Kota Surabaya adalah kota besar kedua setelah Jakarta. Kota ini juga merupakan salah satu pusat urbanisasi serta pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang menghadapi tantangan yang cukup besar terhadap kelestarian lingkungan. Penerapan konsep ekologi di Kota Surabaya diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan kota dan kelestarian lingkungan. Konsep ekologi menekankan pada interaksi yang terjadi antara manusia dan lingkungan, serta perlunya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Dalam konteks perkotaan, penerapan konsep ekologi merupakan hal terpenting dalam menciptakan lingkungan yang sehat, produktif, dan ramah lingkungan.
Peningkatan yang begitu pesat terhadap jumlah penduduk dan perkembangan perkotaan di Surabaya telah menimbulkan tekanan signifikan pada ekosistem setempat. Tantangan utama yang harus diatasi melibatkan pembangunan infrastruktur, perubahan dalam pemanfaatan lahan, dan yang paling berdampak adalah masalah polusi udara dan air. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang keseimbangan ekosistem perkotaan menjadi kebutuhan primer dalam merancang kebijakan berkelanjutan yang efektif.
Taman kota merupakan ruang terbuka hijau yang penting dalam lingkungan perkotaan. Taman kota berfungsi sebagai oase hijau yang menyediakan tempat rekreasi, interaksi sosial, dan penyediaan ekosistem yang sehat. Dalam konteks mempertahankan keseimbangan ekosistem perkotaan dan memberikan manfaat maksimal bagi warga sekitar, penerapan konsep ekologi dalam desain dan pengelolaan taman kota menjadi semakin penting.
Taman Bungkul di Surabaya merupakan salah satu contoh penerapan konsep ekologi yang berhasil. Taman ini telah menjadi perwujudan nyata dari upaya untuk menciptakan ruang terbuka hijau yang tidak hanya estetis, tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan. Taman Bungkul menerapkan prinsip-prinsip ekologi, seperti keberlanjutan biodiversitas, pengelolaan air yang efisien, serta penanaman tanaman endemik.
Penerapan konsep ekologi dalam taman kota memiliki dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Taman yang dirancang dengan memperhatikan prinsip-prinsip ekologi dapat memberikan manfaat nyata bagi warga sekitar, termasuk peningkatan kesehatan mental dan fisik, peningkatan keberlanjutan lingkungan, serta peluang untuk meningkatkan interaksi sosial di antara anggota komunitas.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk mendalami penerapan konsep ekologi pada Taman Bungkul Surabaya dan menganalisis manfaat konkret yang diperoleh oleh warga sekitar. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penting dalam pengembangan konsep ekologi pada taman kota di masa depan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Implementasi konsep ekologi di Kota Surabaya melibatkan langkah-langkah seperti go green (penanaman tumbuhan di setiap titik taman), pengolahan limbah, dan pemanfaatan sumber energi yang terbarukan. Ruang hijau tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga berperan dalam menjaga sirkulasi udara yang bersih, memberikan habitat bagi flora dan fauna setempat, serta meminimalisir efek panas yang dihasilkan oleh aktivitas perkotaan.
Sementara itu, Pengelolaan sampah yang baik juga merupakan bagian penting dari upaya berkelanjutan Kota Surabaya. Dengan meminimalisir dampak berbahaya pada lingkungan, upaya ini berperan dalam mengurangi adanya pencemaran dan menerapkan sistem daur ulang. Dalam lingkungan ekonomi yang semakin mengarah ke sistem sirkular, pengolahan sampah yang baik menjadi komponen yang semakin penting dalam upaya mencapai pembangunan yang ramah lingkungan. Pengelolaan sampah yang efisien memiliki potensi untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan daur ulang adalah bagian dari pemutaran ekonomi. Sejalan dengan semangat pembangunan yang berkelanjutan, penggunaan energi terbarukan di lingkungan perkotaan menjadi kunci untuk mengurangi jejak karbon dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional yang terbatas. Dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan, seperti panel surya dan sistem energi terbarukan lainnya, Kota Surabaya dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam upaya mengurangi dampak negatif terhadap kerusakann lingkungan.
Dalam hal ini, dibutuhkannya kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta. Adanya pendidikan mengenai lingkungan hidup dan kesadaran masyarakat juga harus ditingkatkan untuk mendukung perubahan perilaku yang lebih berkelanjutan. Dengan mewujudkan konsep ekologi,  Surabaya berpotensi menjadi  model kota yang tidak hanya berkembang secara ekonomi saja, namun juga berkomitmen untuk melestarikan  lingkungan untuk generasi yang akan datang. Oleh karena itu, upaya bersama untuk menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan perkotaan dan kelestarian alam merupakan langkah penting bagi masa depan kota Surabaya yang berkelanjutan.