Sisi lain inilah yang jarang disorot dengan film perang dunia kedua lainnya ditambah penggunaan bahasa Jerman yang hampir mengisi seluruh film memberikan pengalaman asli.Â
Pesan Moral yang kontras
Premis dari film Blood & Gold sekelompok tentara Nazi yang mencoba mengambil emas simpanan keluarga kaya Yahudi yang dimana kala itu Nazi sedang diujung tanduk kekalahan oleh gempuran sekutu. Ternyata yang mengetahui emas tersebut bukan kelompok Nazi saja tetapi, beberapa warga mengetahui emas tersebut.
Perebutan emas tersebut menunjukkan sisi asli betapa tamaknya manusia semua segala cara dilakukan demi mendapatkan emas-emas tersebut. Rasanya film ini sangat kontras dalam memberikan sudut pandang lainnya. Ada yang lebih berharga dibanding emas, dan perang yaitu keluarga.
Impressi pertama menonton film ini mengingatkan ku dengan film Tarantino Inglorious Bastard karena, nuansa, dan beberapa karakter mengingatkan dengan film ini. Tone warna yang digunakan pun terasa mirip. Keseruan yang didapatkan dari film ini cukup seru. Baku hantam tangan kosong cukup terasa berbeda dengan film perang lainnya.
Film Blood & Gold menggambarkan seorang prajurit yang benar-benar sudah muak dengan perang, ia hanya ingin pulang bertemu dengan anaknya hanya itu saja. Akan tetapi rintangann yang perlu ia lalui sangat banyak. Perasaan inilah yang aku dapatkan dari film ini.
Ada rasa relevan yang aku pahami dari sang karakter utama. Perang hanya membawa derita tidak lebih tidak kurang. Dan bertemu dengan keluarga itu tidak ada harga yang bisa menggantikannya termasuk puluhan bongkahan emas.
Kesimpulan
Jika kalian penasaran dengan gambaran masyarakat Jerman semasa perang dunia kedua menurutku film ini bisa menggambarkan dengan baik. Tidak semua Jerman adalah Nazi. Wajah-wajah para aktornya minim diketahui membuat rasa penasaran karena piawai dalam aktingnya.Â
Penggunaan bahasa Jerman memberikan kesan mendalam, memberi warna aslinya, jangan melulu menggunakan bahasa Inggris.Â
Silakan nikmati pengalaman menonton film ini di Netflix.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H