Mohon tunggu...
Nabila Aurellia
Nabila Aurellia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya seorang mahasiswa perguruan tinggi di bandung,Hobby saya membaca,menulis artikel dan masih banyak lagi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tragedi di IMIP: Harga Keselamatan yang Terlalu Mahal

2 Januari 2024   23:32 Diperbarui: 2 Januari 2024   23:42 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konteks ini, kita mempertanyakan sejauh mana perusahaan dan pemerintah mengambil tanggung jawab terhadap keamanan pekerja. Tuntutan untuk perbaikan sistem keselamatan dan kesehatan kerja menjadi sorotan utama, sementara Hasna dan keluarga lainnya berjuang untuk menjaga agar tidak ada lagi korban yang tak bersalah.

Evaluasi Mendalam atas Keselamatan di Kawasan IMIP

Dalam wawancara dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Tengah, Arnold Firdaus, kita menyelami evaluasi mendalam atas prosedur keselamatan di kawasan IMIP. Namun, pertanyaan muncul mengenai sejauh mana pengawasan yang optimal dapat dilakukan, terutama dalam industri berisiko tinggi seperti pemurnian nikel.

Harapan dan Kekhawatiran di Masa Depan

Sementara proses penyelidikan berlangsung, Hasna menyampaikan harapannya agar para korban diperlakukan dengan baik. Namun, kekhawatiran tetap menghantui, dan artikel ini mengeksplorasi upaya perusahaan, pemerintah, dan masyarakat untuk mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.

Tragedi di IMIP bukan sekadar berita hitam dalam dunia industri, melainkan kisah nyata yang memotret pahitnya harga keselamatan yang mungkin terlalu mahal. Kita berharap agar setiap tindakan selanjutnya dapat membawa perubahan dan menghindarkan pekerja dari bahaya tak terduga yang mengancam nyawa mereka.

Dengan harapan yang rapuh dan kekhawatiran yang mendalam, kita menyaksikan bagaimana tragedi di IMIP bukan hanya menjadi satu kejadian, tetapi cerminan dari masalah yang mendasar. Artikel ini mengajak pembaca untuk tidak hanya meratapi kejadian tersebut tetapi juga bersama-sama mencari solusi agar tak ada lagi korban yang tak bersalah di industri yang seharusnya menjadi tempat kerja yang aman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun