Mohon tunggu...
nabielaalleyda
nabielaalleyda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Netflix Addict

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (21107030098)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

4 Eksperimen Terkejam yang Pernah Dilakukan untuk Manusia, Memisahkan 3 Anak Kembar dengan Sengaja demi Sebuah Eksperimen?

19 Maret 2022   21:33 Diperbarui: 19 Maret 2022   21:38 1748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : suara.com

Inilah Beberapa Eksperimen Terkejam Yang Pernah Dilakukan Untuk Manusia

Namanya ilmuwan pasti sangat penasaran dengan yang namanya ilmu terkadang ada juga ilmuwan yang ketika sudah penasaran dia bisa saja melewati batas-batas moral dan batas etis manusia hingga bisa disebut jahat. Nah apa aja eksperimennya? Simak beberapa penejelasan ini.

  • Standford Prison Experiment

Eksperimen yang pertama ini adalah Standford Prison Experiment. Pada tahun 1971 seorang professor psikologi di Standford University bernama Philip Simbardo menemukan sebuah experiment psikologis untuk menguji sifat alami manusia demi menjawab pertanyaan yaitu apa yang terjadi juka kamu menaruh orang baik dalam situasi yang jahat, ia menciptakan sebuah penjara dan membayar para mahasiawa untuk berperan sebagai penjaga dan tawanan, dimana mereka malah menjadi penjaga yang kasar dan tawana yang histeris. Eksperimen yang harusnya berjalan 2 minggu, langsung dibatalkan hanya dalam waktu 6 hari karena hal hal menjadi sangat kacau begitu cepat jauh lebih cepat dari yang direncanakan oleh ilmuwan tersebut. Hanya dalam beberapa hari saja para penjaga itu menjadi sangat sadis dan para tawanan itu langsung menjadi depresi serta menunjukkan tanda-tanda stress yang ekstrim. Para penjaga ini memperlakukan tawanan dengan sangat kasar, ternyata para penjaga ini menjadi jahat bukan karena keinginan mereka. Tetapi sifat jahat mereka ini dihimbau oleh Philip Zimbardo akhirnya banyak orang yang menganggap bahwa eksperimen ini tidak etis bahkan jahat.

Meskipun begitu, eksperimen jahat ini menjadi dasar pemahaman bagi para psikolog dan bahkan untuk para sejarawan karena itu membantu mereka memahami bagaimana orang yang awalnya sehat dan baik itu bisa menjadi jahat ketika ditempatkan di situasi-situasi tertentu.

  • The Monster Study

Eksperimen ke-2 ini adalah The Monster Study, pada tahun 1939 para ahli wicara di sebuah University melakukan eksperimen untuk membuktikan bahwa kegagapan adalah sesuatu yang dipelajari secara alam bawah sadar, bukan turunan genetic dan disebabkan oleh kecemasan anak dalam berbicara tetapi mereka mengujinya justru dengan cara menginduksi kegegapan atau memaksa subjek untuk menjadi gagap pada para yatim piatu dengan member tahu mereka bahwa mereka cepat atau lambat akan menjadi gagap di masa depan. Jadi kegagapan di eksperimen ini bisa dibilang ada unsur cuci otaknya. Karena mereka merasa bahwa gagap itu bukan turunan jadi sifat gagap adalah sifat yang dipelajari dari kecil dan mereka malah ingin menanamkan kegagapan. Nah para peneliti ini duduk bersama para subjek atau anak yatim piatu ini dan memberi tahu mereka bahwa mereka menunjukkan tanda-tanda gagap dan disarankan untuk tidak biacara kecuali mereka yakin terhadap apa yang ingin mereka bicarakan. Dan naasnya eksperimen tersebut tidak menghasilkan kegagapan tetapi, malah membuat anak-anak yang sebelumnya normal menjadi cemas, pendiam, dan tidak memiliki percaya diri. Eksperimen ini yang akhirnya disebut menjadi The Monster Study oleh para murid-murid ahli wicara yang ada di universitas tersebut setelah itu.

  • Memisahkan Kembar Tiga

Eksperimen ke 3 adalah memisahkan anak kembar 3, singkat cerita di sekitar tahun 1970 an seorang psikolog klinis bernama Peter Neubaurer mengepalai sebuah eksperimen rahasia dimana mereka memisahkan 3 saudara kembar dari satu sama lain dan membesarkannya sebagai anak tunggal. Eskperimen tersebut yang ternyata ikut didanai oleh Institute Kesehatan Mental Nasional akhirnya terungkap ke public ketika 3 bersaudara ini tidak sengaja mengenali dan bertemu satu sama lain di tahun 1980, mereka sama sekali tidak menyangka kalau ternyata mereka ini itu mempunyai saudara kandung. David Kellman salah satu dari 3 bersaudara ini merasa sangat marah terhadap eksperimen ini dan mengatakan "20 tahun kebersamaan kami dirampok begitu saja" kemdian saudaranya yang bernama Edward Galland meninggal karena melakukan aksi bunuh diri di tahun 1995 di rumahnya.

Psikiater anak Peter Neubauer dan Viola Bernard yang mengepalai eksperimen ini tidak menunjukkan sama sekali rasa penyesalan, dan perasaan bersalah atas eksperimen ini. Bernard merasa bahwa mereka melakukan sesuatu yang baik bagi 3 bersaidara ini agar mereka bisa mengembangkan kepribadian mereka masing-masing secara mandiri. Nah akhirnya hasil dari eksperimen jahat ini disegel dan tidak dapat dibuka sampai tahun 2066. Nah kisah 3 bersaudara ini akhirnya dijadikan sebuah film oleh sutradara yang berjudul There Identical Strangers.

  • Eksperimen Medis Nazi

Eksperimen ke 4 adalah eksperimen medis nazi, mungkin eksperimen terjahat yang pernah ada di sepenjang sejarah ini yang dilakukan oleh Josef Mengele seorang dokter di Auschwitz. Jadi ada sebuah oraganisasi para militer dibawah pemerintahannya Nazi dan Holocaust itu adalah pembunuhan massal orang-orang Yahudi di Eropa di era perang dunia ke 2 dan Auschwitz adalah lokasinya. Nah josef inimengumpulkkan para tawana kembar untuk dieksperimen berharap untuk mecari jawaban pada teorinya tentang ras kuno bernama ras Arya atau Arians, banyak yang meninggal dalam proses eksperimennya, dan dia juga mengoleksi bola mata dari para pasien yang sudah meninggal.

Jadi ras Arya ini adalah ras yang kuno atau ras yang dianggap oleh orang-orang ini adalah ras yang paling tinggi yang ada di muka bumi, nah karena teorinya sangat mistis dan susah dibuktikan Josef Mengele ini ingin membuktikannya kepada tawanan - tawanannya dia. Para Nazi menggunakan tawana untuk melakukan berbagai macam uji coba sebagai peenanganan terhadap penyakit menular, memaksa tawanan bertahan di suhu ekstrim, dan kedalam ruangan bertekana rendah untuk eksperimen penerbangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun