Mohon tunggu...
Nabigha Ajda Hendani
Nabigha Ajda Hendani Mohon Tunggu... Jurnalis - Suka mengolah kata

Membiasa dalam melakukan sesuatu yang sulit akan menjadi mudah jika sudah terbiasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi : Ku hanya diam

18 Januari 2025   17:03 Diperbarui: 20 Januari 2025   08:40 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

       

                      KU HANYA DIAM

             Oleh : Nabigha Ajda Hendani

Cacian itu masih bersemayam di relung hati yang lemah ini. 

Hinaan itu masih membekas di otak yang lelah memikirnya. 

Aku menelan dan tak mampu melemparnya keluar jauh dari jiwa. 

Aku menerima tanpa ungkapan marah dan sepatah kata. 

Tatapan itu tertuju seolah mau menerkam dan membunuh dengan sengaja. 

Namun aku tak mau menatap balik dengan alasan tak biasa. 

Aku hanya mampu diam dan melihat kelanjutannya setelahnya. 

Biarkan saja tentu ada Tuhan yang pasti akan membalasnya sesuai porsinya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun