Mohon tunggu...
Fahmi Idris
Fahmi Idris Mohon Tunggu... -

kosong dulu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Untukku

30 November 2012   04:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:27 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dear my self,
Hallo...apa kabarmu saat ini,
kelihatannya kamu dalam keadaan baik-baik
saja ya...! Namun, sepintas kulihat dari rawut
wajahmu kok, masih ada bayangan-bayangan
seperti orang yang sedang kebingungan, meskipun secara keseluruhan dari rawut
wajahmu menunjukkan bahwa engkau dalam
keadaan tenang, senang & pastinya baik-baik
saja. namun kok, masih ada juga sudut-sudat
yang menunjukkan bahwa kamu sedang galau &
gelisah. Apa yang sebenarnya terjadi padamu. Aku tau kamu adalah orang yang
kelihatannya tegar, optimis & penyabar, namun
kamu tidak bisa menyembunyikannya dari-Ku.
Karena, kamu adalah Aku, apapun yang kamu
rasakan baik itu sedih atau senang, kamu tetap
tidak bisa membohongi ataupun menyembunyikannya dari-Ku. Meskipun Aku
hanya bisa memberikan saran-saran terbaik-Ku.
Namun, Aku takakan pernah marah meskipun
kamu tidak mendengarkan bahkan jika sampai
menyakiti-Ku, namun satu hal yang perlu kamu
ingat seumur hidupmu, Aku akan tersiksa, susah, sedih & terluka bahkan busuk serta
kotor. Jika, kamu tidak mendengarkan atau
mengabaikan saran-saran-Ku, yang pada
akhirnya kamu akan celaka karena cepat
ataupun lambat itu akan menimpamu.
Ingatlah dalam kehidupan ini kamu harus hidup & menghidupkan-Ku. Baik itu
semangat, gairah, kepercayaan & keyakinanmu
terhadap-Ku. Kamu juga perlu mengenal-Ku
agar kamu bisa mendengarkan saran-saran
terbaik-Ku & juga agar kamu tau tujuan
hidupmu yang sebenarnya. Ketahuilah diluar sana tidak ada
satupun orang-orang yang dapat kamu percaya
bahkan fikiran, mata & telingamu sendiri tidak
dapat dipercaya kecuali-Aku. Karena, Akulah
yang akan merasakan pertama kali apa yang
kamu rasakan. Dirimu yang sekarang ini adalah hasil
dari apa yang Kamu fikirkan. Jadi jika,Kamu
berfikir Kamu gagal maka, Kamu akan gagal.
Jika Kamu berfikir Kamu sukses maka Kamu
akan sukses.
Hidup ini adalah panggung sandiwara. Panggung yang isinya punuh sandiwara &
kepura-puraan. Jadi, jika kamu belum sukses
maka berpura-puralah sukses karena dengan
begitu kamu akan berfikir bahwa kamu akan
sukses hingga akhirnya kamu akan dibawanya
menuju tepat didepan gerbang kesuksesan itu. Jangan pernah mencari-cari
kesenangan, dimanapun & dengan siapapun itu.
Namun, ciptakanlah kesenangan itu dengan
cara menenangkan-Ku, menyenangkan-Ku &
membahagiakan-Ku karena Akulah sumbernya,
Aku adalah puncak dari segala ketenangan, kesenangan & kebahagiaanmu.
Nama samaranku adalah Cinta & Nama
Panggilanku adalah Sayang. Hanya Aku yang
dapat membuatmu merasa tenang, senang &
bahagia maka, janganlah pernah merasa sakit,
tersiksa ataupun terluka hanya dikarenakan orang lain. Karena, Aku akan selalu menjadi
bagian terpenting dalam hidupkmu, Aku akan
memberikan apapun yang kau inginkan. Karena
apa yang kau cari-cari selama ini, hanyalah
Aku, Akulah teman, sahabat, serta pasangan
hidupmu yang sebenarnya. Aku senang karena kamu telah
menemukanku serta mengetahui dari mana ku
berasal, kapan Aku lahir dan dimana Aku
tinggal. Luar biasa perhatian yang sudah Kau
berikan padaku. Kini, Aku merasa bebas
berbicara padamu, untuk menyampaikan saran- saran terbaikku untukmu, tanpa merasa
kecewa, terluka ataupun tersakiti. Amin...
Jika, kamu merasa bingung, sedih,
susah, atau membutuhkan-Ku maka,
bayangkanlah wajahmu, wajah yang sedang
tersenyum bahagia, senang & gembira. Maka, Aku akan datang menghampirimu, Aku akan
masuk ke dalam perasaanmu sehingga engkau
akan merasakan ketenangan & kesenangan itu.

sumber : http://fahm1dris.blogspot.com/2012/07/
surat-untukku.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun