Beranjak dewasa Katie mulai menekuni tentang dunia film, yang kemudian membawanya untuk mendaftarkan diri ke sekolah film, dan ia diterima. Rick yang tidak memahami tentang teknologi apalagi film sulit memahami Katie. Tak jarang terjadi gap yang besar antara keduanya yang kemudian menimbulkan insiden.Â
Rick yang sadar dengan apa yang terjadi memutuskan untuk mengantar Katie ke kampus barunya yang dimana Katie sudah memesan tiket pesawat untuk itu. Ibu, dan adiknya tahu kalau Katie dengan si Ayah ada gap yang perlu diperbaiki.Â
Akhirnya mereka semua melakukan perjalanan mengantar Katie ke kampus barunya. Dalam perjalanan tersebut muncul insiden yang dimana AI dari perusahaan teknologi membajak kehidupan manusia. Dari sanalah kehidupan normal keluarga tersebut dalam waktu singkat berubah dengan cepat yang dimana mereka harus melawan robot AI.
Kisah dilema seorang bapak
Film ini menyorot secara spesifik konflik antara Katie dengan ayahnya. Rick yang merasa jauh dari Katie berusaha mendekatkan diri dengan cara yang sulit dipahami oleh Katie.Â
Seringkali cara pandang mereka berbeda ibu, dan adiknya seringkali menjadi penengah dalam pertikaian mereka berdua. Secara tidak sadar pertikaian mereka berdua merupakan gambaran masyarakat kita saat ini. Teknologi merubah cara sosialisasi, dan interaksi antar sesama. Orang tua yang mencoba untuk dekat dengan anaknya diangap aneh oleh si anak karena cara komunikasi yang mereka pakai tidak dipahami.Â
Kagamangan Rick sebagai ayah yang kolot secara kontras memperlihatkan sulit, dan peliknya menjadi seorang figur ayah.Â
Seru dan menyenangkan
Menonton film ini seru, rasanya semua unsur yang diharapkan penonton ada semuanya. Komedi, aksi, dan lagunya terasa pas. Suguhan animasi yang memukau menciptakan keseruan tersendiri menonton film ini.Â
Animasi yang disuguhkan dalam film ini terasa ramai, dan berwarna-warni. Tidak elegan namun, menggambarkan bagaimana kehidupan individu milenial pada umumnya.Â
Banyak adegan yang mengadopsi dari film-film populer seperti film Kill Bill dari sutradara kawakan Quentin Tarantino. Sama halnya generasi milenial sering mengutip dialog, dan film pop culture pada kehidupannya.Â