Menulis itu menyenangkan untukku karena, bisa melampiaskan isi pikiran menjadi suatu hal.Â
Terkesan sebagai suatu kegiatan yang mencurahkan hati, dan mengurangi beban yang dirasakan.Â
Dan hal itulah yang membuat banyak orang dewasa ini banyak yang melampiaskan emosi, pikiran, ide, kedalam tulisan.Â
Era sekarang membuat orang-orang banyak yang mudah menuliskan opininya dalam berbagai bentuk.Â
Tidak perlu menggunakan tinta hitam dan selebaran hanya perlu tekan, dan ketik untuk membuahkan tulisan.Â
Cukup dilematika memang, media yang digunakan berubah tapi, pengucapannya tidak. Seharusnya mengetik bukan menulis, seharusnya pengetik, bukan penulis.Â
Tapi, apa mau dikata makna kata tulis itu cukup mendalam, dan tidak bisa dirubah secara sepihak.Â
Dengan kemudahan yang ada dan media yang beragam aku pun tertarik dalam hal kepenulisan.Â
Dan bisa aku simpulkan kalau menulis itu memang harus dibiasakan agar menjadi kebiasaan. Setelah itu semua akan terbiasa yang kemudian akan ada kemudahan untuk menulis.Â
Pernah beberapa hari tidak menulis, dan mencoba menulis kembali rasa gagap dan kaku untuk mengembang ide, dan gagasan yang ingin ditulis.Â
Gila sulitnya bukan main untuk menulis, padahal sudah biasa menulis ratusan kata tapi, satu paragraf pun tidak bisa ku tulis.Â
Ya itulah yang kurasakan, memang harus dibiasakan agar menjadi kebiasaan yang baik.Â
Tidak bisa abai, karena dampaknya cukup terasa. Stuck berjam-jam untuk menulis tidak ada satupun kata, atau kalimat pembuka yang bisa aku tuliskan.Â
Apresiasi tertinggi untuk orang-orang yang bisa menulis ribuan kata tiap hari.Â
Dan untuk orang-orang yang bisa menuliskan buku hingga ribuan lembar pun wajib diapresiasi tertinggi.Â
Rasanya sekarang aku tahu kenapa dulu ada salah satu penulis yang marah karena, bukunya dibajak kemudian dijual bebas.Â
Dirinya tidak mata duitan atau mengincar royalti tapi, memang ia tersiksa dengan orang-orang yang membajak bukunya.
Wajar jika ia marah, dan bersikap seperti itu. Usaha, dan upayan yang ia keluarkan dengan mengorbankan waktu tenaga tidak diparesiasi dengan baik.Â
Sekali lagi apresiasi tertinggi untuk para penulis. Terima kasih untuk karya yang kalian buat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H