Oleh: Nabigha Ajda Hendani
Malam gelap menjelma terang
Bayangan raut wajah itu masih terlihat tenang.Â
Kamu singgah pada hati bersemayam.Â
Masuk melesat menusuk relung hati terdalam.Â
Waktu merubah hari lambat merambat.Â
Terasa lama karena ketiadaan terpuja.Â
Terlintas menerus tak mau menghilang.Â
Bayangan raga itu menghantui tak kira.
Upaya menutup rapat tentangmu di sana.Â
Membawa jiwa menambah luka.Â
Bagaimana dan apa sebenarnya.Â
Bayang engan pergi datangkan sengsara.Â
Rindu itu dalam lama bersemayam.Â
Di malam purnama sebisa tenggelamkan.Â
Di lautan langit bertabur bintang.Â
Aku hempaskan jauh ke arah berlawanan.Â
Sudah pergi jangan hantui bayangmu.Â
Aku tak mampu mengenang semu.Â
Senandung angin segera bawamu.Â
Menghilang dari jiwa dan hayalanku.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H