Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian mengenai media massa di Indonesia yang dilakukan oleh Tapsell (2019) yang menyatakan bahwa kondisi pemberitaan di Indonesia semakin partisan dikarenakan oleh adanya konglomerasi media (penggabungan beragam media menjadi media besar oleh elite) yang membentuk dan menyerupai seperti "dinasti".Â
Dari penelitian Tapsell inilah menjadi pendukung atas istilah "oligarki media" di Indonesia yang dimaksudkan bahwa media dikuasai oleh elite yang memiliki faktor kepemilikan media yang menyebabkan adanya pendominasian serta kontrol media oleh kelompok yang memiliki kepentingan dan tujuan tertentu dalam politik maupun ekonomi.Â
Oligarki media ini dapat memiliki kontrol atas berita apa yang akan dikeluarkan dan tayangan jenis apa yang dapat menguntungkan agenda politik para aktor politik pada medianya masing-masing sehingga tidak jarang ditemukan adanya permainan "curang", contohnya seperti berita tentang menjatuhkan pihak lawan ataupun berita bohong yang dapat merugikan pihak lawan politiknya.
Sehingga dengan ancaman segala berita bohong dan berita yang menjatuhkan pihak lain, kita sebagai masyarakat yang mengonsumsi media perlu berhati-hati dan bijak dalam membaca dan menyerap segala informasi dan berita yang ada di media massa. Perlu adanya pengecekan ulang dan ketelitian dalam mengkonsumsi suatu berita, hal ini dikarenakan bisa saja berita tersebut memang sengaja dikeluarkan sebagai alat kepentingan politik suatu pihak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI