Mohon tunggu...
Nabila ZhafarinaEffendi
Nabila ZhafarinaEffendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pendidikan Sosiologi 2023, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta.

Halo, saya Nabila Zhafarina Effendi, mahasiswi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, angkatan 2023.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Organisasi Sekolah Sebagai Sarana Menuju Indonesia Gemilang 2045

1 April 2024   21:30 Diperbarui: 1 April 2024   21:42 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Menurut Kartini Kartono (2010:36), ia mengungkapkan konsep mengenai persyaratan kepemimpinan harus selalu dikaitkan dengan tiga hal penting, yaitu:

  • Kekuasaan ialah kekuatan, otoritas dan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin guna mempengaruhi dan menggerakkan bahwa untuk berbuat sesuatu.
  • Kewibawaan ialah kelebihan, keunggulan, keutamaan, sehingga orang mampu "mbawani" atau mengatur orang lain, sehingga orang tersebut patuh pada pemimpin dan bersedia melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.
  • Kemampuan ialah segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapan/keterampilan teknis maupun sosial, yang dianggap melebihi dari kemampuan anggota biasa.

Stogdill dalam bukunya Personal Factor Associated with Leadership yang dikutip oleh James A. Lee dalam bukunya Management Theories and Presriptions menyatakan, bahwa pemimpin itu harus memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

  • Kapasitas: kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara atau verbal facility, kealian, dan kemampuan menilai.
  • Prestasi atau achievement: gelasr kesarjanaan, ilmu pengetahuan, perolehan dalam olah raga dan atletik, dan lain-lain.
  • Tanggung jawab: mandiri, berinisiatif, tekun, ulet, percaya diri, agresif, dan punya hasrat untuk unggul.
  • Partisipasi: aktif, memiliki sosiabilitas tinggi, mampu bergaul, kooperatif atau suka bekerja sama, mudah menyesuaikan diri, punya rasa humor.
  • Status: meliputi kedudukan sosial-ekonomi yang cukup tinggi, populer, dan tenar.

Sedangkan menurut Earl Nightingale dan Whitt Schult dalam bukunya Creative Thinking-How to Win Ideas, menuliskan kemampuan pemimpin dan syarat yang harus dimiliki ialah:

  • Kemandirian, berhasrat memajukan diri sendiri (individualism).
  • Besar rasa ingin tahu dan cepat tertarik pada manusia dan benda-benda (curious).
  • Multiterampil atau memiliki kepandaian beraneka ragam.
  • Memiliki rasa humor, antusiasme tinggi, dan suka berkawan.
  • Perfeksionis atau selalu ingin mendapat yang sempurna.
  • Mudah menyesuaikan diri atau adaptifitas yang tinggi.
  • Sabar namun ulet, serta tidak 'mandek' berhenti.
  • Waspada, peka, jujur, optimis, berani, gigih, ulet, dan realistis.
  • Komunikatif, serta pandai berbicara atau berpidato.
  • Berjiwa wiraswasta.
  • Sehat jasmaninya, dinamis, sanggup dan suka menerima tugas yang berat, serta berani mengambil resiko.
  • Tajam firasatnya dan adil pertimbangannya.
  • Berpengetahuan luas, dan haus akan ilmu pengetahuan.
  • Memiliki motivasi tinggi, dan menyadari target atau tujuan hidupnya yang ingin dicapia, dibimbing oleh idealisme tinggi.
  • Punya imajinasi tinggi, daya kombinasi dan daya inovasi.
  • Menambah pengalaman dan pengetahuan

           Secara umum, kita masuk ke dalam organisasi dikarenakan mengharapkan memiliki pengalaman dan pengetahuan tambahan dari kegiatan tersebut. Contohnya adalah pramuka, pramuka meru[akan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya. Selain memiliki peran dalam membentuk sikap kepemimpinan, kegiatan ini menuntut kita untuk bisa membuat tali temali, mendirikan tenda, tau beberapa sandi, seperti sandi morse, angka, rumput, napoleon, Sungai, A N D, membuat tandu, dan kagiatan lainnya. Banyak diantara kita yang menganggap bahwa kegiatan pramuka adalah hal yang sepele, namun pembelajaran dari kegiatan tersebut secara tidak langsung sangatlah bermanfaat, terutama pada saat terdesak atau tidak terduga.

           Selain pramuka, ada organisasi science club. Seperti namanya, science club berfungsi untuk mengumpulkan siswa siswi yang memiliki minat dalam bidang science. Mereka yang mengikuti ekstrakuler ini mengharapkan tidak hanya belajar science dari kurikulum dalam pembelajaran jam sekolah saja, namun memperdalam tentang kelimuan science, praktek-prakteknya, dan penerapannya dalam sehari-hari. Tentu saja dengan adanya ekstrakuler ini, siswa yang memiliki minat dalam science akan merasa terfasilitasi, dan peluang mereka untuk belajar lebih serius dan banyak akan lebih besar. Seperti yang kita tahu juga, bidang science di Indonesia sudah berkembang dari masa ke masa. Bila ekstrakuler ini diterapkan lebih banyak di sekolah-sekolah lain maka kemungkinan munculnya bibit scientist atau ilmuan Indonesia akan semakin besar, hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap perkembangan science Indonesia di masa depan.

  • Membentuk kepribadian yang beretika dalam bersosialisasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa lain. Ada banyak pengertian kepribadian menurut para ahli, diantaranya adalah:

  • Gordon W. W. Allport, mendefinisikan kepribadian sebagai "what a man really is," tetapi definisi tersebut oleh Allport dipandang tidak memadai, lalu ia merevisinya menjadi "Personality is the dynamic organization within the individual of those asychophysical." Yang memiliki arti, kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
  • David Krech dan Richard S. Crutchfield (1969) dalam bukunya berjudul Elements of Psychology mengungkapkan "Personality is the integration of all of an individual's characteristics into a unique organization that determines, and is modified by, his attemps at adaption to his continually changing environment." Yang berarti kepribadian adalah integrasi dari semua karakteristik individu ke dalam suatu kesatuan yang unik yang menentukan, dan yang dimodifikasi oleh usaha-usahanya dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah terus menerus.
  • Adolf Heuken SJ. Menyatakan bahwa "Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang, baik yang jasmani, mental, Rohani, emosional, maupun sosial. Semuanya ini telah ditata dalam caranya yang khas di bawah beraneka pengaruh dari luar. Pola ini terwujud dalam tingkah lakunya, dalam usahanya menjadi manusia sebagai mana dikehendakinya."

Dengan pernyataan tersebut, dapat dikatakan bahwa kepribadian merupakan komponen yang penting dalam diri agar dikenal oleh orang lain. Kepribadian memiliki beberpa konsep atau aspek, diantaranya adalah:

  • Character (Karakter), yaitu penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk), baik secara eksplisit maupun implisit.
  • Temperament (temperamen), yaitu kepribadian yang berkaitan erat dengan determinan biologis atau fisiologis.
  • Traits (sifat-sifat), yaitu respons yang senada atau sama terhadap sekelompok stimuli yang mirip, berlangsung dalam kurun waktu (relative) lama.
  • Type attribute (ciri), mirip dengan sifat, tetapi dalam kelompok stimulus yang lebih terbatas.
  • Habit (kebiasaan), yaitu respons yang sama dan cenderung berulang untuk stimulus yang sama pula.

           Dalam konteks ini, kepribadian yang beretika memiliki arti bahwa setiap tindakan yang kita lakukan harus di tunjukkan secara baik, agar tidak menyinggung atau melukai orang lain. Pembentukan proses karakter yang baik sangat mempengaruhi keberhasilan kepribadian dalam bersosialisasi dengan orang lain. Bila proses pembentukan karakter gagal, contohnya memiliki sifat egois, memiliki tamperamen yang tinggi, kebiasaan telat, suka bolos, tidak bisa rapi dan lain sebagainya, hal itu lama kelamaan akan membentuk kebiasaan. Respon orang lainpun juga akan terpengaruhi oleh kebiasaan kita, jika kita memiliki kebiasaan yang negatif, maka orang lain akan mencap kita sebagai orang yang negatif juga, seperti pemalas, jorok, lelet, dan lainnya. Namun, bila kita dapat menunjukkan kebiasaan yang baik kepada orang-orang, maka secara otomatis mereka akan mengecap kita sebagai orang yang positif, ramah, rajin, dan lainnya. Maka dari itu, kepribadian sangatlah penting, terutama dalam bersosialisasi, apalagi bila kita ingin menjadi seorang pemimpin. Seorang pemimpin harus menunjukkan kebiasaan dan sifat-sifat baiknya kepada anggota, agar mereka dapat terpengaruh dan mengikuti arahan dari sang pemimpin.

           Ekstrakulikuler tentu saja membuahkan banyak manfaat bagi individu, namun tidak menuntup bahwa siswa siswa yang tidak mengikuti ekstrakulikuler tidak mendapatkan manfaat tersebut di sekolah. Karena seyogyanya, proses pembelajaran dan sosialisasi di sekolah sudah menuntun kita untuk memiliki sikap kepemimpinan, kreatif, dan juga toleransi. Penerapan sikap tersebut bisa saja terjadi dilingkungan kelasnya, pertemanan antarsebaya, serta interaksi antara murid dan guru mereka. Contoh sederhananya adalah menjadi ketua kelas. Ketua atau pemimpin sangatlah penting, dalam konteks ini adalah ketua kelas, yang mana ia bertugas mengorganisir teman-teman kelasnya dan bertanggung jawab atau setiap tindakannya ataupun teman-temannya. Ketua kelas dianggap penting dikarenakan ia merupakan perwakilan dari keseluruhan pendapat dan 'keluh kesah' teman-temannya. Ketua kelas yang baik harus memiliki toleransi yang tinggi, penybar, mampu berpikir kritis dan cepat tanggap, jiwa sosial yang tinggi, bertanggung jawab, berani, dan masih banyak lagi. Maka dari itu, seharusnya ketua kelas dipilih berdasarkan vote dari teman-teman kelasnya, agar mereka bisa memilih ketua kelas yang dianggap bijaksana, bertanggung jawab, dan mampu mewakili perasaan mereka, pemilihan ketua kelas secara ditunjuk atau dipaksa akan mengakibatkan siswa yang terpilih merasa berat hati dan melakukan tugasnya secara setengah-setengah.

           Tidak hanya sebagai ketua kelas, ada wakil ketua kelas, bendahara, sekretasis, keamanan, dan seksi-seksi lainnya juga tidak kalah penting dan dapat melatih kemampuan siswa. Tugas-tugas mereka tidak kalah penting, karena jika pengurus kelas hanya ada satu, yaitu ketua kelas, maka struktur sosial kelas akan berantakan. Ketua kelas akan kewalahan dalam mengorganisir semua anggotanya, maka dari itu peran mereka sangatlah penting. Manfaat yang didapatkan sebagai wakil ketua kelas, bendahara, sekretaris, keamanan, dan seksi-seksi lainnya hampir sama dengan ketua kelas, yaitu mereka jadi memiliki jiwa kepemimpinan, memiliki rasa tanggung jawab, rajin, meningkatkan jiwa sosialisasi, dan lain sebagainya.

           Kuota untuk menjadi ketua kelas, wakil ketua kelas, sekretaris, bendahara, keamanan dan lainnya tentu saja memiliki batas. Pada umumnya hanya 1 sampai 2 orang saja yang terpilih pada setiap perannya, hal tersebut menjadikan banyak siswa yang tidak mendapat peran dalam pengurusan inti kelas. Namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan kita untuk mencoba hal yang lain, menjadi penanggung jawab kelas mata pelajaran contohnya. Fungsi penanggung jawab mata pelajaran adalah agar guru bisa berkomunikasi dengan murid secara lancar. Sebagai penanggung jawab mata pelajaran, mereka dilatih untuk memiliki jiwa komunikasi dan sosialisasi yang tinggi, mampu mewakilkan pendapat dan perasaan teman-temannya kepada guru yang bersangkutan, dapat bernegoisasi, tegas, dan lainnya. Jika pun kita tidak menjadi badan pengurus inti kelas atau penanggung jawab mata pelajaran, sebagai siswa siswi biasa, kita dapat belajar banyak hal melalui pertemanan dan interaksi kelas. Contohnya di dalam sekolah kita diajarkan untuk tepat waktu dalam jam masuk sekolah dan pengumpulan tugas, disiplin dalam berpakaian, menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama, memiliki tata krama dan etika yang baik dalam bertindak dan berbicara kepada teman sebaya, guru, kepala sekolah, dan warga sekolah lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun