Jalan kaki merupakan kegiatan yang cukup jarang kita temu belakangan ini. Bukan hanya belakangan ini namun, beberapa dekade sepertinya jalan kaki adalah kegiatan yang di luar kebiasaan. Kecuali, jika itu diperuntukkan untuk olah tubuh yang meningkatkan kebugaran.Â
Ya sepertinya masyarakat Indonesia lebih memilih kendaraan bermotor untuk berpindah tempat. Walaupun itu hanya beberapa meter saja. Aku jadi ingat sewaktu kecil mungkin generasi 90-an akrab dengan pergi ke sekolah dengan jalan kaki. Untukku sendiri sudah menjadi hal biasa menempuh sekolah dengan jalan kaki. Tidak ada rasa beban karena sudah terbiasa.Â
Lambat laun dengan mudahnya mendapatkan kendaraan bermotor ada rasa enggan untuk menggunakan kaki untuk berjalan. Untuk pergi ke minimarket saja pakai motor. Ya mungkin inilah problematika masyarakat Indonesia saat ini.Â
Muncul kaum rebahan ditambah masa pandemi kemarin semakin menegaskan kegiatan rebahan sering dilakukan orang-orang. Ditambah banyak warganet yang mengaku dan mengeluh kalau mereka mudah lelah. Ada fenomena unik yang terekam warganet yaitu munculnya  Remaja Jompo.Â
Hal inilah yang aku rasakan kemarin. Tanggal 10 Oktober kemarin aku berkesempatan untuk mengunjungi Semarang. Berangkat dari stasiun Yogyakarta dan sampai di stasiun Tawang Semarang. Karena suatu lain hal jadwal keperluan ku perlu ditunda dilain hari. Akhirnya aku memiliki waktu yang cukup banyak di Semarang sambil menunggu jadwal pulang kereta.Â
Aku berkeliling Kota Tua Semarang dengan jalan kaki tentu karena, sebagai pelancong yang tidak ada niatan untuk bermalam aku membawa barang-barang pribadi di tas ransel.