Mohon tunggu...
Si Penonton Layar
Si Penonton Layar Mohon Tunggu... Apoteker - Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Legowo adalah Sikap yang Harus Dipaksakan Saat Ini

11 September 2022   03:52 Diperbarui: 11 September 2022   04:58 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu pemerintah mulai menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak). Sudah menjadi hal yang diketahui bersama dampak dari kebijakan ini adalah naiknya harga-harga sandang pangan. 

Dari sudut anak rantau dan anak kos tentu hal ini menjadi momok yang cukup menakutkan. Aku berdomisili saat ini di Yogyakarta sebagai perantauan dan sebagai seorang anak kos. 

Harga yang paling terasa bagi anak kos seperti ku adalah harga makanan. Cukup terasa memang contohnya kenaikan harga seperti gorengan. Untuk 1 buah gorengan dibanderol dengan harga Rp.1000 cukup berbeda dengan harga sebelumnya. Ya mungkin beberapa daerah harga seperti ini tidak menjadi suatu masalah bagi anak kos seperti ku cukup berat rasanya mengeluarkan biaya segitu. Belum lagi harga-harga kebutuhan pokok yang melonjak harganya walau tidak seberapa jauh dari harga sebelumnya. Bisa jadi harga-harga lain akan meningkat perlahan nantinya.

Sepertinya kebijakan pemerintah kali ini memang perlu diadaptasi kembali. Aku jadi teringat lagu Galang Rambu Anarki dari Om Iwan fals. Lagu Tersebut merupakan curahan hati seorang ayah untuk anaknya. Ada bait lagu dari "Tangisan pertama mu ditandai BBM mebumbung tinggi". 

Sudah sedari dulu ternyata keluh kesah masyarakat Indonesia pada meningginya BBM ini berdampak juga meningkatnya biaya hidup. Kemudian kita sebagai rakyat jelata harus bersikap seperti apa?

Ya mungkin kita sebagai jelata memang harus legowo perihal ini. 

Legowo adalah kondisi batin seseorang yang lebih memilih untuk menerima apapun yang terjadi pada dirinya dengan hati yang lapang. Legowo bukanlah suatu hal yang datang begitu saja. 

Bisa jadi memang hal ini membuat sadar kalau kita harus bekerja keras meningkatkan daya upaya diri dan bisa jadi harus mengontrol nafsu khilaf kita sebagai manusia yaitu boros.

Tentunya ini adalah jawaban legowo dari seorang perantau dan anak kos. Aku yakin akan berbeda hal jika aku seorang pengusaha. 

Memang kita sepertinya harus belajar bijak menghadapi kebijakan. Akan lelah rasanya untuk menyangkalnya mungkin sulit untuk menerima. Hikmahnya ya bijaklah mengelola uang tingkatkan kualitas diri. Cukup klise memang tapi, nyatanya memang seperti itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun