Mohon tunggu...
Nabial C G
Nabial C G Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker/Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Geliat Pein Akatsuki & Lebah Ganteng yang Berjasa Menghibur Penikmat Film Kala Itu

2 November 2022   19:17 Diperbarui: 2 November 2022   19:45 5364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Clint Patterson on Unsplash   

Sebelum adanya layanan streaming film secara online, dan penggunaan Internet belum semasif sekarang penikmat film di Indonesia kala itu mendownload film di website tertentu. Rata-rata film yang didownload karya luar negeri, dan memerlukan subtitle untuk menonton filmnya dengan hikmat. 

Kala itu ada 2 nama yang membahana seantero dunia maya. Penyelamat penonton gratis didunia maya Pein Akatsuki & Lebah Ganteng. Mungkin kedua nama ini tidak terlalu dikenal saat ini bagi generasi sekarang. Merekalah pembuka jalan untuk bisa menikmati film secara utuh. Merekalah sang penulis terjemahan subtitle film-film kala itu.

Saat ini pengguna atau penonton streaming ilegal sudah cukup menurun. Layanan streaming dan para penggiat film sering berinteraksi dengan para penggemarnya. Mungkin kesadaran akan hal itu muncul untuk menonton di platform resmi. Hal itu sejalan dengan temuan dari YouGov yang dikutip dari Kominfo.

"Survei yang ditugaskan oleh Asia Video Industry Association's Coalition Against Piracy (CAP) dan dilakukan oleh YouGov, menemukan 28 persen dari pelanggan online yang sekarang ini menggunakan website streaming bajakan dan situs torrent untuk mengakses konten bajakan, jauh lebih kecil 63 persen dari survei yang sama di September 2019" (Kementerian Komunikasi Dan Informatika, 2020).

Apresiasi penonton untuk para sineas perfilman sudah mulai tumbuh. Industri perfilman Indonesia sudah kembali berdikari. Terbukti dari film KKN di desa penari meraup penonton terbanyak sepanjang masa di Indonesia. Belum lagi film-film Indonesia yang menunjukkan kualitas terbaiknya seperti film ngeri-ngeri sedap yang berhasil mewakili Indonesia di ajang Oscar. 

Ya terlepas dari itu semuanya ada masa-masanya dimana streaming ilegal menjadi satu-satunya sumber menonton film. Website seperti Ganool sebagai tempat download film, web Subscene tempat mendownload subtitlenya. 

Hal itulah yang menyebabkan Pain akatsuki dan Lebah Ganteng berkontribusi untuk para penonton film. Kedua penerjemah film ini sama-sama berasal dari Jawa Timur, dan sama-sama menutup diri. Hingga saat ini warganet tidak tahu menahu siapa sosok dari kedua penerjemah film ini. 

Untuk saat ini kedua penerjemah film yang melegenda ini sudah tidak aktif sebagai penerjemah film. Dikutip dari Tirto bahwasanya kedua penerjemah legendaris ini menerjemahkan ratusan film berdasarkan hobi semata.

"Namanya hobi, asal suka, ya diterjemahkan."

Walau mereka sudah memiliki nama dama dunia penerjemah subtitle mereka sama sekali tidak mendapatkan uang dari hasil menerjemahkan. Kecuali ada permintaan untuk menerjemahkan . Pein Akatsuki mematok harga jasanya sebesar Rp. 200.000.

Mengutip dari Vice Lebah ganteng sudah menerjemahkan subtitle kurang lebih sebanyak 500 judul film. Ya walaupun nama mereka dikenal sejagat maya namun mereka tetap individu biasa sama seperti kita. Mereka sudah tidak aktif dalam dunia penerjemahan subtitle film. Berikut akun instagram yang dikutip dari Tirto @paint_lapain @dokter_ngesot. 



Walaupun mereka sudah tidak aktif dalam menerjemahkan, kecintaan mereka akan film tetap masih ada. Akun instagram mereka berisi postingan yang membahas film. 

Ya mereka sudah berhenti dan menunjukkan kecintaan terhadap film dengan membuat konten tentang film. Mari kita cintai perfilman Indonesia dengan menikmatinya dengan cara yang tepat agar industri perfilman kita maju, dan menghasilkan karya yang bisa kita banggakan bersama-sama. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun