar sungai mengurangi volume air langsung ke sungai saat musim hujan. Dengan demikian, penghijauan tidak hanya memberikan manfaat bagi ekosistem sungai tetapi juga memberikan perlindungan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya dari ancaman banjir yang seringkali merugikan.

Lingkungan menjadi komponen penting bagi manusia, terutama dalam hal keberlangsungan kehidupan keluarga. Lingkungan juga menjadi salah satu faktor yang dapat mendukung atau menghambat tercapainya kesejahteraan keluarga. Keluarga yang tinggal di bantaran sungai menghadapi tantangan untuk mencapai kesejahteraan, salah satunya karena banjir. Banjir menyebabkan ketidakstabilan tempat tinggal yang mengharuskan keluarga untuk sering pindah atau tinggal dalam kondisi perumahan yang tidak aman.

Manajemen sumberdaya lingkungan merupakan serangkaian proses yang dilakukan terhadap sumberdaya alam di lingkungan agar kondisinya tetap optimal bagi kehidupan organisme di dalamnya. Manajemen sumberdaya lingkungan dapat menjadi suatu upaya keluarga untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah karena erat kaitannya dengan prinsip keberlanjutan (sustainability). 

Dengan menjaga lingkungan sungai dari pencemaran dan kerusakan, keluarga berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan ekosistem sungai. Selain itu, hal ini dapat mengurangi risiko penyakit serta meningkatkan kualitas hidup keluarga melalui lingkungan yang bersih dan sehat. 

Upaya manajemen sumberdaya lingkungan yang dapat dilakukan oleh keluarga yang tinggal di bantaran sungai diantaranya adalah tidak membuang sampah rumah tangga ke sungai. Sampah rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik dan dibuang begitu saja ke sungai dapat menyebabkan banjir, longsor, timbulnya penyakit menular, serta pencemaran air. Selain itu, keluarga juga perlu membuat bangunan dan infrastruktur yang kokoh sebagai upaya pencegahan apabila terjadi banjir. 

Akses terhadap sumberdaya lingkungan keluarga tidak hanya dipengaruhi oleh pihak internal keluarga, namun juga pihak eksternal seperti masyarakat sekitar dan pemerintah. Kebijakan pemerintah terhadap pengelolaan daerah aliran sungai merupakan hal yang berkaitan erat dengan kesejahteraan keluarga yang tinggal di sekitar bantaran sungai. 

Hal ini sangat berkaitan karena kebijakan pemerintah merupakan pusat dari segala peraturan yang ada di Indonesia. Kebijakan tersebut akan berpengaruh terhadap keadaan lingkungan yang memengaruhi kenyamanan keluarga yang tinggal di sekitar bantaran sungai. Pemerintah juga harus memastikan akses keluarga yang tinggal di bantaran sungai terhadap sumberdaya seperti air bersih, sanitasi, dan fasilitas kesehatan yang memadai dapat diakses dengan mudah sehingga keluarga merasa nyaman tinggal di bantaran sungai. 

Selain kebijakan pemerintah terkait pengelolaan sungai, perlu adanya pendidikan lingkungan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Pendidikan lingkungan tersebut dapat berupa program-program edukasi lingkungan kepada keluarga yang tinggal di bantaran sungai. 

Edukasi tersebut meliputi materi terkait pengelolaan kebersihan, kenyamanan, dan keindahan lingkungan rumah yang dapat ditiru oleh masyarakat. Apabila pemerintah dan masyarakat saling bekerja sama mewujudkan lingkungan yang nyaman dan aman, kemungkinan kesejahteraan keluarga akan menjadi lebih tinggi dikarenakan tidak banyak masalah yang timbul. Sebaliknya, jika lingkungan tempat tinggal tidak nyaman, maka akan memicu konflik-konflik keluarga yang menyebabkan tingkat kesejahteraan keluarga rendah.

Terdapat beragam faktor memengaruhi kesejahteraan keluarga yang tinggal di daerah bantaran sungai, baik faktor internal maupun eksternal. Lingkungan eksternal cukup berpengaruh besar terhadap kesejahteraan keluarga yang tinggal di bantaran sungai. Apabila lingkungan memadai, mudah mendapatkan fasilitas air bersih, penanggulangan resiko banjir yang baik maka akan tercipta lingkungan keluarga yang nyaman meskipun tinggal di daerah bantaran sungai. 

Hal ini pastinya harus diusahakan oleh segala pihak yang terlibat. Mulai dari pemerintah yang membuat kebijakan yang sesuai, masyarakat yang menciptakan lingkungan yang memadai, serta keluarga yang sadar akan pentingnya menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik. 

Penulis : Nabila Azzahra, Aldha, Shabina Tasnim Putri Setyadi, Naira Putri Firdaus, Asha Nurul Maryam || Dosen Pengajar: Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, M.FSA dan Dr. Irni Rahmayani Johan || Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, IPB University

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun