Stroke merupakan kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak berkurang akibat adanya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Akibatnya, sel otak akan berhenti dan menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak tidak dapat berfungsi dengan baik.Â
Stroke dapat menimpa semua kalangan, baik usia muda maupun tua, baik laki-laki maupun perempuan, baik si kaya maupun si miskin. Di Indonesia sendiri angka penderita penyakit stroke terus mengalami peningkatan.Â
Seperti yang terjadi di Desa Torongrejo, di desa ini terdapat 14 kasus dimana keluarga belum maksimal dalam menjalankan perannya pada keluarga yang mengalami stroke, tidak jarang kami temukan penderita mengalami kurangnya motifasi karena merasa tidak diperhatikan lagi oleh keluarga.
Melihat kondisi tersebut, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Program Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Kelompok 59 Gelombang 1 Tahun 2021 melakukan penyuluhan penanganan home program stroke pada warga Desa Torongrejo, Kota Batu yang menderita stroke.Â
Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan, edukasi, serta cara merawat pasien stroke dengan mempraktikkan tentang program terapi yang dapat dilakukan dirumah (home program), terutama program untuk mempercepat penyembuhan yang berhubungan dengan kelemahan otot ekstremitas.Â
Melalui program ROM (Range of Motion), diharapkan penderita dapat meningkatkan kekuatan massa otot dan masalah hambatan mobilitas fisik dapat teratasi.
Kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini dilaksanakan oleh empat orang mahasiswi Fisioterapi UMM yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Ibu Lilis Setyowati, M.Sc, dimana sebelumnya berkoordinasi dengan ketua RT dan ketua Pokja kesehatan.Â
Penyuluhan dan pendampingan dilaksanakan secara door-to-door dirumah warga yang mengidap stroke berdasarkan data yang diperoleh dari ketua Poskesdes setempat.Â
Selain memberikan penyuluhan dan cara praktik home program stroke secara langsung, warga pengidap stroke juga diberi Buku Pedoman Penanganan Stroke yang disusun oleh kelompok penulis.Â
Selain penderita, keluarga pengidap stroke juga diberi pengarahan tentang home program serta buku pedoman dengan tujuan saat kegiatan PMM telah selesai, keluarga dapat melanjutkan pemberian latihan home program kepada penderita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H