Meskipun demikian, Besutan sendiri tepatnya berasal dari daerah mana, hampir banyak yang tidak mengetahuinya. Menurut Fachrudin dari hasil wawancaranya dengan seniman Besutan mbah Jomblo disebutkan, empat kelompok Besutan ini telah ada sebelum mbah Jomblo lahir pada 1923. Dari hasil wawancara Fachrudin, ketika mbah Jomblo pada tahun 1938 telah berusia 15 tahun, ia sudah bergabung dengan kelompok Besutan Laeman asal Losari.Â
Menurut Inswiardi, saat melakukan kunjungan ke wilayah Curah Malang, di sana mengklaim bahwa Besutan yang ada di sana adalah Besutan yang pertama kali di Jombang. Tetapi orang Diwek mengatakan bahwa Pak Santik adalah orang yang pertama kali menciptakan kesenian Besutan ini. Dan juga di daerah Ploso. Hal ini bisa saja terjadi, mengingat pada saat itu media informasi belum ada seperti ini.
Riwayatmu Kini
            Atur prikso dumateng, para mriksani,
            sugeng mirsasi stambul Jawi,
            mijil Jombang tlatahipun.
            Sekar bujang sewu bejo, lak kumayangan
            Kembang gongso racikane, wayang purwo
            Kaliman mawon (OS) suara koor dari dalam tobong
Itulah sebagian kidungan Besut yang dilantunkan setelah adegan intro di awal  pementasan. Besutan saat ini sangat sulit dinikmati dengan mata telanjang. Para seniman Besutan masih ada, tetapi usia mereka sudah tua. Sebut saja Pak Tadjib dari Gongseng, Kecamatan Megaluh, Mbah Jomblo dari Jombok, Kecamatan Ngoro, Cak Gumar dan masih ada beberapa seniman lagi.Â
Para seniman Besutan masih ikhlas mengabdi, melayani wawancara sekitar seni Besutan tanpa pamrih. Harapannya hanya satu, generasi muda melestarikan warisan leluhur seni Besutan. Hingga kini seni tradisional Besutan masih tetap stagnan, hampir tidak ada aktivitas.