Dari jurnal kesehatan yang diterbitkan oleh NCBI (The National Center for Biotechnology Information) yang memiliki judul Potential Adverse Effects of Female and Male Obesity on Fertility: A Narrative Review menjelaskan bahwasanya ada kaitan berat badan pada kesuburan yang memiliki dampak negatif, yang dimana kelebihan berat badan dan obesitas pada perempuan dan laki-laki pada kesuburan.Â
Berat Badan yang Ideal Mengurangi Risiko pada Tulang
Selain dampak pada kesuburan memiliki berat badan yang berlebih, akan mempengaruhi persendian tulang kita. Salah dua dampak memiliki berat badan berlebih yakni potensi untuk mengalami osteoartritis meningkat. Dan tentunya hal ini mempengaruhi aktivitas kita sehari-hari.
Untuk yang belum tahu Osteoarthritis atau sering disebut dengan istilah OA merupakan penyakit arthritis yang muncul disebabkan adanya kerusakan pada jaringan tulang rawan untuk melapisi tulang, kondisi tersebut membuat tulang saling berbenturan saat digerakkan. Salah satu penyebab OA ialah obesitas alias berat badan berlebih.Â
Mungkin ada yang berpendapat bahwa kondisi ini hanya terjadi pada usia lanjut. Sebentar dulu jangan adu pendapat adu data saja, nah tahun 2022 dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan orang dewasa berusia 18 tahun ke atas yang terdiagnosis radang sendi: 21,6%.Â
Penderita OA akan dibuat merasakan nyeri dibagian sendi. Apa jadinya jika kita kepala rumah tangga yang seharusnya mencari nafkah tidak berdaya untuk melakukan kewajibannya. Rebahan tidak menghasilkan uang saudara-saudara kecuali, kamu tuan tanah yang punya sawah berlusin-lusin.
Dan coba kamu bayangkan kamu obesitas, dan acara pernikahan harus menyambut tamu seabrek-abrek. Saudara dari bapak, saudara dari ibu, pakde ini, bukde ini, belum lagi tetangga. Yakin bisa berdiri secara baik dan benar, yakin kuat?
Obesitas Bom Waktu Pernikahan
Tulisan ini bukan untuk menakut nakuti apalagi menyudutkan pihak tertentu apalagi dijadikan patokan, dan menuntut pasangannya untuk kurus. Hey!! saya juga termasuk individu yang berpotensi mengalami masalah yang ada diatas ya!! Wong, berat badan hampir 1 kuintal.Â
Jadi apa salahnya kita yang saat ini sedang mempersiapkan pernikahan memasukkan topik obrolan berat badan dalam agenda menikah kita. Manfaatnya terlewat banyak untuk diabaikan. Dan satu lagi kondisi diatas tentunya berdasarkan jurnal yang saya cari jangan ditelan mentah-mentah. Bertemulah dengan tenaga profesional yang terpercaya biar aman, tentram, dan hidup rukun sejahtera. Â Kemudian aturlah jadwal untuk program diet yang baik, dan benar.
Mari merubah mindset habis nikah mengembang, mari kita buat normal yang baru sehabis nikah kurus bersama. Mindset orang Indonesia seringkali menganggap bahwa setelah menikah, berat badan akan bertambah dan hal ini dikaitkan dengan kebahagiaan.Â
Padahal, daripada membiarkan hal itu terjadi, lebih baik kita menjaga kesehatan bersama pasangan sejak awal. dengan begitu, kebahagiaan kita akan tetap terjaga, terlihat awet muda, dan siapa sih yang tidak ingin dipuji mengenai penampilan? malah akan dibilang jago merawat pasangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H