Ini muka penuh luka
Siapa punya?
Kudengar seru menderu dalam hatiku
Apa hanya angin lalu
Lagu lain pula
Menggelepar tengah malam buta
Ah...!!
Segala menebal segala mengental
Segala tak ku kenal
Selamat tinggal.
Aku merasa paham apa yang dimaksud dari tiap bait puisi yang ditulis Chairil Anwar. Mungkin karena aku sedang difase perubahan itu. Setelah sarjana mau apa? Â "Segala menebal segala mengental Segala tak ku kenal"Â Semua yang aku ketahui semua yang aku pahami akan berubah makna, fungsi, dan menjadi asing bagi ku.Â
Seperti teman-temanku yang perlahan mulai serius menghadapi dunia. Sudah tidak terhibur dengan tawa. Mulai mengejar karir mulai memutuskan hal-hal sulit.Â
Sangat dalam kata-kata dalam puisi ini, dan puisi ini menjadi salah satu puisi kesukaanku.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H