Mohon tunggu...
Nabial C G
Nabial C G Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker/Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apakah Minum Paracetamol Bisa Biikin Ngantuk? Fakta atau Akal-akalan Saja

6 Agustus 2024   11:52 Diperbarui: 6 Agustus 2024   12:06 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Towfiqu barbhuiya on Unsplash   

Faktor kedua yang menurut saya sangat berkaitan dengan hal ini adalah karena, badan sedang mengalami sakit.

Saat sakit ada proses imun tertentu yang terjadi saat tidur yang dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit. Jadi rasa mengantuk dikala  tidak enak badan, mungkin itu cara tubuh untuk mencoba membiarkan proses tersebut bekerja. Melawan suatu penyakit juga membutuhkan banyak energi, yang dapat membuat merasa lelah dan kurang energi.

Dalam artian tidur merupakan respon tubuh untuk memberi waktu bagi tubuh untuk menyembuhkan diri.

Mekanisme kerja paracetamol

Saya menemukan salah satu jurnal dari National Library of Medicine yang berjudul Paracetamol (acetaminophen): A familiar drug with an unexplained mechanism of action yang diterbitkan pada tahun 2021. Dalam jurnal ini menyebutkan bahwasanya Paracetamol memiliki sifat memicu untuk tidur ringan.

Nah dalam artikel ini menjelaskan bahwasanya tindakan termoregulasi dari  parasetamol diyakini dimediasi melalui penghambatan Prostaglandin E2 (PGE2) di dalam hipotalamus, hal ini diduga memicu alasan obat parasetamol mungkin memiliki sifat merangsang untuk tidur ringan, terutama ketika mengingat fakta bahwa PGE2 diketahui menyebabkan menurunkan rasa kewaspadaan yang akan menyebabkan kantuk. 

Besar kemungkinan untuk  dipercayai kalau paracetamol mempengaruhi mekanisme sirkuit saraf umum dalam hipotalamus yang mengatur tidur dan suhu tubuh, dan memang benar, kalau nukleus suprachiasmatic di zona medial anterior hipotalamus diketahui terlibat dalam kontrol sirkadian siklus tidur-bangun.

Namun dalam jurnal ini menjelaskan juga bahwa hal ini perlu dilakukan penelitian lagi yang mendalam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun