Mohon tunggu...
Nabial C G
Nabial C G Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker/Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mikroplastik, Ekonomi Sulit Sehat pun Sulit

6 Agustus 2024   13:32 Diperbarui: 6 Agustus 2024   13:34 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat dana mu pas-pasan, dan gaji mu keluar masuk tidak menetap, akan menjadi sebuah kehororan jika jatuh sakit. Dan ada alasan lain juga  kenapa kita yang hanya memiliki dana pas-pasan rentan sakit tidak lain tidak bukan adalah gaya hidup sehat itu mahal harganya. 

Gaji keluar masuk memenuhi kebutuhan lain, membayar cicilan motorlah, cicilan rumah lah, dan bayar paylaterlah. Hal ini membuat kesehatan keuangan terganggu, dan juga mengganggu kesehatan raga kita sebagai manusia.

Saya semakin meyakini bahwasanya kita yang punya dana pas-pasan itu tidak diciptakan untuk sehat melainkan untuk hanya bertahan hidup, sebagai budak debitur. Kesehatan menjadi barang langka untuk kita. 

Hal ini saya yakini karena, membaca jurnal yang berjudul Cutting Boards: An Overlooked Source of Microplastics in Human Food? bahwa dampak mikroplastik pada kesehatan sangat membahayakan tubuh kita. 

Mikroplastik yang mengendap di dalam tubuh akan sulit dicerna atau diserap oleh tubuh. Kemudian mikroplastik yang mengendap mampu  menimbulkan iritasi. Kandungan mikroplastik jika terlalu lama mengendap bisa menimbulkan  peradangan yang dapat memicu timbulnya tumor bahkan kanker.

Penggunaan plastik pada kemasan, peralatan masak, dll tentunya sering kita gunakan setiap harinya. Selain murah tentu fungsinya tepat guna untuk kita. Dalam jurnal kesehatan tersebut hal yang diujikan adalah penggunaan talenan untuk memotong sayuran. Talenan yang digunakan berbahan plastik nyatanya membawa marabahaya tanpa kita duga. 

Dan saya meyakini bukan saya seorang yang menggunakan talenan berbahan plastik ini. Mana ada pikiran kita untuk menyisihkan uang untuk membeli peralatan memasak yang memiliki standar kesehatan mumpuni. 

Selain penggunaan peralatan memasak kita juga sering mengedepankan kenyang ketimbang nutrisi makanan yang kita makan. Kenyang sama dengan makan nasi, dan nasi penuh dengan kalori. Mie instan pakai nasi adalah tradisi yang sudah mengakar pada masyarakat kita. 

Dominasi makanan berkalori tinggi berpotensi dengan obesitas, dan tentunya rentang dengan penyakit-penyakit lainnya seperti Diabetes Melitus. 

Makanan sehat itu mahal?

Kampanye 4 sehat 5 sempurna masih relevan menurut saya untuk digalakkan pada era saat ini. Makanan yang terdiri dari karbo, protein, serat, buah, dan susu sudah mumpuni untuk asupan nutrisi kita sehari-hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun