Namun, ada terdapat juga sisi negatifnya, dunia online juga memudahkan orang untuk berbohong atau memberikan kesan palsu tentang diri mereka sendiri. Meskipun hal ini dapat terjadi saat bertemu orang secara langsung, hal ini dapat lebih sulit dideteksi saat mengevaluasi teman pasangan secara online. Foto profil, tempat tinggal, dan kepribadian yang berbeda dari aslinya.Â
Selain itu, privasi yang mengharuskan menyalakan lokasi saat mengakses aplikasi tersebut yang di mana lokasi pengguna terlihat. Mengenai data pribadi, foto profil yang wajib. tetapi mereka menawarkan untuk secara otomatis mendeteksi koordinat penggunanya dengan tidak ada batasan geografis.Â
Jutaan orang yang terpikat dengan aplikasi kencan tersebut, ada pula juga sisi lain negatifnya , seperti penipuan dengan menggunakan informasi pribadi milik orang lain, dengan tujuan profil yang menarik di aplikasi kencan. Kejahatan lainnya, pemerasan & pelecehan. Sebuah studi yang dilakukan Fakultas Kedokteran Forensik Victoria Institute menemukan bahwa sebagian besar pelecehan seksual yang dimulai dari kecocokan di aplikasi kencan terjadi selama pertemuan tatap muka pertama.Â
Jika sebagian orang mencari cinta sejatinya melalui aplikasi kencan, hal ini tidak disarankan. Resiko cukup besar untuk menemukan pasangan yang serius. Sebaiknya sebelum menggunakan aplikasi kencan ini, orang harus mengambil setiap tindakan keamanan yang memungkinkan agar mereka tidak dirugikan dari aplikasi tersebut. Namun, terobosan ini telah secara tidak langsung memberikan tantangan yang mungkin saja kita lebih mudah untuk bertemu, tetapi kita tidak lebih mudah untuk dicintai.
(Nabiila Putri Caesari/Politeknik Negeri Jakarta)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H