Mohon tunggu...
Nabial C G
Nabial C G Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker/Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

2 Kemampuan Dasar yang Jarang Dikembangkan

12 November 2022   17:12 Diperbarui: 5 Desember 2022   16:39 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid- 19 adalah faktor X dan variabel lain yang diluar dugaan dan tidak bisa ditebak. Banyak lini kehidupan yang terdampak pada pandemi tersebut. Banyak manusia yang menjadi trauma dengan hadirnya Covid. Belum lagi belakangan ini ada isu varian baru Covid subvarian XBB. Sudah tak terbayangkan lagi hal apa yang bisa saja terjadi. 

Hal ini membuat banyak orang-orang tersadar hidup itu keras dan sulit untuk dikerjakan. Banyak juga indvidu yang mulai beradaptasi dengan keadaan. Pandemi masih memberikan peluang bagi kita untuk merubah diri, dalam berimprovisasi diri. Masyarakat mulai melek teknologi, semua kegiatan sudah bisa dilakukan secara online atau secara daring. Masyarakat yang awalnya antipati mulai menerima perkembangan zaman.

Teknologi memberikan banyak peluang untuk kita semuanya dalam hidup ini. Pekerjaan, sosial, aktualisasi diri, hingga upgrade diri semua bisa dilakukan dengan teknologi saat ini. Banyak website dan webinar untuk mengembangkan diri. Hadirnya pandemi menyadarkan kita kalau potensi diri kita masih bisa dikembangkan hingga maksimal.

Namun, masih banyak orang yang berpaku pada hal yang diluar jangkauannya. Definisi upgrade diri kebanyakan orang-orang terpaku pada gelar dan pencapaian saja. Piala, medali, dan mungkin sertifikat salah satu bentuk kalau mengembangkan diri harus memiliki semua itu. 

Padahal sejatinya tidak seperti itu, tidak ada keharusan untuk memiliki semua itu untuk menganggap kita berkembang. Ya piala dan sejenisnya merupakan hal simbolik namun, secara esensi kita melupakan hal yang paling dasar, yang ternyata kita memiliki, kemampuan dasar yang sudah kita miliki namun, tidak kita kembangkan yakni:

Iya kedua kemampuan ini rasanya sudah umum dimiliki setiap individu. Kemampuan dasar untuk kita semuanya. Namun, hal yang dilupakan saat sudah bisa Membaca & Menulis kita lupa untuk mengembangkannya. 

Masih jamak ditemui orang-orang emosi karena judul berita yang clickbait padahal isi dan pesan beritanya tidak menggambarkan sama sekali dari judulnya, masih sering kita temui orang-orang yang memahami isi suatu informasi tidak melakukan verifikasi apalagi validasi informasi. 

Kemampuan membaca bukan sekedar bisa membaca huruf, kemampuan membaca artinya kita bisa dan mampu menafsirkan informasi yang kita baca dengan sebaik-baiknya. Tidak ditelan mentah-mentah, menerima informasi tanpa tahu asal informasi dan menyebarkannya sudah menjadi hal baru saat ini. 

Kemampuan membaca bukan tahu pengucapan dari huruf tapi, bisa memahami dan memaknainya dengan tepat. Informasi memang penting tapi, memilah dan memilih informasi juga tidak kalah penting. Kemampuan membaca perlu dikembangkan. Caranya ya dengan membaca tentunya. Dengan banyak membaca kita semakin tahu berbagai sudut pandang, dengan memahami sudut pandang pikiran kita semakin kritis. Kita bisa memilah informasi dan bisa membedakan informasi mana yang penting dan tidak penting.

Kemudian kemampuan menulis, dari taman kanak-kanak kita sudah diajarkan huruf alphabet, kita bisa membedakan huruf A dan a. Namun sekali lagi kita tidak mengembangkan kemampuan dasar ini. Masih banyak orang-orang yang kesulitan dalam menulis. Kesulitan mengejawantahkan isi kepalanya ke tulisan. 

Hal yang paling sederhana dan sering menjadi kesalahan penulisan ialah miskomunikasi dalam bertukar pesan atau menginformasikan secara pesan. Sering kali ada konfirmasi pertanyaan untuk bertanya ulang. Cukup menggambarkan bahwa kemampuan menulis kita masih kurang.

Bagaimana cara mengembangkannya? ya sama halnya dengan sebelumnya perlu dilatih dan dilatih. Memiliki kemampuan menulis saat ini sangat berpotensi dalam pekerjaan. Sepertinya semua lini pekerjaan memerlukan kemampuan menulis yang baik. Ide atau program kerja berasal dari rangkuman isi kepala yang ditulis. 

Film ada karena, ada seorang penulis yang membuat naskahnya. Semua berawal dari tulisan. Ide hanya pendukung, dan menulis menjadi tolak ukurnya. 

Ya kita terkadang melupakan hal yang paling dasar dan berfokus pada apa yang orang lain capai. Melupakan hal dasar adalah kesalahan yang sering terjadi. Mengembangkan hal yang kita miliki merupakan pilihan yang tidak akan kita sesali. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun