Mohon tunggu...
Nabial C G
Nabial C G Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker/Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Singkat Film "BABYLON" (2023), Bukan Untuk Semua Orang

4 Februari 2023   06:13 Diperbarui: 4 Februari 2023   15:55 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film BABYLON disutradarai dan dibintangi oleh orang-orang ternama. Seperti Olivia Wilde, Margot Robbie, dan  Brad Pitt .

Belum lagi sang sutradaranya Damien Chazelle sang kreator La La Land, dan Whiplash. Tentunya hal itu sudah nilai jual dari film ini. 

Namun, dalam segi cerita film ini bukan untuk semua orang. Film ini mungkin tercipta untuk mengapersiasi perjalanan industri perfilman Hollywood kala itu. 

Kisah dari film ini yang dimana mengambil  perjalanan kisah film bisu, hitam putih, dan menjadi film yang kita kenal saat ini. 

Kisah di film ini menyorot kegilaan, dan kekacauan bagaimana industri perfilman saat itu berjalan. Baik dari para aktor maupun para pihak studio. 

Banyak adegan yang membuat kurang nyaman untuk dinikmati namun, pesan yang ingin disampai cukup bisa dipahami. 

Perjuangan para aktor untuk beradaptasi dengan industri perfilman, sangat disorot dalam film ini. 

Setelah menonton film ini kita akan sadar ternyata industri perfilman kala itu cukup mengerikan, bahkan mungkin hingga saat ini. 

Minimnya sistem keselamatan untuk para kru film, menjadi sorotan yang kontras dalam film ini. 

Kehilangan nyawa, terluka, hingga menimbulkan kecacatan fisik ternyata cukup biasa kala itu di Industri film. 

Kemudian terjadi revolusi industri yang dimana film bisu menjadi film dengan suara. Para aktor, dan kru film harus beradaptasi dengan keadaan itu. 

Banyak kesulitan yang mereka hadapi karena, hal tersebut merombak semua cara mereka dalam membuat film. 

Para aktor yang kala itu hanya bermodal tampang harus bersusah payah menghapal dialog, dan mengulangi pengambilan gambar yang sering kali terjadi kesalahan teknis. 

Kita akan diperlihatkan bagaimana stressnya orang dibalik layar dalam film BABYLON. 

Film ini mirip dengan film Once Upon a Time in Hollywood garapan Tarantino yang menyorot dunia film Hollywood dari kacamata dirinya. 

Sebenarnya banyak pesan moral yang bisa diambil dalam film ini namun, untuk beberapa hal rasanya kejelimetan dari film ini sulit untuk dicerna.

Banyak adegan-adegan yang kurang nyaman untuk disimak mungkin salah satu penyebabnya. 

Yup, film ini bukan selera semua orang, untuk yang penasaran dan juga bisa meluangkan waktu lebih dari 1 jam untuk menonton film ini bisa menyaksikannya di bioskop. 

Boleh setuju, dan boleh tidak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun