Mengapa Bernyanyi dalam Paduan Suara Penting?
Kulihat mentari indah di pagi hari cerah
Burung-burung terbang riang
Kusuka dan kusenang
Cakrawala nan membiru pertanda hari baru
Dari surga telah datang Tuhan Yesus Sang Terang
Gloria gloria mari kita lekas menyambutNya
Gloria gloria sambut sahabat kita.
Bahagia kita semua sahabat telah tiba
Bayi mungil amat lucu Yesus putra Tuhanku
Lagu-lagu nan merdunya mari kita nyayikan
Dengan s'ruling dan genderang
Mari kita berdendang
Gloria gloria... mari kita lekas menyambutnya
Gloria gloria... sambut sahabat kita
Gloria gloria...mari kita lekas menyambutnya
Gloria gloria sambut sahabat kita.
Itu adalah teks sebuah lagu yang kami nyanyikan di gereja kami di sebuah kampung di Simalungun, tepatnya di GKPS Urung Panei II. Gereja kami ini terletak di atas sebuah bukit. Kalau Anda melintas dari arah Brastagi menuju Parapat melalui kampung kami, kemungkinan besar Anda bisa melihat gereja kami itu. Sebaiknyalah Anda  melewati jalur jalan raya melewati kampung kami sebab jalan raya yang akan Anda lalui cukup bagus disertai dengan pemandangan alam yang sangat indah. Begitu Anda memasuki kawasan perbukitan Simarjarunjung, Anda akan terkesima dengan keindahan alam Danau Toba dan sekitarnya.
Sudah menjadi kebiasaan bagi kami anak-anak kampung di sini rajin ke gereja. Hampir semua penduduk di daerah ini beragama Kristen, ada yang Protestan dan ada juga yang Katolik. Mayoritas di kampungku, kami adalah orang-orang Kristen Protestan beraliran Lutheran. Gereja kami biasa dinamakan: GKPS, merupakan singkatan dari Gereja Kristen Protestan Simalungun. Jadi, di gereja, kami lebih banyak mempergunakan bahasa Simalungun.
Dalam kehidupan sehari-hari juga, kami masih mempergunakan bahasa Simalungun, baik di lingkungan keluarga, masyarakat dan juga sekolah. Memang di sekolah, kami lebih banyak mempergunakan bahasa Indonesia apalagi di ruangan kelas. Anak-anak sekolah biasanya mempergunakan bahasa Simalungun di antara sesama mereka saja.
Setiap hari Minggu, ada kegiatan khusus untuk anak-anak mulai dari balita atau yang masih berada di tingkat PAUD sampai SMP. Kegiatan ini bernama: Sekolah Minggu. Artinya, kegiatan ini adalah kegiatan rutin dan pasti ada di setiap gereja sepanjang masih ada anak-anak balita sampai remaja di gereja tersebut. Sekolah Minggu biasanya dilaksanakan lebih dulu daripada kebaktian minggu (ibadah) untuk orang-orang dewasa, termasuk di dalamnya para pemuda. Biasanya, anak-anak Sekolah Minggu yang sudah masuk atau mengikuti kegiatan Sekolah Minggu tidak lagi mengikuti kegiatan untuk pemuda dan orang dewasa. Jadi, aku dan teman-temanku biasa juga disebut sebagai: Anak-anak Sekolah Minggu, atau anak Sekolah Minggu.
Kami Senang Bernyanyi
Ya, setiap minggu pada hari Minggu, kami bernyanyi di gereja di samping membaca Alkitab, termasuk mendengarkan penjelasan tentang isi Alkitab sesuai dengan bahan bacaan pada hari tersebut. Sejak masih belum masuk TK atau PAUD pun, anak-anak di kampungku dan aku kira juga di hampir setiap lingkungan di mana mereka merupakan anggota gereja, sudah biasa bernyanyi. Bernyanyi adalah hal yang otomatis kami lakukan sejak kecil.
Bagi kami anak-anak Sekolah Minggu, seperti juga orang-orang dewasa, kami perlu rajin berlatih. Apalagi kalau kami menyanyikan sebuah lagu yang baru. Kadang, kami juga mengikuti berbagai macam perlombaan bernyanyi. Artinya, kami perlu berlatih lebih tekun.
Aku beruntung karena jarak antara gereja kami dengan rumahku tidak jauh. Aku hanya perlu berjalan kaki sekitar 10 menit, maka aku sudah sampai di gereja yang berada di atas bukit itu.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, aku bertugas untuk memimpin paduan suara Sekolah Minggu di gereja kami. Wah, ini merupakan pekerjaan yang mendebarkan, apalagi ketika aku baru pertama kali menjadi dirigen, pemimpin paduan suara. Aku harus banyak berlatih. Aku perlu banyak belajar dari mereka yang sudah banyak pengalaman dalam hal memimpin paduan suara.
Menurutku ya, ada banyak manfaat kalau anak-anak di kampungku dan juga di mana saja senang bernyanyi, sendiri atau dalam kelompok seperti paduan suara. Anak-anak bisa belajar banyak hal seperti konsentrasi, bekerja sama dalam kelompok, rajin berlatih, peka terhadap orang lain, dan membiasakan diri dengan nada-nada dalam musik. Selain itu, anak-anak dan remaja seperti kami juga dapat menikmati indahnya syair-syair lagu, makna dari syair-syair tersebut dan gunanya untuk kehidupan kami sebagai anak-anak dan remaja.
Harapanku sebagai seorang anak remaja Sekolah Minggu dari kampungku adalah semoga di manapun di dunia ini, khususnya anak-anak dan remaja, apapun latar belakang suku, agama, ras dan kebudayaannya, boleh dan merdeka bernyanyi dengan suka cita sesuai dengan kemauan mereka. Bernyanyi itu indah! Biarlah kita bernyanyi sesuai dengan tradisi kita masing-masing, saling memperkaya satu sama lain.
Dalam tulisan ini, aku mencantumkan video di mana aku memimpin latihan bernyanyi sebelum aku dan teman-teman Sekolah Mingguku dari kampung kami berangkat ke sebuah gereja yang lain di lingkungan resort kami pada tanggal 8 Desember 2024 yang lalu. Aku tak punya video di mana aku memimpin koor di gereja itu, GKPS Marubun Panei. Orang tuaku tak bisa hadir. Video latihan di gereja kami (GKPS Urung Panei II), direkam oleh kakakku yang juga tak bisa hadir saat aku memimpin paduan suara di GKPS Marubun Panei tersebut. Sedangkan adekku, dia ikut bernyanyi dalam paduan suara yang kupimpin. Mudah-mudahan ada di antara guru Sekolah Minggu kami yang merekam saat kami tampil bernyanyi di GKPS Marubun Panei tersebut. Horas...!*** Â
Aku baru memulai channel YouTube-ku di: https://www.youtube.com/@N.AbigaelSihaloho
Silahkan dan terima kasih Anda berkunjung ya. Terima kasih juga untuk dukungan Anda sehingga aku lebih bersemangat mengembangkan channelku dengan cara me: like, share, and sudscribe. Sukses untuk kita semua di mana pun kita berada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H