Mohon tunggu...
Nabela Fadlilah
Nabela Fadlilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Good girl

Good girl

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN-T Kelompok 2 Unisri Berpartisipasi dalam Latihan Karawitan Rutin Desa Pancot

28 Agustus 2021   20:15 Diperbarui: 28 Agustus 2021   20:14 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa KKN-T kelompok 2 Universitas Slamet Riyadi berpartisipasi dalam kegiatan latihan karawitan yang diselenggarakan di Desa Pancot, Kelurahan Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Jawa Tengah. Latihan karawitan tersebut diadakan setiap hari Rabu dan hari Jumat pukul 13.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB yang bertempat di rumah Bapak Danu, warga desa Pancot yang sekaligus adalah pimpinan atau ketua karawitan Wijoyolaras.

Selain Wijoyolaras, ada satu grup lain yang bernama Gitolaras yang juga diketuai oleh Bapak Danu. Kesenian karawitan di desa Pancot masih sangat kental dan masih dilestarikan oleh warganya, maka dari itu desa Pancot disebut desa seni karena warganya masih mau belajar dan mengembangkan kesenian seperti reog dan karawitan.

Mahasiswa KKN-T Kelompok 2 Unisri Berpartisipasi Dalam Latihan Karawitan Rutin Desa Pancot
Mahasiswa KKN-T Kelompok 2 Unisri Berpartisipasi Dalam Latihan Karawitan Rutin Desa Pancot

Latihan karawitan dilakukan oleh ibu-ibu dan bapak-bapak beserta dengan beberapa pemuda Pancot lainnya. Latihan itu diawali dengan gending laras slendro lalu laras pelog, kemudian dilanjutkan dengan tembang-tembang campursari seperti Gubuk Asmoro, Kelinci Ucul, Tembang Kangen, dan lain-lain.

Mahasiswa KKN-T kelompok 2 Universitas Slamet Riyadi Surakarta berkesempatan untuk praktik langsung memainkan gamelan, seperti bonang, saron, rebab, gong, kempul, gendang, dan lain-lain. Memainkan gamelan tidak sesulit yang dibayangkan, memainkan gamelan sangat mudah, namun perlu ketelitian dan kehati-hatian apabila masih pemula dikarenakan harus ekstra melihat tanda lagu. Namun dikarenakan seringnya warga Pancot latihan karawitan, maka ibu-ibu dan bapak-bapak sangat lancer dalam mempraktikannya tanpa melihat tanda lagu. Semoga kesenian karawitan ini tetap bisa terus dilestarikan oleh warga Desa Pancot dan sekitarnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun