"kalau LinkAja sudah tidak bisa dipakai sekarang cuman bisa pakai kartu per tanggal 16 Januari kemarin kak" ucap petugas.
Mendengar kata dari petugas sontak aku kaget karena waktu KRL sudah mendekati keberangkatan.
Untungnya aku masih memiliki kartu KRL sisa orang tua ku kemarin yang sempat main ke Jogja untuk acara wisuda adikku.
Karena, di kampung halaman ku tidak ada kereta, dan orang tua ku ingin mencoba moda transportasi ya akhirnya kami memiliki kartu KRL ini.
Segera aku top up kartu KRL sebesar Rp. 20.000 , dan bergegas kembali untuk masuk ke stasiun. Dengan saldo tersebut aku bisa menutupi biaya pulang pergi KRL yang sebesar Rp.16.000
Untungnya masih sempat, walau harus ngos-ngosan lari kesana kemari.
Dengan keringat yang keluar menetes aku beruntung masih sempat mendapatkan tempat duduk. Syukur bisa beristirahat selama satu jam.
Namun, tidak sampai situ saja drama perkeretaan hari ini, aku yang sudah memasang headset dan menutup mata untuk beristirahat sejenak dibangunkan oleh petugas.
Awalnya aku kira perihal masker karena, memang maskerku sedikit melorot saat itu.
Petugas tersebut meminta bangku ku untuk ibu hamil yang dimana, ia tidak membangunkan sosok orang yang tidur di tempat duduk ibu hamil, lansia.
Tentu saja aku mengizinkan walaupun tidak diminta sekalipun hanya saja kenapa harus aku? yang tidak berada di tempat duduk khusus.