Mohon tunggu...
Nabial C G
Nabial C G Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker/Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penggolongan Obat yang Harus Diketahui

23 Oktober 2022   12:14 Diperbarui: 23 Oktober 2022   13:00 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Myriam Zilles on Unsplash   

Saat ini sedang menjadi topik pembicaraan hangat yakni obat sirup tercemar bahan yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Sejauh ini BPOM dan IAI sudah bertindak cepat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. BPOM mengeluarkan daftar obat yang tercemar dan tenaga kefarmasian yakni Apoteker dengan sigap merespom hal tersebut. 

Namun ada hal lain yang perlu dipahami dalam permasalahan ini yakni terkait obat. Rasanya ada yang salah sangka terkait kasus ini. Obat sirup yang tercemar dicurigai adalah obat sirup yang memiliki zat aktif paracetamol. Buat yang belum tahu paracetamol memiliki fungsi sebagai analgetik (pereda nyeri), dan antipiretik (penurun panas) yang tercemar ialah bahan larutannya bukan zat aktifnya. 

Sehingga yang perlu dipahami ialah zat aktif paracetamol tidaklah berbahaya. Ia termasuk golongan obat yang sudah teruji efektivitasnya dan keamanannya. Hal yang jadi masalah ialah sediaan sirup merupakan sediaan yang diperuntukkan untuk anak-anak. Sediaan cair yang memudahkan masuknya obat kedalam tubuh. 

Alternatif sementara hingga permasalah ini mereda ialah mengganti sediaan menjadi puyer (bubuk) yang nanti bisa dilarutkan dengan air kemudian memudahkan masuknya obat ke tubuh anak. Tenang saja resep puyer untuk anak-anak sudah diberikan rasa untuk anak. 

Oleh karena itu masyarakat perlu memaklumi jika nanti akan menebus resep untuk anak demam obat akaan membutuhkan waktu yang lama. Karena apoteker perlu waktu untuk menyiapkan resep tersebut, meggerus obat dan menyiapkan sesuai dengan resep dokter.

Kemudian ada hal lain yang dimana masyarakat mulai kritis tentang obat. Oleh karena itu berikut informasi yang sekiranya bisa membantu mendapatkan gambaran tentang obat.

Obat dapat dibedakan menjadi berbagai kategori dan golongan. Menurut Permenkes No.917 Tahun 1993, obat digolongkan menjadi : 

Photo Logo Obat Bebas via klikdokter.com
Photo Logo Obat Bebas via klikdokter.com
  • Obat Bebas
    Obat-obatan yang dapat dibeli secara bebas biasanya digunakan untuk mengatasi penyakit yang memiliki gejala ringan. Golongan obat ini tidak harus dibeli menggunakan resep dan tidak harus membeli di  Apotek.

    Photo Logo Obat Bebas Terbatas via klikdokter.com
    Photo Logo Obat Bebas Terbatas via klikdokter.com
     
  • Obat Bebas Terbatas
    Golongan obat jenis ini  masih bisa dibeli tanpa resep dokter, namun tetap tergolong obat keras sehingga perlu konsultasi dengan apoteker untuk aturan penggunaannya. Jadi, bagi orang yang memiliki penyakit tertentu, penggunaan obat ini harus dilakukan dengan hati-hati dan sebaiknya menggunakan resep dokter. Meskipun gejala dan tanda penyakit sama, obat yang digunakan belum tentu sama.
    Jangan lupa, perhatikan tanggal kedaluwarsa obat, serta bacalah informasi pada kemasan tentang petunjuk penggunaan obat yang tidak diperbolehkan, efek samping, dosis obat, cara menyimpan obat, dan lainnya.
    Selain itu, terdapat 5 jenis obat bebas terbatas, yaitu:
    • P.No.1: Awas! Obat keras. Baca aturan pemakaiannya.
    • P.No.2: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.
    • P.No.3: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.
    • P.No.4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
    • P.No.5: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan.

      Photo Logo Obat Keras via klikdokter.com
      Photo Logo Obat Keras via klikdokter.com
  • Obat Keras
    Golongan obat keras hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini, misalnya antibiotik, obat-obatan yang mengandung hormon, obat penenang, dan lain-lain.  
    Perlu diketahui, obat ini tidak bisa sembarang dikonsumsi, karena dapat berbahaya, meracuni tubuh, memperparah penyakit, atau menyebabkan kematian sehingga harus digunakan sesuai aturan yang tepat.
  • Obat Wajib Apotek

Obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker di apotek tanpa resep dokter. OWA merupakan obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA) kepada pasien. Walaupun APA boleh memberikan obat keras, namun ada persyaratan yang harus dilakukan dalam penyerahan OWA.

logo obat psikotropika via klikdokter
logo obat psikotropika via klikdokter
  • Obat Golongan Narkotika

Obat golongan narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran bagi penggunanya, menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan jika dikonsumsi tanpa anjuran yang tepat dari tenga kesehatan. Untuk memperolehnya harus dengan resep dokter dan apotek wajib melaporkan jumlah dan macamnya.

  • Obat Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Obat ini pun harus melalui izin dari dokter dan dicatat penggunaannya juga ada pelaporannya.

photo logo obat herbal via CMIHospital
photo logo obat herbal via CMIHospital
  • Obat Herbal

Obat herbal adalah obat yang diramu dari tanaman-tanaman tradisonal berkhasiat yang digunakan untuk pengobatan penyakit-penyakit tertentu. Sekarang ini obat herbal menjadi pilihan utama dalam pengobatan karena khasiatnya yang sudah terbukti dan tidak mempunyai efek samping seperti pada kebanyakan obat-obat medis.

Dengan mendapatkan informasi ini diharapkan masyarakat memahami terkait obat dengan baik. Sehingga kedepannya tidak teerjadi misinformasi. Belilah obat ditempat yang tepat dan konsultasikanlah obat pada ahlinya yakni apoteker, dan semisalnya menemukan golongan obat tertentu yang bisa saja disalah gunakan bisa melaporkan ke pihak yang berwajib.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun