Paterson sebuah film yang berdurasi hampri 2 jam ini untuk sebagian orang mungkin terasa membosankan. Diperankan oleh Adam Driver sebagai Paterson dan Golshifteh Farahani sebagai Lauran. Mereka memerankan suami istri yang saling mencintai dan saling menghargai.Â
Paterson bekerja sebagai seorang supir bis namun, disisi lain ia memiliki hobi untuk menulis puisi. Ia menulis puisi untuk kesenangan diri sendiri. Laura istrinya memiliki obsesi dengan corak dan seni lukis. Mereka sepasang suami istri yang harmonis minim dialog namun dalam kesehariannya mereka saling menyayangi.Â
Menonton film ini aku merasa atmosfer yang aneh nan unik. Selama menonton aku menyaksikan rutinitas dari bangun tidur, bekerja, pulang kerja, berinteraksi dengan teman, dan berjalan dengan peliharaannya yang seekor anjing pitbul.Â
Disela-sela bekerja sering kali menulis puisinya di buku tulisan puisinya. Ia memiliki buku rahasia puisi. Sang istri yang tahu Paterson gemar menulis puisi sering kali mengagumi tulisan dari Peterson. Laura menyarangkan Paterson untuk mempublikasikan puisi-puisinya untuk diterbitkan.Â
Disela-sela waktu istirahat di rumah pun,Paterson selalu berada diruangan kecil dan menuliskan puisinya. Dalam ruangan tersebut banyak sekali koleksi buku puisi Paterson. Ada satu buku karangan William Carlos Williams yang ia gemari, dan sering kali istrinya meminta Paterson membacakan puisi dari buku tersebut.Â
Melihat interaksi dari mereka berdua yang minim konflik terasa aneh, ada yang hilang. Entah mungkin ada sensasi kagum dan heram sepasang suami istri dalam sebuah kisah saling akur. Bahkan ada candaan antara mereka berdua tentang pujangga kesukaan Paterson. Laura selalu salah menyebutkan nama William Carlos Williams menjadi Carlo Wiliam Carlos.Â
Awalnya hanya penasaran dengan film ini karena, sering menjadi bahan pembicaraan warganet. Aku pun yang tidak terlalu berkspektasi lebih dan sempat merasa bosan dengan alur kisahnya perlahan mulai mengaguminya.Â
Kisah Paterson adalah cerminan individu biasa yang mencoba menuangkan isi hatinya dan perasaannya pada tulisan. Mungkin karena, aku mencoba menerka-nerka alur kisah dari film ini dalam benakku pasangan suami istri ini akan berpisah diakhir film karena, buku puisi dari Paterson dirusak oleh peliharaannya.Â
Tulisannya yang selama ini ia tuangkan sepenuh hati hilang seketika. Walaupun begitu Paterson tidak merasa marah dan melampiaskan pada istrinya. Bahkan istrinya mencoba menenangkan Paterson segera. Namun Paterson mencoba tetap tegar walaupun dari raut wajahnya merasa tidak rela.Â
Ia menenangkan diri ke air terjun tempat biasa ia menuliskan puisi-puisinya. Tanpa sengaja ia bertemu dengan sosok asing yang berasal dari Jepang. Dengan bahasa yang pas-pasan orang Jepang itu mencoba berinteraksi denga Paterson. Ternyata ia adalah seorang penulis puisi juga sama dengan Paterson.Â