Mohon tunggu...
Nabial C G
Nabial C G Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker/Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang" Mendefinisikan Rasa Rumah itu Seperti Apa

13 Februari 2023   18:43 Diperbarui: 13 Februari 2023   19:30 1944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang. Foto: IMDb

Dan tanpa terasa tempat kita berjuang, teman yang menemani usaha juga mendukung kita menjadi rumah, dan keluarga yang membuat kita nyaman. Kemudian kita dihadapkan pada keluarga asli kita membawa segudang pertanyaan, dan emosi. 

Bukan empati yang didapatkan malah emosi yang dibuat. Itulah yang dirasakan Aurora yang aku dapatkan dari film ini. Melihat film ini rasanya kalimat "semua bisa dibicarakan baik-baik" menjadi omong kosong. Saling memahami itu sulit, dan pelik. Bukan jarak yang memisahkan tapi, tidak ada saling percaya satu sama lain yang membuat kita terpisah. 

Tidak ada yang jahat atau baik

Walaupun dalam film ini ada hubungan yang kacau dan sosok pasangan yang diperlihatkan manipulatif tapi, jujur tidak ada yang jahat atau baik seutuhnya disini. Kisah film ini mengisahkan sisi manusia yang memang ada pada ditiap orang. Kakak yang merasa harus melindungi adik-adiknya dengan cara apapun, Adik yang selalu khawatir pada kakaknya, pasangan yang meminta dipahami, Teman yang mencaci jika kita berbuat salah, dan ya Aurora adalah refleksi kita. 

Dikala kita tertimpa masalah kita ingin semua orang memahami kita, menerima kita, dan menemani kita. Dalam film ini Kit dan Honey menjadi keluarga kedua bagi Aurora. Melihat keduanya menerima, Aurora , dan mendukungnya terasa iri bagi kita. 

Kit dan Honey menjadi wadah besar bagi Aurora untuk tumbuh, dan memahami dirinya sendiri. Dan ya melihat mereka kadang mengingatkan kita kalau sering kali kita mengabaikan kebaikan teman-teman kita. Interaksi mereka hangat dilihat namun, teguran halus untuk kita yang terkadang sering egois, dan mengabaikan teman-teman kita yang mencoba membantu. 

Belajar merelakan, dan menerima terkadang sulit dipahami

Kisah Aurora mengajarkan kita berusaha, dan berupaya itu terkadang tidak sepenuhnya menjawab. Terkadang merelakan, dan menerima nasib apa yang kita hadapi salah satu langkah terbaik untuk kebaikan diri. 

Tidak apa untuk tidak ideal, tidak apa juga kalau kita salah. Dari sana kita banyak belajar hal juga berkembang. Pulang adalah hal yang bias disaat kita sadar kalau arti rumah yang kita dambakan berbeda dengan keluarga kita. 

Film ini menyadarkan kita arti kata pulang, bagaimana jika kita saat ini sudah berada di rumah? terkadang memang pulang ke rumah bukan kembali tapi lebih tepatnya menemukan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun