Pemandangan ke arah Danau Toba, dari sisi manapun sepanjang tepian danau itu, entah itu dekat dengan danau atau pantai, entah itu jauh di atas karena kontur tanahnya, sangatlah indah. Itulah juga yang kami miliki di wilayah perladangan penduduk di kampung kami, termasuk di daerah sebelah barat Bukit Simarjarunjung.
Selama ini, para turis lokal dan manca negara memang jarang yang datang ke wilayah perladangan kami ini. Aku optimis, begitu jalan raya aspal hitam sudah dibangun tahun depan mulai dari persimpangan jalan raya utama sampai ke ujung perladangan dan mentok di sana karena memang itulah akhir dari daratan sebelum danau, para turis akan tertarik menjelajah perladangan ini dengan pemandangannya yang indah ke arah Simarjarunjung dan juga ke arah Danau Toba.
Sejauh ini, pemerintah telah banyak mendukung pembangunan di kampung kami khususnya dalam bidang insfrastruktur jalan raya dan juga memberikan bantuan dana bagi sebagian penduduk yang ingin memperbaiki kualitas rumah-rumah mereka. Yang saya dengar waktu itu, sekitar 3 tahun yang lalu, pemerintah punya kepentingan untuk menjadikan wilayah perkampungan terutama yang berada di tepi lintasan jalan raya utama bersih, indah dan rapi. Jadi rumah-rumah yang perlu direnovasi dan diganti lalu dibongkar dan dibangun ulang sesuai desain yang sudah ditentukan. Jadi, Anda pun dengan mudah dapat mengenali rumah-rumah itu karena mirip satu dengan yang lain.
Sejauh ini, seperti itulah keadaan di kampung kami. Aku optimis para penduduk kampung semakin maju mengelola lahan pertanian mereka dan juga semakin cerdas berpartisipasi dalam pembangunan wisata daerah di mana mereka adalah pelaku wisata yang aktif, bukan sekedar penonton.
Salam dari kampung halaman!***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H