Serial ini memadukan menu makanan pedas dengan permasalahan pekerjaan. Unik namun layak untuk diikuti. Setahuku makanan Jepang tidak identik dengan rasa pedas. Serial ini menyorot makanan pedas di tiap episodenya. Cukup filosofis sebenarnya dalam penggambaran berkehidupan. Filosofi dari pak Kepala pun cukup keren menurutku ia bilang
"bahwa pengalaman merasakan kepedasan, memberikan kekuatan untuk mengatasi kesulitan"
Pada dasarnya makna dari kalimat pak kepala semua akan mudah ketika bisa menaklukan makanan pedas.
Serial ini fokus ke makanan pedas dan mengambil filosofi pedas dalam mencari solusi dalam setiap permasalahan. Bahkan dalam drama ini tingkat level pedas dijadikan diksi tingkat kesulitan dalam daftar kliennya.
Serial ini akan menceritakan kisah perjalanan Sarukawa sales muda yang minim pengalaman, dan perlahan mulai berkembang menjadi sales yang mumpuni. Kisahnya tidaklah terlalu berat bahkan layak untuk diikuti tiap episodenya memiliki pesan moral tersendiri.
Entah kenapa Jepang sangat bisa memadukan drama dan makanan sebagai pusat ceritanya. Serial ini hampir mirip dengan
Midnight Dinner. Jika kalian suka dengan serial tersebut aku yakin serial ini layak untuk kalian tonton.
Serial yang ditayangkan Netflix ini cocok untuk ditonton saat makan karena, tiap episodenya yang berdurasi tidak lebih 60 menit selalu menggugah selera. Serial yang memiliki 12 episode ini cocok untuk masyarakat kita karena, kita dekat dengan makanan pedas. Selalu ada cabai dalam masakan dan makanan kita. Sambal adalah bahan makanan yang harus selalu ada di makanan kita.
Setiap scene makan pasti air liur keluar ditambah tiap episodenya memiliki kisah moral tersendiri. Untuk perihal filosofis kisah dan kisah yang penuh makna, rasanya kreator drama Jepang memang  jagonya.
Durasi ringan, ceritanya mendalam, dan seru untuk disimak. Namun ada beberapa hal yang terasa aneh sebagai individu yang sering makan pedas. Dalam serial ini sensasi pedas yang diperlihatkan hanya berkeringat dan wajah memerah. Seakan-akan pedas dalam serial ini sekedar memanas saja.
Tidak menemukan adegan kepedasan yang huhhah. Dalam artian mengambil nafas melalui mulut untuk mendinginkan sensasi pedas dari makanan. Ya, tidak ada adegan kepedasan yang huhhah. Entah menu masakan yang berbeda dengan kita atau memang pedas mereka dengan kita berbeda. Bahan pedas yang sering dipakai dalam serial ini bubuk cabai, wasabi, dan lada saja.
Belum lagi banyak adegan voice over yang sedikit berlebihan ya, walaupun beberapa adegan memang membantu untuk memahami cerita. Namun, ekspresi dari para aktor cukup bisa terbaca dengan baik sebenarnya.