Mohon tunggu...
Nabial C G
Nabial C G Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker/Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kritik dan Saran Itu yang Membedakan Hanya Ego Kita Saja

6 November 2022   23:50 Diperbarui: 7 November 2022   21:52 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eh kenapa kamu enggak itu saja? atau memang bisa kamu lakuinnya?

Sepintas hanya pertanyaan biasa dan jamak ditemui dalam kehidupan kita. Tidak ada yang salah dalam pertanyaan tadi. Namu, coba pertanyaan tadi ditanyakan saat diri kita sedang berada terpuruk. Tentu, saja pertanyaan tadi sangat menyebalkan untuk didengarkan apalagi untuk dijawab. 

Manusia merupakan makhluk dengan akal dan emosi. Kerap terjadi emosi yang kita kedepankan saat terpuruk. Akal menjadi tumpul setumpulnya saat kita terpuruk. Dalam kehidupan tidak ada yang bisa diterka dengan pasti apalagi peristiwa yang akan kita temui dan yang akan kita hadapi. 

Mungkin ada orang-orang yang menyederhanakan kalau manusia memiliki fase-fasenya. Salah satu penyederhanaan yang cukup banyak orang yang menyetujui dan merasa sedang mengalami ialah quarter crisis life. Fase yang dimana kita pertama kali dalam hidup kita untuk memutuskan dan mengembang tanggung jawab sendiri tanpa bisa meminta bantuan dari orang tua ataupun guru-guru sekolah kita. 

Saat berada di fase ini semua terasa menyebalkan, dan menyadari kalau kehidupan ternyata cukup menyebalkan. Setiap langkah kaki kita berjalan terasa seperti di tepian jurang takut salah, takut mengambil resiko, dan terkadang berhenti sejenak karena, kengeriannya. 

Dan saat kita berada di tepian jurang itu ada sosok yang kita kenal dan bertanya pertanyaan seperti tadi menyebalkan bukan?

Ya mungkin itulah penggambaran kritik atau saran yang sering kita terima. Hal yang membuat kita kesal adalah ego atau harga diri kita terusik. Kita tidak bisa mengatur apalagi merubah orang seperti kita inginkan. Hal itu yang perlu kita ketahui. Kita tidak merubah perasaan yang kita rasakan karena hal itulah yang saat itu kita rasakan. 

Hal yang bisa kita lakukan adalah memaknainya pertanyaan itu mau itu kritik atau saran kita maknai hal itu sebagai hal baik. Kritik dan saran sama baiknya ketika kita bisa memaknainya dengan tepat. Ya kita berada di tepian jurang lalu apa yang harus kita lakukan? berdiam diri atau belajar untuk tidak terjatuh. 

Maknai kritik dan saran untuk menyadari kita perlu belajar dan melakukan pembenahan. Kita tidak bisa berdiam diri saja. Lakukan apa yang kita bisa karena, apapun yang kita lakukan tidak akan pernah sia-sia. Usaha upaya kita walau hanya memindahkan kerikil kecil itu sudah bisa merubah segalanya. 

Kita manusia memiliki kemampuan belajar dan beradaptasi kita bisa menangis dan tertawa secara bersamaan. Kita manusia makhluk yang istimewa. Kita bisa melakukan apa saja selama kita meyakininya. Semuanya tergantung makna apa yang kita lekatkan pada masalah kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun