Mohon tunggu...
Nabial C G
Nabial C G Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker/Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hal Baik dan Buruk tentang Isu Kesehatan Mental

15 Oktober 2022   18:03 Diperbarui: 15 Oktober 2022   19:54 1533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash   

Tidak ada yang mengetahui secara pasti isu kesehatan mental mulai menjadi topik hangat. Belakangan ini tema dan isu terkait kesehatan mental cukup sering melintas di media sosial. Isu-isu yang cukup asing ditelinga orang awam bahkan hingga saat ini banyak orang yang tidak paham makna kesehatan mental itu apa. Anxiety Disorder, Depressive, Personality Disorder dll. 

Banyak individu yang mengaitkan permasalahan kesehatan mental ini dengan gangguan jiwa. Padahal untuk urusan kesehatan mental ini ditangani oleh psikolog dan gangguan jiwa ditangani dokter spesialis jiwa. Dua hal yang berbeda namun saling berkaitan sebenarnya. 

Kalau dibedah secara tepat dengan memahami kesehatan mental memberikan dampak positif untuk diri sendiri bahkan untuk orang lain. Memahami hal-hal tentang perilaku kepribadian membantu kita untuk saling memahami. Dengan memahami suatu masalah yang tepat kita bisa mencari solusi yang tepat pula. Mungkin seperti itu gambaran kenapa kesehatan mental perlu dipahami secara baik. 

Isu kesehatan mental ini cukup menjadi perhatian yang dimana banyak orang yang merasa bahwa mental mereka sedang tidak baik-baik saja. 

Mencoba menyelami dengan menerka-nerka apa yang dialami cukup sering dilakukan bahkan ada warganet yang mengaku ini dan itu. Rasanya generasi saat ini lebih vokal menyuarakan opini mereka. Rasanya ingin semua orang tahu kalau ia tidak baik-baik saja. Tentu hal itu wajar karena memang kesehatan mental ini isu baru. 

Hal buruk tentang kesehatan mental ialah banyak orang yang saat ini mengambil, mengutip, terkait kondisi kesehatan mental. Mengaku ini, aku sedang mengalami itu dengan istilah Inggrisnya. Kemudian menjadikan alasan untuk hal-hal tertentu. Seperti mendapatkan perhatian lebih antar sesama. 

Menjadikan kesehatan mental untuk alasan tidak masuk kerja dan semacamnya. Sah-sah saja namun kalau menasbihkan diri sendiri bukan dari diagnosa seorang psikolog tentu akan menjadi suatu perkara baru.

Rasanya warganet menjadi dua kubu antara pro dan kontra terkait kesehatan mental. Rasanya definisi tentang kesehatan mental dari mereka berbeda satu sama lainnya. Adanya kesenjangan pendapat terkait isu kesehatan mental di masyarakat kita.

Terlepas dari itu semuanya kesehatan mental itu isu yang serius. Adakah yang masih ingat tentang seorang mahasiswa negeri di Yogyakarta yang melakukan bunuh diri dengan melompat dari lantai 11 di suatu hotel. Sungguh miris bukan hal paling miris adalah ia masih mahasiswa baru. 

Usianya masih belia masih ada masa depan cerah. Ditambah saat pihak berwajib mulai melakukan penyelidikan ditemukan surat dari rumah sakit yang dimana ia seorang pasien dari dokter spesialis jiwa.

Hal ini menampar sistem masyarakat kita. Apakah begitu susahnya hidup di masyarakat saat ini. Apakah hidup begitu mengerikan sehingga dengan bunuh diri sebagai jawabannya?. Ia sudah berusaha untuk mengatasi apa yang ia hadapi dengan bertemu seorang profesional, dan nyatanya hal itu belum cukup untuk mengurungkan niatnya untuk melakukan bunuh diri. 

Kita semakin sadar bahwa peran keluarga, sahabat, dan lingkungan itu penting kita tidak bisa bergantung seutuhnya pada profesional masih ada peran kosong yang perlu diisi untuk isu kesehatan mental ini. 

Jadikan hal ini untuk pembelajaran kita semuanya bahwa kesehatan mental itu penting jangan jadikan candaan. Pahamilah kesehatan mental dengan baik pada orang yang tepat. Kesehatan mental bukan suatu trend yang siapa saja bisa mengadopsinya. 

Pahamilah masalah dengan bijak  niscaya kita bisa melaluinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun