Mohon tunggu...
Si Penonton Layar
Si Penonton Layar Mohon Tunggu... Apoteker - Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Paris Baguette Salah Satu Sisi kelam Korea Selatan

28 Oktober 2022   13:05 Diperbarui: 28 Oktober 2022   13:08 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paris Baguette di Korea Selatan pada drama Korea The King: Eternal Monarch. (DOK. PARIS.CO.KR)

Korea Selatan merupakan negara Asia yang saat ini digandrungi kaula muda hampir seluruh dunia. Tidak terkecuali anak muda Indonesia. Banyak hal dari budaya Korea Selatan yang diadopsi anak muda Indonesia baik itu bahasa, pakaian, kosmetik, dan makanan. Hal ini pengaruh dari masifnya industri hiburan Korea Selatan di Indonesia. Baik itu dramanya, filmnya, variety show, dan musiknya. Semua hal yang berbau Korea rasanya menjadi konsumsi bagi kaula muda di Indonesia. 

Namun nyatanya ada sisi kelam dari Korea Selatan yang cukup membuat prihatin. Kasus bullying hingga pelecehan seksual kerap terjadi. Hingga perihal jam kerja di Korea Selatan cukup memberatkan para pekerja. Hal ini dibenarkan dengan kejadian yang baru saja terjadi.

Salah satu toko roti Paris Baguette di Korea Selatan mendapat boikot dari para konsumennya, disebabkan ada insiden yang menewaskan salah satu pegawai pabrik. Pegawai dari Paris Baguette tersebut tewas karena, masuk mesin di pabrik tersebut, akan tetapi pabrik tetap beroperasi.

Kejadian ini terjadi pada 14 Oktober 2022 pegawai perempuan berusia 23 tahun tewas karena, saat ia bekerja tubuhnya tertarik ke dalam alat. Jasadnya ditemukan esok hari dengan keadaan hancur. Hal yang paling mengejutkan ialah pabrik tetap melanjutkan produksi saat jasad ditemukan, dan para karyawan yang lain tetap harus bekerja di sebellah lokasi kejadian.

Melansir dadri CNN Indonesia Asosiaasi pekerja wanita Korea Selatan Yim Min Gyung menyebutkan bahwa perusahaan meremehkan keselamatan para pekerja dan kesehatan pekerja. Hampir 50 % wanita pembuat roti yang bekerja hamil saat bekerja dan banyak yang mengalami keguguran. SPC perusahaan yang berafilisasi dengan Paris Baguette mendapatkan boikot oleh publik.

"Kami tidak ingin makan roti yang berlumur dara pekerja" tulis warganet Korea Selatan. 

Tagar atau istilah "Boikot SPC" dan "Gerakan Tidak Membeli" menjadi trending topik di Twitter karena kasus roti Paris Baguette Korea.

Kejadian ini tentunya membuat marah masyarakat Korea Selatan dan masyarakat dunia. Belum lagi Korea Selatan menjadi salah satu kiblat kehidupan bagi kaula muda. Tentunya dengan kejadian ini banyak pelajaran yang bisa kita petik. Persepsi kehidupan di Korea Selatan tidak seindah dalam dramanya. Semestinya kita harus melihat dari banyak sisi, Korea Selatan tidak sepenuhnya dielu-elu kan. Banyak hal di Korea Selatan yang menakutkan. Dan jangan menutup mata dengan glamor drama koreanya saja. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang di masa depan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun