Kita sering kali merasa malas atau tidak sabar saat harus minum obat. Terutama, kalau obatnya berbentuk tablet besar yang sulit ditelan. Kerap terjadi, kita berpikir untuk menggerus tablet yang harus kita minum menjadi sediaan bubuk, kemudian mencampurnya air lalu diminum. Ya logikanya sederhana: "Ketimbang tersedak, mending digerus saja." Tapi, tunggu dulu, jangan asal gerus obat tablet! Di balik kesederhanaan ini, ada potensi malapetaka yang bisa datang jika tidak dilakukan dengan benar. Yuk, kita bahas kenapa tidak semua obat tablet bisa digerus begitu saja.
Alasan Sebagian Obat Tablet Tidak Boleh Digerus
Kebiasaan menggerus tablet tanpa pemahaman yang jelas bisa berbahaya. Tahukah kamu, banyak obat tablet yang dirancang secara khusus agar bekerja optimal saat diminum dalam bentuk utuh? Hal ini terutama berlaku untuk obat-obatan yang memiliki coating atau lapisan pelindung khusus. Lapisan ini bukan hanya hiasan, lho. Fungsinya untuk melindungi lambung dari efek iritasi obat atau, sebaliknya, melindungi obat dari cairan asam lambung yang bisa menghancurkannya sebelum sampai ke usus, tempat obat tersebut seharusnya diserap.
Misalnya, ada tablet yang dirancang untuk melepaskan zat aktifnya secara perlahan-lahan, agar efek obat dapat berlangsung sepanjang hari. Ini disebut sebagai time-release atau extended-release. Kalau kita menghancurkan tablet ini, seluruh dosis obat bisa langsung terlepas sekaligus, membuat tubuh kebanjiran zat aktif dalam satu waktu. Bukannya sembuh, yang ada malah risiko overdosis, sehingga terapi tidak berjalan semestinya.Â
Untuk mengetahui obat extended-release biasanya dalam kemasan obat atau dinama obat tertera singkatan "XR" yang bercetak tebal. Itu tandanya obat tablet tersebut memiliki kemampuan extended-release sehingga sediaan obat tersebut tidak boleh digerus.Â
Selain itu, ada juga tablet yang dilapisi dengan bahan khusus agar obat tidak larut sebelum mencapai usus. Obat-obatan jenis ini biasanya diberi label enteric-coated. Lapisan ini penting untuk mencegah obat terurai di lambung yang asam. Kalau lapisan ini dirusak dengan cara digerus, obat tersebut bisa terurai lebih awal dan menyebabkan iritasi lambung atau bahkan menjadi tidak efektif karena hancur sebelum sampai di tempat yang semestinya.
Kapan Menggerus Obat Tablet Bisa Menjadi Pilihan?
Nah, sebelum panik dan membuang semua obat yang kamu gerus, perlu diketahui bahwa tidak semua obat tablet dilarang untuk digerus. Ada beberapa situasi tertentu di mana menggerus obat bisa menjadi pilihan terbaik, terutama bagi mereka yang kesulitan menelan tablet utuh, seperti orang lanjut usia atau pasien yang memiliki gangguan medis tertentu.Â
Namun, tetap ada aturan mainnya. Sebaiknya tanyakan dulu pada apoteker atau dokter sebelum menggerus obat. Mereka bisa memberi tahu apakah obat aman untuk dihancurkan atau tidak. Jika obat tersebut aman untuk digerus, apoteker juga bisa memberi saran bagaimana cara menggerusnya dengan benar dan campuran apa yang paling baik digunakan. Jangan asal campur dengan makanan atau minuman tanpa konsultasi. Beberapa bahan bisa mengurangi efektivitas obat atau justru menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan.
Contohnya, ada obat-obatan yang tidak boleh dicampur dengan produk susu karena bisa mengurangi penyerapan zat aktif dalam tubuh. Atau, ada yang tidak boleh dicampur dengan jus jeruk karena bisa memperlambat atau mempercepat metabolisme obat di dalam tubuh. Hal-hal seperti ini harus benar-benar diperhatikan agar pengobatan tetap efektif dan aman.
Di beberapa kasus, jika pasien kesulitan minum tablet utuh, dokter bisa meresepkan obat dalam bentuk puyer. Umumnya pasien yang mendapatkan resep racikan puyer ini balita yang belum bisa menelan dengan baik. Biasanya selain obat ada tambahan perasa untuk menghindari rasa tidak enak pada obat. Apoteker bisa meracik obat puyer dengan tambahan rasa buah untuk membantu pasien mudah minum obat.Â
Pilih sediaan cair untuk lebih aman
Nah, alternatif lain yang bisa digunakan adalah pilih sediaan cair seperti sirup. Sediaan sirup tersedia di apotek-apotek terdekat. Keuntungan menggunakan sediaan sirup sendiri memudahkan orang-orang yang kesulitan menelan tablet.Â
Jangan lupa gunakan sendok takar yang sudah tersedia dalam kemasan obat sirup. Ikuti saran dari Apoteker untuk aturan pakainya. Kemudian jangan lupa membersihkan sendok takar setelah menggunakannya.Â
Menggerus obat tablet yang salah bukan hanya membuat pengobatan menjadi tidak efektif, tetapi juga bisa menimbulkan risiko kesehatan yang lebih besar. Jadi, meskipun kelihatannya sepele, tindakan ini perlu dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan pengetahuan yang cukup. Jangan sampai niat untuk mempermudah justru berujung malapetaka yang tidak diinginkan.
Maka dari itu, selalu cek instruksi pada kemasan obat atau tanyakan kepada ahlinya. Daripada berakhir dengan masalah baru, lebih baik kita mengambil langkah yang aman sejak awal. Setelah semua dijelaskan, siapa yang masih berani asal gerus obat tablet?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H