Apakah anda pernah jengkel atau sakit hati dengan akun tertentu para Kompasianer?
Rasanya kemuakan anda pada mereka sudah sampai diubun-ubun.
Lalu apa yang anda lakukan selama ini?
Biasanya anda menulis tulisan gosip yang isinya adalah sumpah serapah anda bukan?
Walaupun itu anda kemas dengan seribu dalih.
Tapi intinya tetap sama: yaitu menyalurkan rasa jijik.
Iya kan?
Lalu jika perasaan benci anda masih juga tidak tersalur apalagi?
Biasanya anda akan berkomplot. Akan mencari dukungan sebanyak mungkin dari teman-teman Kompasianer. Anda ingin membangun citra bahwa Kompasianer target anda adalah bla bla bla. Dengan target akhir, dia terkapar secara mental
Lalu jika itu belum cukup, apa lagi yang anda lakukan?
Puncaknya anda melapor pada admin agar yang bersangkutan segera diblokir akunnya. Bila perlu menghasut sebanyak mungkin teman Kompasianer anda untuk melakukan hal yang sama seperti anda. Dengan kata lain, pokoknya akun target kebencian anda segera lumat digilas tombol remove admin.
Iya kan?
Sudahlah, ngaku saja.
Anda sama dengan saya.
Saya juga melakukan hal yang sama.
Sebab salah satu ciri orang beriman adalah, meminta pertolongan pada kekuatan diatas kita. Pada kakak kita, pada orang tua kita, pada dekingan kita, pada atasan kita, dan pada Tuhan kita, sehingga segala sentimen dan kebencian kita bisa diakomodasi lebih maksimal dengan lebih cepat.
Pertahankan sikap anda!
Itulah cara cepat untuk berkembang menjadi seorang Kompasianer yang gemilang
Dan semakin banyak orang-orang seperti itu di Kompasiana,
Maka juga akan semakin Kompasiana jauh lebih berkembang lagi.
Berkembang menjadi kumpulan manusia bertopeng.
Cukup
(Nabi Baru)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H