Mohon tunggu...
Nabial C G
Nabial C G Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker/Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Infografis dan Minimnya Minat Baca

24 September 2022   06:19 Diperbarui: 24 September 2022   06:24 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masifnya pengguna media sosial sering kali diiringi dengan hal baru salah satunya adalah ramainya penggunaan infografis. Mengutip dari katadata"Infografis adalah sebuah sarana untuk menyampaikan data dan dipadukan dengan berbagai macam objek visual. Fungsi utama dari infografis yaitu membuat audiens tertarik sehingga mereka mau menyimak data yang disajikan".

Penggunaan infografis ini sejatinya menjawab permasalahan yang ada saat ini. Era saat ini cepat adalah kunci untuk segalanya. Banyaknya informasi namun minim waktu untuk menyimak informasi tersebut kadang membuat kita ogah untuk membaca. Masih banyak dari kita semua yang termakan dengan judul clickbait. Padahal informasi dari berita tersebut jauh dari makna judulnya. Belum menyerap informasinya namun sudah menarik kesimpulan. 

Media informasi sepertinya berlomba-lomba dalam menyajikan infografis ini. Sebenarnya bisa saja hal ini menjadi solusi untuk penyampaian berita yang tepat dan cepat. Namun bisa jadi ini masalah baru. Apa yang disajikan pada infografis sudah dirangkum sedemikian rupa agar ringkas padat dan tepat sasaran. Banyak elemen yang tersedia pada infografis salah satunya visual. 

Apa yang disajikan pada infografis disajikan dengan visual yang menarik. Bagi kebanyakan orang akan tertarik melihat dan membacanya. Infografis nyata membantu dalam penyampaian informasi. Namun ada rasa takut yang dimana ada penggiringan opini tertentu. Informasi itu perlu diulik secara mendalam, verifikasi informasi perlu, terutama validitas akan informasi tersebut. 

Minat baca kita masih rendah bukan dalam artian yang sesungguhnya. Masyarakat kita suka membaca hal-hal yang menurut mereka menarik untuk dibaca. Namun, menafsirkan dan memaknai informasi yang mereka dapatkan seringkali menjadi salah kaprah. Sebut saja adanya informasi pemasangan chip pada vaksin kemarin. Sempat heboh di beberapa grup WhatsApp, dan itu menjalar menjadi suatu keyakinan. 

Padahal era pandemi yang dimana vaksin diperuntukan untuk mencegah penyebaran dan keparahan dari penyakit. Hal-hal seperti itulah yang kadang tidak habis pikir. Bagaimana informasi yang tidak jelas menjadi suatu kepercayaan. Tidak jarang aku temukan orang-orang yang ogah untuk vaksin dengan alasan yang kadang irasional. 

Ya tentunya bukan hanya faktor informasi saja ada beberapa faktor lain yang mendukung.

Kemudahan ditawarkan untuk pemecah solusi namun, masalah yang lalu perlu diselesaikan dulu. Minat baca dan minim literasi informasi ini masalah utamanya yang bisa jadi akan menjadi bom waktu, disinformasi akan menjadi masalah utama dikemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun