Mohon tunggu...
Nabial C G
Nabial C G Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker/Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review "The Pale Blue Eye"(2023), Misteri dan Duka

16 Januari 2023   09:57 Diperbarui: 16 Januari 2023   10:19 1260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Pale Blue Eye  | sumber foto imdb.com

The Pale Blue Eye merupakan film yang baru saja dirilis oleh Netflix rilis pada 6 Januari 2023. Film yang dibintangi oleh Christian Bale (Augustus Landor) ini bertema misteri yang penuh teka-teki. 

Selain Christian  Bale film keluaran Netflix ini juga diperankan oleh beberapa aktor yang sudah malang melintang dalam industri perfilman seperti Harry Melling (Cadet Edgar Allan Poe), Toby Jones (Dr. Daniel Marquis), Gillian Anderson (Mrs. Julia Marquis), dan Timothy Spall (Superintendent Thayer)

Impressi pertama menonton film ini seperti mendaki gunung yang berawal dengan landai, kemudian terjal, curam, dan perlahan masuk ke ceruk yang gelap.

Sinopsis

The Pale Blue Eye Netflix . Foto/Digital Spy
The Pale Blue Eye Netflix . Foto/Digital Spy


Landor seseorang yang memiliki kemampuan dalam penyelidikan, mungkin dalam era sekarang ia bisa dikatakan seorang detektif swasta.

Dirinya dipekerjakan oleh akademi militer Amerika untuk memecahkan pembunuhan seorang kadet muda di akademi tersebut. Hal yang membuat dirinya terkejut ialah cara pembunuhan dari kadet tersebut.

Kadet tersebut meninggal dalam kondisi gantung diri namun, saat diotopsi ada bekas sayatan yang membelah dada kadet tersebut, dan jantungnya hilang. 

Hal ini yang membuat kebingungan para staf militer, dokter, bahkan dirinya.

Landor bertanya-tanya untuk apa seorang pembunuh mengambil jantung kadet tersebut?

Dari sana Landor memulai penyelidikan tentang pembunuhan kadet muda ini. 

Selama masa penyelidikan yang singkat tersebut ia bertemu dengan kadet muda lainnya yang memberikan petunjuk tentang kadet muda yang terbunuh tersebut.  

Namun pembunuhan tersebut memiliki misteri yang cukup membingungkan yang dimana kadet tersebut kehilangan jantungnya. 

Perlahan namun, pasti Landor bersama Poe yang ia rekrut untuk membantunya untuk memecahkan kasus ini bertemu dengan seorang profesor ahli simbol yang bernama Jean Pepe (Robert Duvall).

Dari sana ia bersama Poe menemukan petunjuk kalau situasi, dan kondisi pembunuhan ini mirip dengan suatu ritual tertentu.

Sinematik nan epik

The Pale Blue Eye foto: Netflix
The Pale Blue Eye foto: Netflix

Film yang berdurasi 130 menit memiliki pace yang lambat namun, rapi dalam pengemasan ceritanya. 

Sinematik antik detail nan memukau memberikan nuansa abad masa lalu. Pencahayaan yang minim pada masanya digambarkan secara natural tidak berlebihan.

Busana yang dikenakan tiap karakternya pun terasa natural. Gaun pesta, dan seragam militer cukup meyakinkan. 

Penggunaan lilin dalam film ini cukup jamak ditemui, dan visual cahaya yang ditampilkan terasa natural.

Misteri dan teka-teki

The Pale Blue Eye foto: Netflix
The Pale Blue Eye foto: Netflix

Misteri pembunuhan dalam film ini sebenarnya tidak sulit untuk diikuti. Walaupun ada beberapa adegan yang menyertakan misteri pembunuhan ini dengan mistis bukan ke sosok pembunuh berantai. 

Penggalian informasi untuk misteri pembunuhan dilakukan dengan cara konvensional. Tidak ada sesi uji sidik jari, rekaman CCTV atau semacamnya. 

Pemecahan kasus dalam film ini berasal dari dugaan, dan praduga. Namun, memang ada beberapa adegan yang memperlihatkan kelihaian Landor sebagai penyelidik. 

Dengan kelihaian yang ia perlihatkan, membawa penyelidikan tersebut ke fase pencerahaan, dan perlahan mulai terjawab secara perlahan-lahan. 

Cerita tentang kedukaan seorang bapak

The Pale Blue Eye foto: Netflix
The Pale Blue Eye foto: Netflix

Tidak banyak yang bisa diulas tentang film yang satu ini. Pace film terasa lambat progres dalam pemecahan kasusnya pun terasa tidak cepat. 

Wajar saja kasus ini dipecahkan tanpa bantuan teknologi forensik sedikit pun. 

Mungkin hal yang terasa modern ialah adegan otopsi jenazah korban pembunuhan dalam film ini. 

Pemberian diagnosa dari dokter, dan penerjamahan Landor sebagai penyelidik membawa ke petunjuk yang diperlukan. 

Setelah menyaksikan film ini bisa disimpulkan film ini merupakan kisah duka seorang bapak yang dibalut dengan sendu.

Tidak ada plot hole, narasi cerita yang disajikan memang lambat tapi, dieksekusi secara tepat, dan juga maksimal.

Film The Pale Blue Eye bisa jadi film yang cocok untuk penonton penggemar genre misteri. Sedikit spoiler ada plot twist yang mengejutkan dalam film ini. 

Sebagai penikmat film jujur tidak menyangka kalau ada kisah dibalik kisah. Misteri pembunuhan terselesaikan namun rasa gundah yang terjadi akibat menonton film ini masih terasa. 

The Pale Blue Eye layak untuk ditonton, dan sangat direkomendasikan. 

Jika kalian penasaran dengan cara detektif masa lampau memecahkan kasus dengan minim bukti, dan teknologi The Pale Blue Eye adalah jawabannya. 

Film ini bisa disaksikan di layanan streaming Netflix selamat menikmati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun