Penanganan kekurangan gizi pada remaja membutuhkan pendekatan yang komprehensif. Pertama, peningkatan kesadaran akan pentingnya pola makan yang seimbang perlu ditekankan, baik melalui pendidikan gizi di sekolah maupun kampanye publik. Remaja perlu diajarkan tentang pentingnya mengonsumsi makanan yang kaya energi, termasuk karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral.
Kedua, intervensi dari pemerintah dan organisasi kesehatan sangat penting dalam mengatasi masalah ini. Program bantuan pangan dan kebijakan untuk memperbaiki akses masyarakat terhadap makanan bergizi dapat membantu mengurangi prevalensi kurang gizi pada remaja. Selain itu, layanan kesehatan untuk mendeteksi dan menangani masalah gizi pada remaja juga harus diperkuat.
Terakhir, keluarga dan orang tua memiliki peran penting dalam memastikan remaja mereka mendapatkan asupan gizi yang cukup. Orang tua harus mendorong pola makan yang sehat dan seimbang, serta menjadi contoh dalam penerapan gaya hidup yang sehat.
Secara keseluruhan, kurang gizi pada remaja, terutama yang terkait dengan defisit energi, merupakan masalah kesehatan yang harus ditangani dengan serius. Dengan pendekatan yang tepat dan kerjasama dari berbagai pihak, masalah ini dapat diminimalisir, sehingga remaja dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat, baik secara fisik maupun mental.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H